boleh mintol promosiin ke medsos kaliann sist broo??
◇ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ◇
"mbak saya pesen es teh nya dua sama mie ayam satu porsi ya mbak" ucap vania sambil menyodorkan uang dua puluh ribu
vania tersrnyum manis "kembaliannya ambil aja mbak"
"makasih dek" ucap penjual makanan di kantin
"helo eperbadi" sapa vania kepada alea marvin dan calvin
"beli apa?" tanya calvin
"mie ayam"
"ntar usus buntu gue sukurin" ejek marvin
"orang gue udah pernah kena usus buntu wlekkkk" vania mengeluarkan lidahnya
vania pernah menjalani operasi usus buntu saat berumur 13 tahun
"ya ntar kena lagi usus lu diambil semua" ucap alea
"emang bisa?" tanya calvin yang sedang memakan roti bakarnya
"ga, ngarang alea" Vania memasang muka sinis
calvin menatap vania "eh, mami nyari kamu katanya kamu kok udah lama ga kerumah"
vania berpikir sejenak "iya sih sekitar dua bulan aku ga ketemu mami"
"nanti pulang sekolah kerumahku ya" ajak calvin
"iya"
marvin tiba tiba saja menyaut "sayang nanti ke pelaminan yukk"
"ayuk cayangg" ucap alea dengan suara yang di imut imutkan
"kumat" calvin menggelengkan kepalanya heran
"bisa bisa nya gue punya temen yang otak nya sengklek" vania menatap heran marvin dan alea mengapa mereka sangat alay?
alea mengerutkan dahi nya "gue juga kok bisa punya temen yang pacaran beda agama tapi masih langgeng"
calvin dan vania menatap satu sama lain "udah jangan di dengerin, dia iri gabisa uwu uwu an ntar di marahin om dimas" kekeh calvin
alea tak terima "bapak gue di bawa bawa"
"kan emang, udah di larang bapak lu masih aja pacaran" vania heran alea sudah di larang berkali kali oleh papanya untuk tidak berpacaran tapi dia masih saja bandel
"tapi mak gue ngerestuin wlek" celetuk alea
"kasian kalo gue dianter calvin sekolah dia cuman bisa berdiri di depan kelas nontonin gue pacaran sama calvin" sahut vania santai, tanpa melihat ekspresi alea saat ini
"bisa diem ga nyet? tak sikat raimu modyar ayumu" protes alea dengan muka yang tak bisa di deskripsikan
"mundur dah gue kalo medoknya dah keluar"
vania tak berbohong jika alea sudah ngamuk jangan sampe pulang pulang cuma bawa raga
"masih banyak cewe yang seiman tapi masih aja nyari yang ga seiman" gumam marvin
"kok ngatur"
"yang ga seiman lebih menggoda, ya kan vin" tanya marvin sambil naik turunkan alisnya
"hm"
☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆
"assal- eh lupa" vania lupa jika sekarang dia berada dirumah calvin bukan dirumahnya
calvin menahan tawa dan menggrlrng gelengkan kepalanya akibat tingkah vania
" ehh vaniaa, ayo masukk" dia adalah endang, ibu dari calvin
"calvin ganti baju dulu ya mi" izin calvin yang masih menenteng tas nya
endang mengangguk "apa kabar vania? tambah cantik aja" endang tak mempunyai anak perempuan, karna itu dia sangat menyayangi vania seperti anaknya sendiri
"baik kok mii"
"gimana? alex masih mukulin kamu?" tanya endang
endang adalah teman SMA alex, dia tak mengetahui jika alex sering kali memukuli vania, dia baru saja mengetahui dari calvin
"eh anu mi" vania gugup ketika mengetahui endang tau masalah hidupnya
"vania, mami ibu kamu juga, jangan sungkan sungkan cerita sama mami, mami kaget pas tau kalau kamu ga di anggap sama alex, kalo kamu udah muak dirumah kamu kesini aja ya" endang menatap sendu vania, dia tak menyangka bahwa vania sering mendapatkan kekerasan dari alex
"iya mi, ayah sama mama ke pekan baru, jadi vania istirahat seminggu dulu mi, ntar kalau ayah udah pulang vania kembali seperti dulu" vania tersenyum tetapi matanya tak bisa bohong, dia tak siap jika dia mendapatkan luka baru lagi
endang tersenyum "vania, Tuhan kamu memberi coba an sesuai batas kemampuan kamu kok"
"makasih mi", vania memeluk endang, dia sudah lama tak mendapatkan pelukan dari keluarga, tapi sayang pelukan endang tak bisa mengalahkan pelukan dari bunda vania, gadis itu sangat merindukan bunda nya
keduanya kini sedang menatap laki laki yang sedang berjalan ke arahnya memakai kaos hitam dan celana sekolah
"haduh calvin kok ga di ganti celananya"
calvin duduk di samping vania "nanggung mi, besok uda ga di pakek kok"
"gitu tu vania, padahal kan celana nya uda di pake berhari hari masih aja di bilang nanggung"
"jangan buka rahasia negara mi"
"bentar ya vania mami mau buat minum"
"eh mi gausah repot repot"
"gausa ge er itu buat mami sendiri bukan buat kamu" ucap calvin yang sedang menatap layar ponselnya
endang menepuk keras lengan calvin "uda kamu ah diem, muka cowo tapi kok mulutnya kaya cewe" protes endang
vania melihat punggung endang sudah menjauh dia pun mencubit lengan calvin "kamu ish kenapa bilang mami tentang ayah"
"kan mami aku mami kamu juga" jawab santai calvin tanpa menatap vania
gadis itu menghela nafas kasar
"eh papi kamu belum pulang?
"belum" jawab singkat calvin
•••
•••
•••
•••
•••
•••
•••HOLAAAAAAAAAAA
ku bingung mau bikin masalah hidup apa buat vania😭
hampa kalo vania gada masalah ^,^
Instagram :
@nauraihsya
@vaniarlst
@calvinezpr
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA [SELESAI]
Teen Fiction⚠️SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW⚠️ ⚠️JANGAN SAMPAI KETINGGALAN VOTE+KOMEN⚠️ {DALAM TAHAP REVISI} Cerita ini bercerita tentang seorang gadis yang kehilangan kebahagiaannya. Gue gabakal nyerah sampai yang diinginkan ayah tercapai. -Vania Ralista Metta Sesu...