Selamat membacaaa..
Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh.. 🤗
🍭🍭🍭
Di pagi hari ini, Elena sudah terbangun dari tidurnya. Setelah membangunkan Theo dan menyuruhnya bersiap untuk bekerja, Elena melangkah kan kakinya untuk membangunkan anaknya satu persatu.
Dimulai dari Ansel, Elena mengetuk beberapa kali pintu kamar putra sulung nya. Sebenarnya ia tahu Ansel tidak mengunci kamarnya, bahkan kemarin ketika ia membangunkan Ansel, anak itu berkata jika Elena sekarang adalah Mommy nya dan tidak masalah jika memasuki kamarnya.
Karena tidak mendengar suara Ansel, Elena pun masuk kedalam dan mendapati kasur yang sudah kosong. Sepertinya putra sulungnya sedang mandi..
"Ansel.."
Panggil Elena dari depan pintu kamar mandi.
"Ya Mom..?"
Jawab Ansel sambil mematikan kran air, agar ia bisa mendengar suara Mommynya dengan jelas.
"Jika sudah siap segera ke bawah untuk sarapan ya.. Mom mau membangunkan adik mu dulu.."
"Oke.."
Kembali menutup pintu kamar Ansel, kini ia berada di depan kamar Nevan. Ia tahu tadi malam putra nya ini baru pulang pukul setengah sebelas malam. Baru selesai melakukan oprasi katanya.
Jadilah ia langsung masuk ke dalam kamar Nevan tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu. Karena ia yakin jika Nevan masih tidur karena kelelahan.
Dan benar saja, Nevan masih tertidur dengan selimut yang membungkus tubuh atletisnya.
"Nevan.. bangun dulu. Kamu harus ke rumah sakit pagi ini kan..?"
Dengan lembut Elena membangunkan Nevan sambil mengelus rambut putranya.
Perlahan Nevan membuka matanya dan menemukan Mommy nya yang sedang mengelus rambutnya. Ah.. rasanya sudah sangat lama ia tidak merasakan hal seperti ini di pagi hari.
"Ngghh.. Morning Mom.."
"Morning.. ayo cepetan mandi. Jangan sampe telat ke rumah sakitnyaa. Mommy mau membangunkan Melvin dulu."
Nevan menjawab dengan anggukan dan membiarkan Mommynya keluar dari kamarnya.
Beralih menuju kamar Melvin, Elena terkejut melihat putra ketiganya tidur dengan posisi yang tidak baik. Melvin tidur dengan badannya yang tengkurap beserta laptop yang masih menyala di hadapannya.
Astagaa.. sebenarnya jam berapa putranya ini tidur..? Lebih terkejut lagi ketika ia menyadari bahwa berkas berkas perusahaanya lah yang membuat putra nya seperti ini.
Mungkin ia akan membicarakan lagi masalah ini dengan Theo. Bagaimana pun juga Melvin masih mahasiswa, dia masih mempunyai tanggung jawab atas pendidikannya. Belum lagi waktu bermainnya. Pasti berkas berkas ini sangat mengganggunya.
Setelah mematikan laptop Melvin, Elena mulai membangunkan anak itu dengan mengelus rambutnya.
"Sayang.. nggak mau bangun dulu..? Hari ini ada kelas nggak..?"
Mendengar suara lembut memasuki pendengarannya, Melvin mulai membuka matanya dan merubah posisi tidurnya menjadi terlentang.
Ah.. badannya terasa remuk sekarang. Ia baru ingat jika semalam ia begadang untuk mengerjakan tugas kantornya. Dan berakhir ketiduran karena terlalu lelah.
"Mom.."
"Melvin capek ya..? Maaf ya sayang, biar nanti Mommy bilang ke Daddy kalo Mommy yang akan handle masalah perusahaan. Biar kamu bisa fokus kuliah aja. Sekarang mandi dulu gih, nanti kalo nggak ada kelas lanjut tidur lagi aja setelah sarapan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister
Teen FictionSUDAH TERBIT DI PENERBIT GALAXY 🙏 Welcome to my first story.. Olivia Amora, gadis polos yang selama ini hanya dapat merasakan kasih sayang seorang mommy, kini juga bisa merasakan kehangatan seorang daddy. Bagaimana jika bukan hanya Daddy saja...