Kutukan Osis

271 23 2
                                    

Apa itu kutukan?
~
Yessica























































Chika POV

Tok tok tok

"Sayang kamu udah siap?, Mami tunggu di bawah, Shani juga udah nungguin di bawah" teriak mami dari depan pintu.

"Iya mi, sebentar!" Jawabku.

Aku sedang bersiap-siap untuk ikut mami hari ini, seperti yang sudah di rencanakan aku akan ikut dalam kasus yang mami tangani hari ini, jadilah aku dan Shani absen dari sekolah untuk ikut mami.

Setelah memastikan penampilan ku sempurna hari ini, aku segera turun.

Ceklek.

"Pagi kakaku tercintah" sapa Christy kami keluar dari kamar bersamaan.

"Pagi juga adikku tercintaah" aku menggandeng lengan adikku yang sudah rapi dengan seragam sekolah nya.

"Kaka mau kemana, kenapa ga pake seragam?" Tanya Christy yang pasti bingung karena aku tidak pakai seragam sekolah.

"Kaka mau ikut mami"

"Iih ko gitu sih, aku juga mau dong, emang Kaka doang yang bisa nanganin kasus, kan aku juga" dia kesal, sungguh menggemaskan.

"Hehe belajar dulu yang bener, terus dapatkan dulu banyak ilmu, baru bisa kaya kaka, kamu harus punya jam terbang dulu biar ga shock pas di lapangan nanti"

"Hem iya deh, aku belajar yang giat dan bakalan mencari banyak informasi biar tau segalanya" semangat nya.

Aku hanya mengangguk.

'ikan liat air atau liat udara aja di tanyain, so mau jadi detektif' batinku.

Aku jadi ingat pertanyaan nya waktu itu.

Flashback on

"Ka, ikan kan nafasnya di dalam air, terus kita nafasnya pake udara kan, terus kita aja ga bisa liat udara, berarti ikan ga bisa liat air dong ka?"

Pertanyaannya sungguh membuat seseorang demam tiga hari tiga malam.

Hehe...

Flashback off

'kayanya Christy lebih cocok masuk kelas filsafat deh biar semua pertanyaan nya terjawab' batin ku lagi.

"Loh kok dia juga di sini?" Tanyaku yang kaget, pasalnya si Zafir juga lagi santai di sofa sambil ngemil.

"Dia akan membantu kita dalam kasus ini" bisik mami yang datang dari belakang.

"Udah ayo, kita sarapan dulu, baru kita berangkat" ajak mami.

Kami pun menuju dapur dan duduk di kursi yang ternyata pas sekali dengan jumlah orang yang hadir padahal berharap si Zafir ga kebagian kursi biar dia makan di ruang tamu sendirian.

"Hati-hati selama menyelesaikan kasus ya sayang" ucap papi.

"Iya pi pasti" jawabku.

Detective Salah Server (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang