13. Kantor Abang

124K 11.4K 981
                                    

Selamat membacaa..

Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh..🤗

Kalo ada typo kasih tahu ya..👍

🍭🍭🍭

"Ocha sama Luna di jemput siapa nanti..?"

Setelah mendengar bel pulang sekolah, semua murid segera berhamburan keluar dari kelas. Begitu juga dengan Oliv dan kedua sahabatnya.

Ocha Adelia Pratama. Sahabat Oliv sejak kelas tujuh. Gadis yang tampak cuek diluar, tapi sebenarnya penyayang pada orang terdekatnya. Sifatnya yang mandiri dan sedikit tomboy sangat berbeda dengan sifat Oliv.

Aluna Cantika Bagaskara. Dekat dengan Oliv sejak kelas tujuh. Periang, cerewet dan biang ghibah adalah dirinya. Bahkan ia akan dengan senang hati memberitahu sahabatnya gosip gosip yang sedang hits di kalangan mereka.

"Abang kali. Kalo nggak ya mama. Emang kenapa..? Lo nggak ada yang jemput..?"

Jawab Ocha sekaligus bertanya pada Oliv.
Sekarang mereka berjalan menuju halaman sekolah.

"Ada kok. Itu Uncle kesayangan udah jemput.."

Oliv menunjuk Edwin yang berdiri di depan mobil hitam. Di belakangnya pun ada beberapa bodyguard yang memang di tugaskan untuk menjemput Oliv.

"Yaudah sana, kasihan Uncle nya kalo nunggu lama.. gue juga udah di jemput tuh."

Kali ini Luna yang berbicara. Oliv mengangguk dan segera mendekat ke arah uncle nya.

"Uncle kesayangaann..!"

Edwin tersenyum dan sedikit menunduk untuk membalas sapaan nona kecilnya. Ia segera membuka kan pintu belakang untuk gadis kecil itu, tapi dengan santainya Oliv membuka pintu depan dan duduk di kursi  samping supir.

"Uncle.. kok uncle yang jemput Oliv..? Tadi pagi Daddy bilang mau jemput Oliv.."

Bukannya tidak suka jika di jemput uncle nya, Oliv hanya penasaran kenapa Daddy nya tidak jadi menjemputnya.

"Tadi tuan berpesan kepada saya Nona, katanya Tuan dan Nyonya harus pergi ke pesta temannya di luar kota. Jadi Tuan menyuruh saya untuk menjemput Nona.."

Jelas Edwin yang masih fokus menyetir.

"Oh.. kalo abang, udah ada yang di rumah belum..?"

Tanya Oliv sambil memiringkan kepalanya dan menghadap sepenuhnya pada Edwin. Membuat Edwin tersenyum melihat keimutan Nona kecilnya yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

Btw, jika kalian mengira Edwin adalah seorang bapak bapak atau om-om maka kalian salahh..

Karena faktanya Edwin adalah seorang pemuda berumur 26 tahun. Hanya selisih satu tahun saja dengan Ansel.

"Tuan muda belum ada yang di mansion Nona.."

"Yah.. padahal Oliv mau minta tolong abang buat ngerjain PR.."

Memang tadi Oliv mendapat banyak PR matematika, sebenarnya ia bisa mengerjakan sendiri, tapi ia akan lebih yakin jika ada salah satu abangnya yang membantu.

"Kalo gitu Oliv ke kantor abang Ansel aja deh Uncle.."

Tiba tiba otak kecil Oliv mendapat ide cemerlang itu.

"Apa tidak papa Nona..? Bagaimana jika Tuan sedang sibuk sekarang..?"

"Nggak papa.. nanti kalo abang sibuk, Oliv nunggu di lobi aja.."

Jawab Oliv dengan polosnya. Tidak tahu saja dia jika abangnya adalah CEO yang pasti memiliki ruangan pribadi di kantornya..

Tanpa menunggu lagi, Edwin segera melajukan mobilnya menuju kantor Tuan mudanya.

Our Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang