CHAP 22

242 27 1
                                    

◇ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ◇

vania sedikit kaget ketika calvin membawa mobil, tak biasa dia tidak memakai motor kesayangannya

"loh kok tumben make mobil?" tanya vania

"motor aku lagi di bengkel, gapapa kan?" calvin mengangkat satu alisnya

"lah kan itu hak kamu kenapa tanya aku"

calvin hanya mengangguk

the real anak tunggal kaya raya
-Author

"gimana enak?" tanya calvin yang sedang memakan ayam bakarnya

"kaya ayam bakar pada umumnya si"

"miawww" tanpa di sadari ada kucing berwarna kuning kecoklatan sedang menggosokkan kepalanya ke kaki calvin

"ish kucing ganjen" jawab sinis vania

calvin menahan tawanya ketika melihat reaksi vania

calvin berjalan ke mobilnya lalu mengambil botol tupperware berisi dry food kucing

"sejak kapan kamu nyimpen makanan kucing di mobil?" tanya vania

"bukan aku yang naruh, tapi mami" calvin menuangkan dry food nya diatas kertas putih

calvin kembali duduk di depan vania

"bi rani resign" ucap vania tiba tiba

"kenapa?"

"katanya suaminya sakit sakitan, terus minta tinggal di kampungnya, yauda bi rani uda ga kerja di rumahku lagi" jawab vania

"terus kamu ga cari pembantu lagi?"

"ntar kaya di film film seorang pembantu membunuh anak majikannya, kan ga lucu"

calvin hanya menggeleng gelengkan kepalanya

"kalo bi rani kan pembantu dari lama, dari bunda masih ada" sambung vania

☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆

vania memasuki rumahnya dan tak sengaja mendengar pembicaraan antara ayahnya dan orang didalam telfon itu

"𝘪𝘣𝘶 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯 𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢, 𝘣𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘭𝘦𝘹?" ucap seseorang di dalam telfon itu, dia adalah aidah ibunda giana

"boleh bu, ini kan rumah giana berarti rumah ibu juga" ucap manis alex

"𝘺𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘵𝘪𝘱 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘨𝘪𝘢𝘯𝘢 𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘹"

"iya bu"

"kenapa kamu disini? mau nguping pembicaraan saya?" ucap dingin alex ketika melihat vania mengambil minum di dapur

vania hanya menatap sinis ayahnya tanpa menjawab omongan ayahnya, ia langsung berjalan cepat ke kamarnya

"buset emaknya ikut kesini segala, lama lama nih rumah jadi kos kos an" gumam vania

"dahlah dari pada gue stres, eh kan gue uda stres, nah supaya gue ga tambah stres gue harus chek out shopee nih" vania berbicara sendiri

dia membuka ponselnya lalu menelfon alea

"𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘯" tanya alea

"waalaikumsalam"

"𝘪𝘺𝘢 𝘪𝘺𝘢 𝘢𝘴𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮𝘶𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘶𝘮, 𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘦𝘭𝘧𝘰𝘯 𝘨𝘶𝘦?" tanya alea

"gue mau-" belum sempat vania melanjutkannya sudah terpotong oleh alea

"𝘪𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘦 𝘵𝘢𝘶 𝘭𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘢𝘬𝘦 𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘨𝘶𝘦 𝘬𝘢𝘯, 𝘨𝘢𝘱𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘴𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘨𝘢 𝘊𝘖𝘋, 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘊𝘖𝘋 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘢𝘯𝘵𝘦𝘵 𝘭𝘶"

"santet dosa tsayy, mending bunuh deh" sahut vania

"𝘪𝘥𝘦 𝘣𝘢𝘨𝘶𝘴" jawab alea, vania langdung mematikan telfonnya

gadis itu tak pernah memakai alamat rumah nya sendiri, karna bisa bisa dia di semekdon oleh alex si bapaknya

                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••

𝙏𝘽𝘾

@nauraihsya
@vaniarlst
@calvinezpr

VANIA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang