CHAP 13

199 29 0
                                    

"sosok ayah ngaruh dalam alur kehidupan anak perempuannya"

◇ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ◇

"a-ayah" suara vania bergetar

"MASIH KURANG KAMU MEMBUNUH ANAK DAN ISTRI AYAH HAH!" alex mendorong bahu vania kasar

"ayah kenapa"

"KENAPA YANG MATI GAVIN, HARUSNYA KAMU!"

"AYAH!" bentak vania

alex menampar pipi vania hingga vania tertoleh kesamping

"BERANI KAMU BENTAK AYAH" nafas alex tak karuan

"AYAH JUGA BERANI AMBIL KEBAHAGIAAN VANIA" air mata vania lolos begitu saja melewati pipinya

ucapan vania kali ini berhasil membuat alex terdiam "mana ayah vania yang dulu gendong cium vania, bahkan vania lupa kapan terakhir ayah menganggap vania itu anak ayah" ucap pelan gadis itu "yang vania ingat cuman terakhir kali ayah nampar vania" vania tersenyum miris

"AYAH SEKOLAHKAN KAMU BIAR KAMU GA JADI BEBAN AYAH, TAPI SEKARANG KAMU MENCORENG NAMA BAIK AYAH" marah alex

vania menatap ayahnya dalam dalam "Setiap guru vania panggil ayah untuk ambil rapor vania ayah selalu nutup telinga, saat vania dapet masalah di sekolah ayah mau datang ke sekolah vania, bahkan ayah dipihak yang salah"

"apa gunanya ayah ambil rapor kamu? rapor kamu tidak menjaminkan kamu mati, AYAH CUMAN MAU KAMU MATI VANIA!" balas alex

"VANIA TUNGGU PENYESALAN AYAH" emosi vania, kini emosinya tak bisa di bendung, dia sudah lelah dengan perilaku ayahnya

Tak terima oleh bentakan vania, Alex langsung mengambil piring berwarna putih yang tadi ia letakkan di meja.

Alex langsung melemparkan piring itu kearah muka Vania, tapi piring itu tak mengenai muka vania. Tak tepat pada sasaran justru piring itu mengenai tembok

"AYAH MAU MUKA VANIA HANCUR? BELUM PUAS AYAH BIKIN HIDUP VANIA HANCUR?" Nafas vania tersenggal senggal

Vania langsung mengambil pecahan piring itu lalu meremas nya di dalam genggamannya

Gadis itu menahan perih di telapak tangannya lalu membuka perlahan lahan dan memperlihatkan darah di telapak tangannya

"Gimana? Ayah udah puas?" Tanya pelan vania lalu ia meninggal kan alex yang masih berdiri di depan pintu

vania membanting pintu sangat keras hingga mengakibatkan jendela kacanya bergetar

gadis itu menangis mengeluarkan semua tangisan yang dia tahan di depan alex

"ayah gatau yang vania rasakan" lirih gadis itu

"vania cuman butuh bahu ayah untuk vania bersandar" isak vania

"bunda.."vania mengelus foto yang ia pegang "kenapa bunda lahirin vania kalau vania hidup cuman jadi bebannya ayah" pandangannya teralihkan ke orang disamping bunda nya difoto itu "abang juga, kenapa abang ninggalin vania sendiri" dia menatap gavin difoto itu menggandeng anak berusia 7 tahun "Kapan vania bisa merasakan seperti di foto itu" dia tersenyum mengingat kejadian sebelum bunda nya tiada

"𝘷𝘢𝘯𝘪𝘢 𝘢𝘸𝘢𝘴 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩, 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘳𝘪 𝘭𝘢𝘳𝘪" 𝘱𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘭𝘪𝘰𝘳𝘢

"𝘪𝘺𝘢 𝘣𝘶𝘯-" 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘷𝘢𝘯𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩

"𝘩𝘶𝘢𝘢𝘢𝘢𝘢" 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴 𝘷𝘢𝘯𝘪𝘢

"𝘭𝘰𝘩 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢" 𝘢𝘭𝘦𝘹 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘳𝘶 𝘣𝘶𝘳𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘷𝘢𝘯𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘬𝘶𝘭𝘯𝘺𝘢

𝘷𝘢𝘯𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 "𝘷𝘢𝘯𝘪𝘢 𝘫𝘢𝘵𝘶𝘩 𝘢𝘺𝘢𝘩𝘩"

"𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘫𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘯𝘨𝘪𝘴, 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶𝘢𝘵" 𝘢𝘭𝘦𝘹 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘭𝘶𝘴 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘬𝘶𝘭 𝘷𝘢𝘯𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘳𝘶

"𝘺𝘦𝘦 𝘤𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘨" 𝘦𝘫𝘦𝘬 𝘨𝘢𝘷𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘣𝘰𝘭𝘢

"𝘢𝘣𝘢𝘯𝘨𝘨𝘨" 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘢𝘬 𝘷𝘢𝘯𝘪𝘢

vania mengusap air matanya "dulu gue menganggap itu hal kecil yang bisa dialamin oleh semua orang, sekarang gue merasa hanya orang yang beruntung yang bisa merasakan hal itu, bahkan kemungkinan besar gue gabakal mengalami nya lagi"

Vania menggesek gesekkan telapak tangannya yang dilumuri darah berusaha menghentikan darah yang mengalir

dia kembali meletakkan foto itu di samping kasurnya

kini dia menatap kotak obat nya, entah apa yang dipikirkan oleh gadis itu, dengan cepat dia mengambil kotak berwarna hijau itu dan mengeluarkan obat didalamnya

gadis itu membuka satu persatu bungkus obat yang ia pegang, dia tak memperdulikan obatnya berdosis tinggi atau rendah

dia berjalan mengambil tumbler berwarna coklat pemberian calvin, dengan cepat dia mulai menelan satu persatu obat kapsul maupun tablet

vania langsung membereskan bungkus obatnya supaya bi rani tak mengetahuinya, dia langsung membersihkan diri dan mengganti pakaian

karna efek obat vania merasa ngantuk sekali, gadis itu langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya

                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••

𝙏𝘽𝘾

@nauraihsya
@vaniarlst
@calvinezpr

VANIA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang