Kutukan Osis 2

239 21 0
                                    

Masih soal tahayul.
~
Yessica


































































Chika POV

"Ayo masuk anak-anak" ajak mami.

Begitu kami masuk, tentu kami langsung menjadi sorotan di kalangan murid-murid, berasa artis.

Mami menuntun kami menuju ruang kepala sekolah, aku dan Shani sama-sama melihat sekeliling sekolah yang cukup elite ini.

Sebenarnya di sini cukup nyaman, tapi kenapa ada orang yang iri yang tiba-tiba membuat keributan dan membuat tempat senyaman ini menjadi mencekam dengan kutukan yang di percaya setiap siswa di sini.


Beberapa dari mereka menatap kami dengan tatapan bingung dan tak suka, tapi mereka menatap si Zafir dengan tatapan kagum.

Hiih..

Apa sih cewek-cewek itu, kaya ga pernah liat Jamet aja.

Tok tok tok

Mami mengetuk pintu berwarna coklat.

Ceklek.

Pintu di buka dari dalam, menampilkan seorang laki-laki paruh baya dengan botak di bagian depan nya.

Aku dan Shani seketika menutup mulut kami, untuk menahan tawa.

"Silahkan masuk" ucapnya sopan.

Kami pun masuk dan di persilahkan duduk di sofa berwarna hitam.

"Akhirnya kalian datang juga" ucapnya.

"Hem jika kami sedikit terlambat"

"Ah tidak ko, santai saja"

"Kalo begitu bagaimana kalo kita langsung saja, kami ingin segera memulai penyelidik nya"

"Baiklah, bagaimana kalo kita langsung ke lokasi TKP saja, polisi juga masih memeriksa tempat itu dari kemarin"

"Baiklah"

"Mari"

Baru saja duduk kami kami kembali berdiri.

"Memangnya korban itu meninggal dimana?" Tanya ku.

"Dia meninggal di ruang OSIS, dia adalah siswi yang paling pintar di sekolah ini, dia baru saja memenangkan cerdas cermat tingkat provinsi tapi sayang hal buruk ini menimpa nya dengan tragis" jelas kepala sekolah.

"Oh iya mungkin kalian belum kenal siapa saya, jadi nama saya adalah Irawan, saya baru saja di Lantik menjadi kepala sekolah, saya awalnya tidak percaya tentang rumor itu, tapi saat sesuatu yang tadinya hanya rumor kini menjadi kenyataan saya tentu jadi tidak tenang dengan semua ini, saya jadi terbayang dan takut dengan kondisi siswa yang lain" ucapnya.

Beliau menjelaskannya sambil berjalan menuju ruang OSIS.

"Kita sampai, saya tidak tau banyak soal kutukan itu, jadi ya silahkan kalian selidiki, karena saya merasa ini tidak masuk akal, kutukan itu tidak ada dan saya tidak percaya ada kutukan"

"Terima kasih untuk sedikit penjelasan nya, kalo begitu kami masuk dulu untuk memeriksa keadaan di TKP" balas mami.

"Iya silahkan"

Kami pun masuk ke dalam ruangan OSIS yang memiliki pencahayaan yang redup, beberapa polisi tengah memeriksa sekitar TKP untuk mencari bukti atau petunjuk.

Detective Salah Server (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang