Waktunya mengupas tuntas kejahatan.
~
YessicaChika POV
Kami segera masuk kedalam untuk mencari tau bukti selanjutnya.
"INI PASTI ULAH DARI KELUARGA SANJAYA, SEKARANG ANAK BUNGSU KU JADI KORBAN!" Teriak istri Pa Wijaya.
"Kita tidak bisa mengalahkan mereka begitu saja, apalagi mereka juga baru saja kehilangan satu anggota keluarga lagi" pa Wijaya berusaha meredam amarah istrinya.
Kami masuk dan keadaan kamarnya ternyata sudah kacau, tali tergantung di langit kamar yang sengaja di lubangi agar tali bisa terikat di kayu atap.
Keadaan korban di gantung seperti korban sebelumnya.
"Apa jangan-jangan anak kita adalah pelakunya, dan dia tidak mau tertangkap sehingga dia bunuh diri seperti ini" ucap pak Wijaya yang mencurigai anaknya sendiri.
"Mana mungkin dia pelakunya dan dia ga mungkin bunuh diri!" Ucap tegas istri Pa Wijaya.
Mulut korban di lakban, kaki korban di ikat sebuah tali tambang.
Orang yang bunuh diri memang tidak akan menutup mulutnya sendiri dan ya....
Satu lagi....
Ikatan kupu-kupu di tali itu menghadap ke depan, itu artinya ada orang yang lain mengikatkannya bukan dia sendiri yang mengikatnya.
Tapi kenapa istri pak Wijaya begitu yakin jika anaknya tidak bunuh diri melainkan di bunuh.
Aku dan Shani saling pandang.
Dan kami sama-sama tersenyum.
Begitu ternyata caranya....
Mami datang di susul orang-orang yang akan membawa jenazah korban.
Salah satu dari mereka membawa kain hitam.
"Tunggu pak apa kain itu kering?"
"Iya memang nya kenapa" jawabnya.
Cowok itu juga mengerti maksudku.
"Hari sudah semakin gelas , sebaiknya kita mencari penginapan di sini dan beristirahat" ucap ku di akhiri menguap.
"Biarkan korban di otopsi kita hanya tinggal tunggu hasilnya" ucap mami.
Aku pun berjalan keluar dari rumah ini dengan Shani di sampingku.
"Bersiaplah" ucap cowok itu di yang melewati kami dengan santai.
Polisi itu pun hanya melihat-lihat sejenak lalu ikut kami keluar.
"Tempat ini cukup damai" ucapku sambil melirik kandang kuda yang terdapat tali yang di gunakan oleh pelaku untuk menggantung korban-korbannya.
Mami mendapat tempat yang cocok untuk kami mempersiapkan kejutan nanti malam.
Kita lihat dia pasti tidak akan menyangka dengan apa yang akan kami lakukan.
"Ayo Shan"
"Ayo"
Kami kembali naik kuda, aku suka yang seperti ini, tidak membosankan dengan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
3 jam kemudian.
Sekitar pukul 9 malam kami memberi kejutan pada pelakunya.
Aku dan Shani bersembunyi di balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective Salah Server (END)
Teen FictionApa yang di lakukan gadis ber-IQ di atas 200 di sekolah biasa? Apa dia punya misi khusus atau hanya sekedar ingin menikmati hidup layaknya remaja biasa yang mereka bilang masa muda itu mahal? Apa dia sanggup sekolah di tempat biasa dan berteman deng...