Selamat membacaa..
Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh..🤗
Kalo ada typo tolong di koreksi..👍
🍭🍭🍭
"Daddy..!"
Oliv yang baru saja sampai di mansion pun berlari dan melompat kepangkuan Daddynya ketika melihat pria itu sedang menonton TV di ruang tengah.
Dan dengan sigap, Theo menerima serangan dari putrinya yang tampak menggemaskan ini. Terlihat sekali jika gadis ini sedang bahagia, tampak dari matanya yang berbinar binar.
"Putri Daddy udah pulang? Seru nggak mainnya?"
Tanya Theo yang masih setia memangku gadis mungil itu. Begitu juga dengan Oliv yang sangat nyaman menyandarkan kepalanya pada bahu sang Daddy.
"Seru! Oliv suka jalan jalan bareng Ocha sama Luna!"
"Bagus deh kalo gitu. Abang mana? Kok nggak kelihatan?"
"Abang Oliv tinggal. Soalnya Oliv baru libur ngomong sama abang. Salah siapa ngikutin Oliv main. Iya kan Daddy?"
"Hmm.. Iya. Terus tadi ngapain aja mainnya?"
Theo bersyukur, untung saja tadi Elena melarangnya menyusul putri mereka. Jika tidak, mungkin sekarang putrinya ini juga sedang 'libur' berbicara padanya.
"Tadi Oliv beli ice cream...'"
Dan mengalirlah cerita panjang dari mulut mungil Oliv. Theo yang mendengar pun tersenyum sambil sesekali mencium pipi putrinya. Ah, melihat betapa bahagianya Oliv membuat ia tidak menyesal sudah membebaskan apapun yang di inginkan putrinya hari ini.
"Daddy, besok Mommy ulang tahun."
Tiba tiba saja Oliv ingat jika besok adalah hari ulang tahun Mommy nya. Sedangkan ia belum menyiapkan apapun untuk sang Mommy.
"Iya, Daddy tahu. Besok malam kita bikin pesta kecil kecil an di taman belakang mansion."
"Wahh.. Mommy udah tahu?"
Tanya Oliv bersemangat. Dulu, setiap Oliv atau Elena berulang tahun, mereka akan merayakan dirumah dengan bibi Rini dan pak Rama. Tapi kini, pasti akan lebih ramai pestanya.
"Udah.. Mommy nggak mau rame rame katanya. Keluarga aja sama sahabat deket Daddy."
"Sahabat Oliv boleh?"
"Bolehh.. biar tambah rame"
"Yeeyy.. sayang Daddy!"
Besok ia akan mengajak Ocha dan Luna ke mansion. Sekaligus mengenalkan mereka pada Daddy dan abangnya.
Memikirkan itu membuat Oliv mengantuk, ditambah rasa lelah setelah berjam jam berjalan jalan, akhirnya Oliv tertidur dengan kepala yang berada di pundak Theo.
Theo tersenyum melihat itu. Mungkin putrinya kelelahan, jadilah ia memindahkan Oliv ke kamarnya agar bisa beristirahat dengan nyaman.
🍭🍭🍭
Selesai memakan suapan terakhir, Oliv menutup makan malam hari ini dengan susu coklat bauatan Mommynya.
"Habis ini princess mau ngapain?"
Eric mulai berbicara pada adiknya. Jujur, rasanya tidak enak di diamkan oleh adik sendiri.
"Oliv mau belajar."
"Mau Mommy temenin?"
Karena memang tiga minggu lagi Oliv akan melaksanakan UN di sekolahnya, Elena pun berniat membantu putrinya belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister
Novela JuvenilSUDAH TERBIT DI PENERBIT GALAXY 🙏 Welcome to my first story.. Olivia Amora, gadis polos yang selama ini hanya dapat merasakan kasih sayang seorang mommy, kini juga bisa merasakan kehangatan seorang daddy. Bagaimana jika bukan hanya Daddy saja...