Selamat membacaa..
Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh..🤗
Kalo ada typo tolong di koreksi..👍
🍭🍭🍭
Reina Juan Victoria. Seorang dokter muda yang terkenal dengan kepandaiannya di Rumah Sakit ini. Banyak juga yang menyamakan Reina dengan Nevan, karena mereka sama-sama bisa menjadi Dokter di usia mereka yang bisa dibilang masih muda.
Dulu saat pertama kali ia bekerja sebagai dokter di Rumah Sakit ini, ia sempat menjadi asisten salah satu Dokter senior disini. Tapi itu tidak berlangsung lama karena ia dialihkan menjadi asisten Nevan, yang dulunya adalah kakak tingkat Reina di kampus.
Awalnya Reina bingung dan berpikir jika Nevan bisa menjadi Dokter Senior secepat itu karena ia bekerja di Rumah Sakit milik ayahnya sendiri. Tapi setelah ia mulai menjadi asistennya, ia jadi tahu jika Nevan benar benar cerdas, cekatan, dan bisa mengambil keputusan dengan bijak. Nevan memang sudah pantas menjadi Dokter Senior saat itu.
Dan semenjak itulah hidup Reina berubah. Setiap kali ia menggantikan Nevan menangani pasien, ia selalu membuat kesalahan dan berakhir Nevan yang harus turun tangan.
Awalnya Nevan hanya menegur secukupnya. Tapi kejadian seperti itu tidak hanya satu atau dua kali terjadi, membuat Nevan lelah dan mulai bersikap tegas pada Reina.
Tidak jarang Nevan memarahi Reina ketika gadis itu membuat kesalahan. Reina juga bingung dengan dirinya sendiri, padahal ia tidak pernah seteledor ini sebelumnya. Bahkan ia selulu di puji oleh Dokter Senior karena ia bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Meskipun ia kerap sakit hati dengan ucapan Nevan, ia tidak pernah dendam dengan mantan kakak tingkatnya itu. Justru ia selalu menjadikan amarah Nevan sebagai motivasinya untuk berubah menjadi lebih baik.
Usaha tidak menghianati hasil, akhirnya berkat kerja kerasnya, Reina bisa menjadi salah satu Dokter Senior menggantikan Dokter yang sudah pensiun saat itu.
Meskipun ia sudah tidak menjadi asisten Nevan, rasa segan itu masih ada hingga sekarang.
🍭🍭🍭
Masih di Rumah Sakit yang sama, Oliv sedang melototkan matanya menatap Daddy serta abang-abangnya. Tapi justru yang ditatap merasa gemas dengan gadis kecil dihadapan mereka ini.
"Ayo ini dimakan dulu, Sayang."
Ucap Theo yang sudah mengulang ucapan itu berkali-kali.
"Oliv udah nggak mau Daddy. Daddy nggak boleh maksa maksa orang loh.. dosa nanti!"
Ucap Oliv yang memang sudah tidak mood untuk melanjutkan makannya. Tadi saat makan malam datang, Elena langsung membantu putrinya memakan jatah makannya. Tapi baru beberapa suap, gadis itu sudah tidak mau melanjutkan lagi makannya.
Sudah lelah membujuk, akhirnya Elena membiarkan suami dan putra-putranya yang membujuk putrinya.
"Tiga suap lagi deh? Mau ya?"
Nego Eric yang masih berusaha membujuk adiknya.
"Nggak mau. Makanannya nggak ada rasanya. Oliv nggak suka.."
Mata yang bisanya berseri, kini berubah berkaca-kaca tidak mau di paksa lagi.
"Kan perutnya adek baru sakit, sayang. Makan dulu ya.. habis itu abang periksa lagi."
Ucap Nevan yang baru beberapa menit menemui adiknya.
"Oliv nggak mau di periksa sama abang! Kan Oliv udah sama Dokter Reina, kata Daddy Dokter Reina dokter pribadi Oliv loh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister
Teen FictionSUDAH TERBIT DI PENERBIT GALAXY 🙏 Welcome to my first story.. Olivia Amora, gadis polos yang selama ini hanya dapat merasakan kasih sayang seorang mommy, kini juga bisa merasakan kehangatan seorang daddy. Bagaimana jika bukan hanya Daddy saja...