CHAP 5

341 32 0
                                    


 ◇ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ◇

"

"Iya bu" Vania yang akan berdiri tapi dengan cepat Alea mencegat vania

"Apa met?" met adalah ^jamet^ vania menatap wajah alea yang seperti bertanya kenapa dia dipanggil untuk ke ruangan bk

"Halah kaya biasa" ucap santai Vania

"Ohh ya ya ya" alea mengangguk

"Assalamualaikum bu" tangannya mengetuk pintu ruang guru yang terbuka

"Waalaikumsalam Vania, silakan duduk" tangan bu Aisyah mengarah ke bangku di depannya

"Ada apa ya bu?" tanya vania, asalnya Vania tau dia kenapa di panggil ke ruang guru, hanya saja dia basa basi

"Gini vania, bu Aisyah menawarkan kamu untuk mengikuti cerdas cemat antar sekolah 2 minggu lagi, apakah kamu bersedia?" tanya bu aisyah

"Gini bu maaf sebelumnya, saya ada acara keluarga yang sangat penting. dan mengharuskan kehadiran saya. saya minta maaf sekali lagi" ucap pelan vania

Asalnya dia tidak ada acara, hanya saja dia malas untuk mengikutinya
tidak jarang dia di tawarkan mengikuti Olimpiade ataupun pun beragam lomba

jangan kaget jika Vania berkali kali di tawarkan mengikuti cerdas cermat, seperti yang sudah di jelaskan dari awal jika Vania cukup pintar di semua mata pelajaran, tapi tidak dengan bahasa jawa

Tapi dia tidak pernah mengikuti olimpiade atau cerdas cermat, dia selalu menolak secara mentah mentah

Dia lebih memilih menghabiskan waktunya untuk menonton spongeBob atau upin ipin
keduanya adalah kartun favoritnya, vania bukan tipe gadis yang menyukai drakor atau drama lainnya, dia lebih menyukai kartun.

"Ya sudah vania, ibu tidak memaksa kamu, nanti akan di gantikan oleh siswa lain" bu aisyah tersenyum

"iya bu sekali lagi saya minta maaf, saya izin kembali ke kelas"

"iya tidak apa apa, silakan"

dengan cepat vania berlari kecil ke arah kelas tapi langkah nya berhenti ketika ada seseorang memegang bahu nya

"Eh tante caper" ketus vania, Vania sering sekali memanggilnya tante caper, dikarnakan dia selalu caper kepada murid laki laku di SMA ibu pertiwi, bahkan dia caper kepada calvin, dan bajunya yang sangat ketat, biasanya siswa siswi SMA ibu pertiwi menyebutnya dengan panggilan 'tante gatel'

"Kena masalah ya? utututu hidup lu kebanyakan drama ya" ucap lala

Lala, siswi yang membeci vania, tak jarang lala membully vania, tapi percuma dia akan kalah omong dengan Vania

bahkan Vania tak segan segan main tangan dan membalasnya, tetapi Calvin selalu menahannya, di karnakan Calvin takut vania terkena masalah

"Sorry gue dipanggil guru karna gue murid kesayangan, bukan kaya lo" vania menunjuk lala "murid yang ternistakan"

Vania melanjutkan bicaranya "Oh sorry gue lupa, kan yang sering dipanggil guru kan nyokap bokap lo, bukan lo nya ya ups"

Tak jarang orang tua lala di panggil untuk menghadap guru bk, karna lala sering sekali membuat masalah di sekolah, dan karna dia jarang mengumpulkan tugas, dan satu lagi nilai nya bisa dibilang sangat buruk.

rahang Lala mengeras "Tunggu pembalasan gue" ancam Lala

lala lebih memilih meninggalkan vania, dia tidak mau menangis di depan vania, asalnya nyali lala tak sebesar itu, dia berani jika keadaan sepi, entah apa yang membuat dia ingin melenyapkan vania

"Dasar mental patungan" teriak vania,

bagi Vania ini hanya masalah kecil, masalah keluarga nya saja masi bisa di jalani sampai sekarang, lantas bagaimana masalah sekecil ini?

☆  ☆  ☆  ☆  ☆  ☆

Kini mereka ber empat sudah berada di kantin dan memakan makanan nya masing masing

"Tumben lu bawa bekal" ucap alea yang sedang melirik bekal vania

"Ya sekali kali gapapa kali" Vania menyuapkan sesendok nasi gorengnya kedalam mulutnya

Vania masih menatap alea yang memandang nasi gorengnya begitu dalam

"kenapa lu kesambet?" tanya calvin kepada Alea

"Nih mau?" Vania mengarahkan nasi gorengnya ke Alea

"Nah ini yang gue tunggu tunggu, dari tadi kek" jawab alea cengengesan

"Udah beli bakso masih aja minta punya nya pacar gue" Calvin memasang muka datar

"Terserah pacar gue lah" Marvin yang tiba tiba saja menyaut

"Lah kok ngamok" jawab Calvin dengan sedikit penekanan

"Bacot anak pak denis" ejek Marvin

"Udah udah, panas kuping gue denger kalian debat mulu, kalo debat mending di panggung noh" jujur Vania sudah sangat muak karna tidak ada satu pun yang mengalah. Calvin dan Marvin jika sudah berdebat mengenai pacar mereka sudah berubah menjadi tom and jerry

Vania mengalihkan pembicaraan "Tadi gue ketemu Lala, anak kelas sebelah yang biasanya ngelabrak gue"

"Kok bisa ketemu?" tanya calvin

"Tadi aku dipanggil buat ke ruang guru, terus ketemu lala deh" jujur vania

"Kenapa lo ke ruang guru? kangen lo sama bu aisyah?" ketus marvin

"Kaya biasanya" jawab Vania dan Alea barengan

"Ditawarin ikut olimpiade?" tanya Calvin sebelum memasukan sesendok bubur ayam yang dia pesan

"Bukan olimpiade, cerdas cermat" vania mengambil kembali nasi goreng yang tadi di berikan ke Alea

"Terus lo terima?" tanya antusias marvin

"Kaga lah, mending dirumah nonton spongebob" jawab santai vania

"Sekali kali kamu ikut dong Van, biar nambah pengalaman" saran Calvin

"Iya kapan kap-" belum selesai vania berbicara sudah terpotong di karnakan dia melihat siswi yang terlihat sengaja menumpahkan jus jambu ke baju calvin.

TBC

piw piw piw

vote dan komentarnya jangan lupaa gratis tiss

okeee lanjut ga?

follow instagram :
@naurraisya

VANIA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang