14. Seblak

118K 12.1K 1.5K
                                    

Selamat membaca..

Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh..🤗

Kalo ada typo tolong di koreksi..👍

🍭🍭🍭

"Itu Mommy Winda sayang.."

Jawab Ansel sambil tersenyum lembut ke arah adiknya.

"Mommy Winda..? Mommy nya abang..?"

Oliv mendongak menatap abangnya yang sedang menatapnya juga. Menurutnya, Mommy Winda sangat cantik dan tampak masih muda.

"Mommy nya abang kan Mommy nya princess juga. Tapi sekarang Mommy Winda udah tenang di surga.."

"Kaya Daddy Daren dong.. kata Mommy, Daddy udah bahagia di atas sana abang.."

Ansel mengangguk dan mencium pipi gembul milik adiknya. Mereka berdua merasakan hal yang sama.

"Abang ayok pulang.. PR Oliv udah selesai."

Setelah mengoreksi jawaban adiknya, Ansel ikut membereskan berkas berkasnya dan pulang bersama Oliv.

🍭🍭🍭

Keesokan harinya, Oliv berangkat sekolah bersama Eric. Berhubung Daddy nya belum pulang, dan arah sekolah mereka yang sama membuat Eric mengajukan diri untuk mengantar princess nya ke sekolah.

"Abang nanti pulang sekolah jam berapa..?"

Tanya Oliv pada Eric yang sedang fokus menyetir.

"Nanti abang nggak pulang sayang.. ada kerja kelompok hari ini, jadi nanti abang sekalian nginep di rumah temen abang."

Oliv mengangguk mendengar jawaban abangnya.

"Nanti mau di jemput siapa..? Mau bang Melvin apa uncle Edwin aja..?"

"Mm.. sama Uncle kesayangan aja deh. Kasihan bang Melvin kan kuliah."

"Oke.. nih uang jajan nya. Jajan yang sehat sehat aja okee..? Jangan beli yang pedes pedes.."

Eric memberhentikan mobilnya di depan sekolah Oliv. Ia mengeluarkan lima lembar uang seratus ribuan dan memberikan uang tersebut pada Oliv.

"Makasih abang.. dadah.!"

Oliv mencium kedua pipi abangnya dan berlalu menuju kelasnya. Sesampainya di kelas ia menyisihkan tiga lembar uang sakunya untuk makan sang Dino.

"Yang ini buat Oliv.. sisanya buat Dino deh.."

🍭🍭🍭

"Oliv tunggu sini aja ya.. biar gue sama Ocha aja yang beli makan.."

Ucap Luna ketika mereka sudah sampai di kantin. Oliv hanya mengangguk dan duduk dengan tenang di kursi yang ada.

Beberapa menit kemudian, Ocha dan Luna kembali dengan membawa dua nampan. Ketika mereka sudah menata makanan di atas meja, Oliv mengerutkan alisnya bingung.

"Kok punya Oliv bakso sendiri..? Ocha sama Luna aja makan seblak.. kok Oliv enggak..?"

Mata Oliv sudah berkaca kaca. Sebenarnya sudah sangat lama Oliv menginginkan makanan pedas itu. Ia sangat penasaran dengan rasanya. Tapi pasti akan di larang oleh Mommy dan sahabatnya.

"Oliv makan bakso aja yaa.. nanti kepedesan loh kalo makan seblak. Perutnya nanti sakit lagi kaya dulu itu.."

Bujuk Luna yang mulai panik melihat Oliv berkaca kaca. Dulu mereka juga pernah makan mie samyang di rumah Ocha, berakhir perut Oliv yang sakit dan tidak masuk sekolah selama tiga hari.

Our Little SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang