◇ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ◇
"Besok ulang tahun aku" peringat vania
Calvin langsung menghentikan makannya "kamu uda bilang berkali kali hari ini" calvin mencubit hidung vania
"Ish tangan kamu banyak baterinya tuh satu dua tiga empat sepuluh seratus" ucap Vania sambil menyentuh sentuh telapak tangan Calvin
"Kalo pelajaran bahasa inggris pasti bolos" tanya curiga Calvin
"Kok bahasa inggris sih! Matematika dodol!"
"Iya itu pokoknya!" Ucap Calvin yang berusaha membela dirinya sendiri
"Besok ulang tahun aku" ucap vania yang sedang menyodorkan helm nya
"Aku ga pikun Vania Ralista Metta" sabar Calvin
"Iye iye, yauda sana sana balik cepet" vania langsung mengusir calvin
Calvin hanya mengelus dadanya pelan "untung cewe gue" batin Vania
Calvin akan pergi dari rumah vania tapi sudah di cegat oleh vania "Eh bentarr"
"Apa lagi?"
"Aku sayang kamu, jangan pernah tinggalin aku ya"
Calvin terdiam, kenapa tiba tiba vania berkata seperti ini? Tidak seperti biasanya, Padahal biasanya vania gengsi untuk mengucapkan hal ini
"Tumben?" Calvin mengangkat satu alisnya
"Gapapa, yaudah sana hush hush"
Vania tersenyum sendiri saat memasuki rumahnya bayangan tadi dengan calvin masih tersimpan di kepalanya.
Langkahnyat terhenti ketika mendapati barang barangnya berserakan di hadapannya sekarang.
"PERGI KAMU DARI RUMAH SAYA!" bentak giana
"Berani berani nya kamu ambil uang saya!" Sahut aidah
Vania baru saya membuka mulutnya dia tersentak kaget ketika giana melempar barang vania ke tubuhnya
"TIDAK USAH ALASAN!" bentak giana
"GUE GAPERLU BAWA SEMUA INI" ucap vania sebelum ia pergi dari rumahnya
"GUE GABAKAL MENGINJAKKAN KAKI GUE KERUMAH NERAKA INI!"
Vania langsung pergi dan mulai menjauhi kawasan rumah Alex tanpa membawa satu barang pun.
1 jam kemudian...
Alex datang dengan tergesa gesa "kenapa mas?" Tanya giana
"Mana vania?" Tanya Alex yang masih menunggu jawaban dari Giana
"Oh anak itu, udah aku usir, lagi pula siapa suruh ambil uang ibu aku" jawab santai giana sambil memainkan ponsel nya
Alex mengusap wajahnya kasar, lalu ia teringat bahwa dia memakai lampu cctv yang ia letakkan di depan ruangan kerja miliknya
Dia langsung mengambil lampu itu lalu mengambil memori card yang berada di dalam lampu dan langsung menyambungkan ke laptopnya miliknya.
Giana dan aidah sangat takut apa yang akan terjadi "Aduh Giana gimana ini" ucap Aidah yang merasa terancam
"Giana juga gatau, ibu sih gak ngecek dulu!"
Alex sangat terkejut ketika mengetahui semuanya yang sudah terpampang jelas di layar laptop miliknya.
Dia membawa laptopnya ke arah aidah "INI SIFAT LICIK IBU?" alex menunjukkan video berisi aidah mengatakan jika ia yang merusak rem vania saat itu
"I-ibu bisa jelasin semua lex"
"APA YANG MAU DIJELASIN?IBU SUDAH MEMBUNUH ANAK SAYA!!" bentak Alex
PLAK
Tamparan itu datang ke pipi alex dan berasal Dari tangan Giana.
"MAS ITU IBU AKU!!" Jawab giana tak terima
"Oh ini yang disebut ibu? IBU MANA YANG BERANI BUNUH ANAK YANG GA PUNYA SALAH" rahang alex mengeras
"Dan kamu" Alex menunjuk Giana "BERANI BERANINYA KAMU BERSEKONGKOL DENGAN IBU KAMU UNTUK MEMBUNUH ANAK LAKI LAKI SAYA, DAN SEKARANG KALIAN MENGUSIR ANAK SAYA SATU SATUNYA!" Alex melempar laptop miliknya.
Tanpa pikir panjang alex langsung berlari keluar rumah untuk menyusul vania dan mencari tau keberadaan Vania sekarang.
•••
•••
•••
•••
•••
•••
•••
𝙏𝘽𝘾@nauraihsya
@vaniarlst
@calvinezpr
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA [SELESAI]
Teen Fiction⚠️SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW⚠️ ⚠️JANGAN SAMPAI KETINGGALAN VOTE+KOMEN⚠️ {DALAM TAHAP REVISI} Cerita ini bercerita tentang seorang gadis yang kehilangan kebahagiaannya. Gue gabakal nyerah sampai yang diinginkan ayah tercapai. -Vania Ralista Metta Sesu...