20. Mom B'day

85.8K 11K 366
                                    

Selamat membacaa..

Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh..🤗

Kalo ada typo tolong di koreksi 👍

🍭🍭🍭

"KOK BANG LEO YANG IKUT ABANG?!"

Melvin dan Leo yang mendengar teriakan itu segera mengalihkan pandangan pada gadis cantik yang berada di teras mansion.

Ditengah keterkejutannya, masuklah dua mobil berbeda yang tidak Oliv kenali. Oliv pun melangkah mendekat ke arah abangnya untuk memastikan. Bisa saja pacar abangnya masih di dalam mobilkan?

"Abang kakaknya mana? Kok nggak diajak?"

Tanya Oliv setelah membuka pintu depan mobil. Dan dia tidak menemukan siapapun di mobil abangnya.

"Maaf ya princess.. abang nggak bawa kakak hari ini."

Jawab Melvin dengan jujur. Dia bahkan mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi adiknya. Tentu saja ia merasa bersalah, tapi mau bagaimana lagi? Dia memang tidak mempunyai pacar saat ini.

Dia laki laki normal oke? Hanya saja belum ada orang yang tepat baginya.

Siapa yang kemaren ngatain gue Gay, Homo, Belok, dll?? Sini sungkem dulu sama gue..!!

-Melvin-

"Kenapa? Abang nggak punya pacar ya?"

Tanya Oliv sambil memiringkan kepalanya ke kanan. Mendengar pertanyaan Oliv  membuat Leo dan Tristan yang baru saja turun dari mobil tertawa rerbahak bahak. Begitu juga dengan Dirga yang tersenyum tipis.

"Iya dek. Bang Melvin mah jomblo abadi!"

Bukannya Melvin yang menjawab, justru Tristan yang mengeluarkan suara.

"Daripada lo, buaya darat!"

Ya, diantara mereka Tristan adalah orang yang paling playboy. Meskipun begitu, masih banyak gadis yang mau mengantri untuk menjadi pacarnya.

"Tau tuh, mantan kek pasir aja bangga."

Ujar Leo mendukung Melvin.

"Kek pasir?"

"Bertebaran dimana mana!"

Meskipun ia tidak tahu apa yang di bahas oleh para abangnya, Oliv tetap terkekeh melihatnya. Menurutnya Leo dan Tristan sangat lucu jika sedang berseteru.

"Sebagai gantinya ini abang beliin buat princess.."

Melvin pun mengambil satu plastik yang cukup besar berisi NyamNyam kesukaan adiknya.

"Wahh..! Makasih abang! Abang beli sendiri?"

Meskipun agak kecewa karena tidak ada kakak yang abangnya bawa, Oliv tetap semangat mengambil plastik itu dengan senang.

"Eh, itu tadi bang Leo loh yang belii.. bilang apa ke abang?"

Dengan percaya dirinya Leo membanggakan diri di depan adik sahabatnya.

"Oh.. yang beli bang Leo ya. Bagus deh kalo gitu. Yang penting bukan bang Dirga sama bang Tristan yang beli."

Tanpa merasa bersalah, Oliv menggandeng tangan Dirga dan Tristan masuk ke dalam. Meninggalkan Melvin dan Leo yang masih tidak percaya dengan ucapan Oliv.

"Sabar ya Yo. Adek gue emang pinter bedain orang yang patut di puji sama orang yang patut di nistain kaya lo."

Ucap Melvin sambil menepuk pundak Leo beberapa kali. Setelah itu meninggalkannya begitu saja.

Our Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang