Selamat membacaa..
Jangan lupa vote ⭐ ya.. komen apa aja juga boleh..🤗
Kalo ada typo tolong di koreksi..👍
🍭🍭🍭
Ting
Theo mengambil ponselnya yang berbunyi diatas nakas.
Kini sudah jam sepuluh malam, ia baru saja akan menyusul Elena yang sudah merebahkan diri di atas kasur. Tapi hal itu ia urungkan saat mendapat pesan dari seseorang.
Kenzo?
Setelah membaca pesan dari Kenzo, Theo meletakkan kembali ponselnya dan merebahkan diri di samping Elena yang sudah menunggu.
"Kerjaan?"
Tanya Elena yang dari tadi melihat suaminya sibuk dengan ponsel.
"Bukan, Kenzo nge-chatt tadi."
Jawab Theo yang kini memeluk pinggang Elena agar lebih mendekat padanya.
"Kenzo? Tumben.."
Tangan Elena mengelus rambut Theo, membiarkan laki-laki itu memejamkan matanya melepas lelah.
"He'em. Katanya besok mau ketemu sama aku, sama anak-anak juga."
"Sama adek juga? Mau ngapain emangnya?"
"Enggak. Katanya sih mau bahas tentang adek, jadi jangan sampe adek tahu."
"Mau izin jadian kali ya."
Ucap Elena menebak-nebak.
"Ck, awas aja kalo berani."
"Loh kenapa emangnya? Kalo aku sih nggak papa. Toh, Kenzo cowo baik-baik."
"Honey..!"
Elena tertawa mendengar respon dari Theo yang seakan memperingatkannya.
"Iya, iya. Kalo gitu besok aku mau girls time ya sama adek. Jangan di ganggu pokoknya!"
"Hem. Inget jaga mata, jaga hati. Awas aja kalo mau di deketin sama laki-laki lain."
"Enggak lah, siapa juga yang mau deketin aku? Kamu doang kayaknya."
Ucap Elena yang masih betah dengan posisi mereka. Theo yang memeluknya, dan tangannya yang mengelus rambut Theo.
"Mana ada, aku tahu ya banyak yang suka sama kamu. Coba kalo kamu nggak sama aku, pasti udah di pepetin cowo lain."
"Masa sih? Enggak deh perasaan."
"Kamu aja yang nggak peka, honey."
"Yaudah sih biarin aja, yang penting kan aku maunya sama kamu."
Theo yang mendengar itu pun tersenyum lebar. Istrinya ini..
Cup.
🍭🍭🍭
Pagi harinya, Elena membangunkan Oliv yang masih tertidur nyenyak pada pukul setengah enam ini.
"Adek.. ayo bangun."
Elena menyibak gorden yang ada di kamar putrinya dan berjalan mendekat ke arah kasur.
"Ayo banguunn..! Udah setengah enam loh. Adek nggak mau sarapan? Ikannya juga kelaperan tuh nungguin kamu ngasih makan. Ayo bangun!"
Dengan perlahan, mata cantik milik Oliv terbuka.
"Mommy.. ini hari Minggu loh. Jadi Oliv mau bobok lagi aja."
Ucap Oliv sambil menarik selimutnya yang sempat ditarik Elena tadi.
"Yaudah deh. Nggak jadi jalan-jalan aja kalo adek bangunnya siang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Sister
Teen FictionSUDAH TERBIT DI PENERBIT GALAXY 🙏 Welcome to my first story.. Olivia Amora, gadis polos yang selama ini hanya dapat merasakan kasih sayang seorang mommy, kini juga bisa merasakan kehangatan seorang daddy. Bagaimana jika bukan hanya Daddy saja...