Terungkap

804 70 14
                                    

Waktunya mengungkap sang pelaku.
~
Yessica




































Chika POV

"Pelaku yang sebenarnya adalah Olla!"

"Apa! Lu gila Chik" protes Olla.

"Maksud aku yang tau pelakunya itu Olla"

"Hah! Maksud lu apa sih gue ga ngerti" Olla semakin bingung, dan semua orang bingung termasuk Shani.

"Aku pernah liat kamu jalan seorang gadis dari kelas sebelah kelas kita, kasih tau ke mereka siapa dia"

"Maksudnya Vanka, dia temen ku ga mungkin dia kaya gitu" bela Olla.

"Vanka maju kamu!" Perintah Bu melody.

Vanka maju dengan wajah gugup tapi dia buat setenang mungkin, tapi itu tidak berlaku untukku.

"Dari mana kamu tau dia pelakunya dan apa buktinya?" Tanya Bu melody.

"Pertama dia pernah tidak sengaja menabrak saya dan membuat barang yang dia bawa berceceran dan barang itu adalah bolpoin dalam jumlah yang banyak, tetapi dia membawa bolpoin itu sekaligus dengan kardusnya, jujur saya tidak masalah waktu itu, dan saat Shani bilang jika harus punya banyak bolpoin saya sempet berfikir kalo dia juga mungkin sama dengan yang lain yang sengaja membeli banyak bolpoin karena takut di curi, tapi dugaan saya makin kuat saat dia terlihat kelelahan saat berlari seperti habis lari dari tempat yang jauh"

"Saat saya dan Shani keliling sekolah kami sampai di lantai tiga dan kami sangat lelah saat turun lagi"

"Olla melakukan hal yang sama yang saya perintahkan dan dia pun kelelahan, dan saat saya melihat rekaman cctv ada beberapa menit yang hilang atau dihapus, itu artinya dia sedang berpacu dengan waktu untuk mengambil semua bolpoin anak-anak kelas satu dan dua, karena itu dia kelelahan tapi dia harus segera pergi agar rekaman cctv tidak janggal karena menit yang hilang tidak terlalu banyak"

"Dan cara dia menghapus rekaman itu berpacu dengan waktu sang pengawas saat dia akan membeli kopi ke kantin, dan tempat yang paling aman untuk menyembunyikan semua bolpoin yang dia curi itu dia simpan di gudang yang tidak di jangkau oleh kamera cctv dan jarang di masuki orang-orang"

"Kamu pernah ngecek gudangnya?"

Aku menggeleng.

"Jalan ke gudang itu di tumbuhi rumput liar, tapi ada bekas injakan kaki yang selalu menginjak rumput itu, jika gudang itu jarang di masuki orang lalu siapa yang menginjak kaki secara rutin di sana?"

"Dan satu hal lagi, pelaku ini pasti meninggalkan jejak di pakaiannya sendiri"

Bu melody mengecek kerah dan beberapa bagian baju Vanka yang terlihat menguning karena berkeringat.

"Vanka kenapa baju kamu begitu berkeringat? Kamu tidak sedang olahraga pakai seragam kan"

Tatapan Bu melody begitu tajam menatap Vanka yang semakin berkeringat dingin.

"Jadi karena itu baju kamu selalu berkeringat Van, aku kira kamu emang gampang keringetan tapi ternyata karena kamu lari bolak balik lantai! Pantas kamu selalu ganti seragam tiap hari dan seragam kamu di cuci tiap hari!" Ucap Olla dengan geram.

"Vanka ikut saya, kita ke gudang, cukup saya Olla, Chika dan Shani, yang lain tetap di sini!"

Aku dan shani saling menatap dan mengangguk.

Lalu kami mengikuti Ibu kepala menuju gudang.

Bu kepala berhenti saat akan berjalan menuju gudang.

Detective Salah Server (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang