Proposal di depannya membuat Mark tak bisa berhenti tersenyum. LBC sudah selesai shooting sejak beberapa lama, masa promosi LBC juga telah usai. Hampir semua cast punya kesibukan masing-masing, walau mereka selalu mencoba untuk bertemu.Di antara semua orang, Mark sangat merindukannya. Tapi setelah masa promosi selesai, dia lebih sering memiliki event bersama P'Gun, couple-nya dalam LBC.
Fans meeting besar yang dilakukan bersama seluruh cast juga semakin sedikit. Hal ini membuatnya jarang bertemu Perth.
Dia merindukannya. Sangat merindukannya.
Dan proposal di depannya ini mungkin adalah jawaban dari semua keinginannya. TEMPT Apocalypse 6 Horsemen.
"Bagaimana Nong? Kau berminat?" tanya pria di depannya,
"Apa Perth dan Plan sudah mengiyakan?" Mark balas bertanya.
P'Mond hanya tertawa geli mendengar Mark menanyakan duo biang onar yang selalu membuat masalah itu.
"Un... Tittle dan Gun juga... Kalian juga akan bareng Earth." jelasnya,
"Kalau begitu aku tidak masalah Phi! Mari lakukan ini!" kata Mark dengan senyum tipis.
Mark berusaha menutupi rasa senangnya. Walau untuk beberapa orang yang jeli tanda-tandanya tak bisa diacuhkan. Termasuk dari P'Kat managernya.
Wanita itu senang melihat senyuman Mark dan matanya yang berkilat. Akhir-akhir ini Mark sering murung. Dia tahu Mark merasa senang karena akan memiliki project bareng Nong kesayangannya itu. Namun Katty hanya diam dan menepuk bahu Mark dengan perlahan.
"Kalau begitu, kita harus bekerja keras agar kita bisa menyelipkan jadwal tur ini ke dalam jadwalmu na?!" sahut P'Kat sambil mengacak rambut halus Mark dengan gemas,
"Krap P'Kat!"
***
"Peeeeerrrttth... Ploy si..." suara teriakan nyaring itu terdengar lagi di dalam kamar mereka.
Plan harus menutup telinga karena teriakan nyaring Mark yang berasal tepat dari samping tempat tidurnya. Dia membenamkan kepala di bantal demi meredam keributan itu.
Sudah hampir tengah malam dan mereka belum juga menyudahi permainan mereka.
"Perth! Yut... Yut na... Aku capek!" protes Mark berusaha melepaskan pitingan Perth pada tubuhnya,
"Peeertttthhh... Ini sudah malam!! Demi Tuhan! Kita masih ada gladi bersih besok pagi... Jangan membuatku menendangmu keluar na!" Plan melempar bantalnya dan tepat mengenai muka Perth.
Mark terkejut karena bantal itu juga hampir mengenainya. Untung saja dia sempat menghindar di detik-detik terakhir.
"Te wa P'Plan krap, P'Mark yang tak mau pergi! Aku hanya mengklaim tempat tidurku!" sahut Perth dengan rengekannya tepat di samping telinga membuat Mark merasa geli,
"Kau yang tak mau melepaskanku!! Beraninya kau menuduhku merebut tempat tidurmu!" sahut Mark menggeliat mencoba membebaskan diri dari kedua kaki Perth yang melingkari pinggangnya dari belakang,
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKING CHANCES (COMPLETED)
FanfictionPerth dan Mark bertemu di project LBC. Mereka memulai semuanya dari sebuah persahabatan, hingga hubungan Kakak-Adik yang akrab. Perth selalu ada untuk Mark dan Mark menikmati apa yang ditawarkan Perth padanya. Mereka saling menjaga dan peduli satu...