Chapter 4 "Law of Attraction"

549 63 14
                                    

Mark, Perth, Tittle dan Plan sedang berkumpul di ruang ganti. Beberapa saat lagi mereka harus turun ke lobby untuk pers conference, menemui para undangan VIP dan menyapa fans premium (Fans yang membayar tiket first class dan pemenang kontes).

Saat ini mereka masih bersiap, menata rambut dan make up mereka juga mengenakan kostum yang akan mereka pakai malam ini.

Seperti biasa Perth selalu jadi yang terakhir siap. Dengan senang hati dia menunggu selagi yang lain bersiap, karena dia bisa menggunakan waktunya untuk tidur lebih lama. Baru beberapa menit yang lalu dia masuk ke dalam kamar mandi, membawa kostum panggungnya saat kemudian sebuah teriakan terdengar dari dalam membuat beberapa orang yang menunggu di dalam kamar menjadi panik.

"Shiaaaaa... Alai be wa??"

Dengan segera P'Min yang bertugas di bagian wardrobe meninggalkan apapun yang sedang dia lakukan untuk mengetuk pintu kamar mandi. Jelas-jelas terlihat panik atas berbagai kemungkinan yang bisa menimpa Perth di dalam sana.

"Nong!!! Alai na? Kau baik-baik saja?" tanya P'Min,

"Buka pintunya Perth!" Mark ikut mengetuk pintu itu.

Tak lama kemudian pintu itu terbuka memperlihatkan sosok Perth dalam balutan baju hitam-hitam. Dia nampak baik-baik saja, kecuali bahwa dia terus menarik-narik ujung bajunya.

"Apa yang kau lakukan Nong? Jangan lakukan itu na!" P'Mint menepis tangan Perth dan seketika Mark harus menahan napas karena takut mengeluarkan suara, "Kau hampir membuat jantungku copot!"

Setelah memastikan Perth dan kostumnya baik-baik saja, P'Min segera minggir meninggalkannya.

Mark hanya bisa melotot tajam melihat banyaknya kulit yang dipertontonkan oleh Perth. Baju hitam crop top itu terus terangkat menampakkan perut rata dan kulit putih mulus itu.

Dia akan paham jika yang menggunakan baju itu adalah Earth yang memang sedikit genit dan suka bergaya sexy seperti itu. Tapi dia benar-benar terkejut saat tahu itu adalah kostum milik Perth.

Untung saja dia tak memiliki happy trail yang akan membuat banyak wanita di luar sana pingsan karena keseksian bocah itu.

Kemeja dengan kancing yang terbuka memperlihatkan sebagian dadanya mungkin adalah hal biasa untuk Mark dan Perth, tapi kostum yang satu ini benar-benar mengejutkan.

Dia hampir mengungkapkan keberatannya atas kostum panggung Perth saat Plan datang menghampiri Perth dan memukul perut ratanya hingga menimbulkan suara keras.

"Kenapa kostummu sangat terbuka Perth?! Aku khawatir kau akan masuk angin karenanya..." goda Plan,

"Ough P'Plan... Cep!!" protesnya sambil menutupi perutnya,

"Ini... Ini... Kau suka sekali memamerkan tubuhmu o~~ Menyebalkan!!" Plan terus menyerang perut dan pinggang Perth dengan cubitan dan towelan iseng,

"Kostum ini bukan aku yang minta Phi..." protesnya dengan bibir cemberut, dia berusaha bersembunyi di belakang tubuh Mark agar Plan tidak menyerangnya lagi, "P'Mark... Apa menurutmu ini terlalu terbuka?"

"Uhn... Sedikit... Kau malu?" tanyanya,

"Unh Phi... Khen... Te wa... Aku tak mungkin protes bukan? Kemarin waktu pas baju kukira tak terlalu terbuka, tapi setelah kucoba... Aku jadi terlalu sadar diri..."

TAKING CHANCES (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang