◇ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ◇
"Nih paket lu" vania menyodorkan paket yang dipesan vania 4 hari yang lalu
"Thanks"
"Van" ucap pelan seorang siswi
"Lu ngapain kesini anjeng!!" bentak alea
vania hanya terdiam menunggu ucapan selanjutnya "Gue boleh duduk disini?" tanya lala
"Ga sudi gue satu meja sama orang kaya lo!" sahut alea
"Udah udah" bisik pelan vania
"Iya ga papa duduk aja" jawab vania
"Sebelumnya gue minta maaf ke lu semua" suara lala bergetar
"Kesambet apa an lu" ucap sinis alea
"Hush, jangan gitu" vania menepuk lengan alea
"Ibu gue meninggal" sahut lala
"Inalillahi" ucap pelan calvin
"Lu nonmus dodol" potong alea
"Terus lo baru nyesel sekarang?" tanya marvin
"G-gue makasih sama lu van, karna lu gue tau semuanya, dan gue minta maaf karna sempet nguping pembicaraan lu sama calvin pas di taman"
"Penyesalan lu sekarang uda ga berarti buat gue" ucap sinis vania
"Gue mau pindah sekolah" ucap pelan lala
"Gue kira pindah alam" sahut marvin
alea tertawa terbahak bahak tapi dia terdiam ketika merasakan cubitan keras dari vania
calvin dari tadi hanya teridam, ya tau la ya calvin hemat berbicara, tapi dia sangat boros bicara ketika bersama vania
"Gue maaf in, tapi inget gue maaf in lu karna permintaan ibu lo bukan permintaan gue" ucapan vania membuat mereka semua terdiam
"Maksut lo?" tanya lala heran
"Di penghujung hidupnya ibu lo sempet sempetnya minta gue maafin lo! gue ga habis fikir hati ibu lo terbuat dari apa si, dan bisa bisa nya dia nerima anak kaya lo" marah vania
"Gimana rasanya? Sekarang penyesalan lu ga berarti la"
vania menatap lala tajam "orang yang di depan lu sekarang kehilangan kebahagiaannya, itu kan yang lu mau selama ini, sebelum lo minta pun uda gue kasih la"
"Lo iri sama gue karna gue punya temen? coba bandingin lo gapunya temen tapi lo punya kasih sayang orang tua, lo pikir sekali lagi temen atau orang tua yang ngaruh dalam kehidupan gue" vania tersenyum miris
"Lo buang kesempatan emas yang gue idam idamkan selama ini" sambung vania
"Cabut" ucap vania lalu pergi meninggalkan lala
Vania berhenti melangkah kan kakinya ketika melihat koper berserta isinya berserakan di depan kamar tamu
"Kenapa kamu? Iya saya tau koper saya cantik, bahkan lebih cantik dari pada kamu" aidah tertawa kejam
"Oh anda ngungsi disini" jawab vania
"Mulut kamu! Ini rumah anak saya bukan rumah kamu!!" Bentak aidah
•••
•••
•••
•••
•••
•••
•••𝙏𝘽𝘾
@nauraihsya
@vaniarlst
@calvinezpr
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA [SELESAI]
Teen Fiction⚠️SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW⚠️ ⚠️JANGAN SAMPAI KETINGGALAN VOTE+KOMEN⚠️ {DALAM TAHAP REVISI} Cerita ini bercerita tentang seorang gadis yang kehilangan kebahagiaannya. Gue gabakal nyerah sampai yang diinginkan ayah tercapai. -Vania Ralista Metta Sesu...