Selamat membacaa..
Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh..🤗
Kalo ada typo tolong di koreksi..👍
🍭🍭🍭
Suasana kelas Oliv pada siang ini sangat gaduh. Bagaiman tidak gaduh jika semua guru sedang mengadakan rapat pada jam terakhir pelajaran. Di tambah besok adalah tanggal merah, membuat mereka semua bersemangat menyambut hari esok.
"Besok main yuk."
Ajak Luna yang duduk sambil membalikkan kursinya agar bisa mengahadap kedua sahabatnya.
"Gue sih ayuk ayuk aja. Lo gimana liv?"
"Oliv mau kok. Tapi nanti Oliv izin Mommy dulu. Semoga aja boleh."
"Tapi kan sekarang ada Daddy sama abang lo juga."
Luna kembali berucap. Karena sudah sering mereka merencanakan hang out bersama, dan berakir hanya Ocha dan Luna yang pergi.
Karena Elena tidak pernah mengizinkan Oliv pergi keluar sendiri tanpa ada pengawasan sama sekali. Ditambah sekarang ada keluarga Hernandez yang lebih posesif terhadap princess mereka, Pasti Oliv akan lebih susah mendapat izin untuk bermain.
Sebenarnya Ocha dan Luna memaklumi hal itu, tapi kali ini mereka benar benar berharap bisa hangout dan menghabiskan hari libur bersama.
"Mm.. gimana ya? Udahlah, nanti biar Oliv yang mikir. Besok kalo Oliv dibolehin, Oliv aja ya yang jemput Luna sama Ocha."
Luna dan Ocha memgangguk. Semoga saja Oliv bisa meluluhkan hati keluarganya kali ini. Derita punya strict parents ya gini..
🍭🍭🍭
Malam harinya, semua anggota keluarga sedang bersantai di ruang tengah. Oliv sendiri sedang bermanja manja dengan Mommy nya sambil merebahkan tubuhnya pada sofa dan berbantal paha Elena.
"Mommy, besok Oliv mau main ya."
Ucap Oliv sambil memainkan jarinya sendiri.
"Boleh. Mau main kemana? Nanti Mom temenin."
Dengan sayang, Elena mengelus rambut putrinya. Jika dipikir, sudah lama juga mereka tidak hang out berdua.
"Enggak, Oliv maunya sama Ocha sama Luna aja. Mommy nggak usah ikut."
"Loh.. kenapa?"
Kini suara Nevan yang terdengar, ternyata laki laki itu ikut menyimak obrolan adiknya dengan Mommynya
"Ya nggak papa.. kan besok tanggal merah, jadinya Oliv mau main sama temen Oliv aja. Ya Mom? Boleh ya?"
Hufftt.. dulu Oliv juga pernah seperti ini, meminta izin ingin pergi tapi hanya bersama temannya. Bukannya Elena melarang, hanya saja ia terlalu takut membiarkan anaknya yang polos ini keluar tanpa adanya pengawasan.
Setelah saling memberi kode pada suaminya, Elena membiarkan Theo yang memberi keputusan.
"Mm.. tanya sama Daddy aja deh. Kalo Daddy bolehin, Mommy juga bolehin adek main."
"Daddy.. boleh ya?"
Oliv langsung beranjak dari duduknya dan pindah ke samping Daddynya. Dengan mudahnya Theo mengangkat Oliv kedalam pangkuannya.
"Emangnya mau main kemana hm..?"
Tanya Theo dengan lembut.
"Mau main ke mall xxx doang kok. Nggak lama. Boleh ya Dad?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister
TienerfictieSUDAH TERBIT DI PENERBIT GALAXY 🙏 Welcome to my first story.. Olivia Amora, gadis polos yang selama ini hanya dapat merasakan kasih sayang seorang mommy, kini juga bisa merasakan kehangatan seorang daddy. Bagaimana jika bukan hanya Daddy saja...