CHAP 26

437 38 0
                                    

Boleh minta tolong follow instagram aku biar aku semangat buat karya baru?
@nauraihsya
     ◇ʰᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ◇

Vania menangis sejadi jadinya di dalam kamarnya "KENAPA GUE DI KELILINGIN ORANG YANG BUSUKK" teriak vania

"KEBAHAGIAAN GUE DIMANAA"

"SESUSAH ITU UNTUK GUE BAHAGIA?"

"SALAH GUE DIMANA?"

"KENAPA GUE YANG KENA IMBASNYA!"

"GUE RINDU SUASANYA YANG DULU"

"GUE BENCI MASA REMAJA GUE!!"

"GUE CAPEK!"

"KENAPA HIDUP GUE BERBEDA DARI YANG LAIN?"

"ARGHHH"

Pyarr

Vania melemparkan gelas berniat untuk melampiaskan emosi nya kepada gelas itu, dua gelas yang tadinya berada di atas mejanya sekarang sudah tidak berbentuk, pecah pecahan gelas itu berserakan di balkon kamar Vania

Vania sudah tidak ada harapan untuk hidup lagi, Mungkin sehari lebih dari 100 kali dia perfikir untuk mengakhiri hidupnya.

Ia berjalan lemah untuk keluar dari kawasan kamar nya, balkon adalah tempat favoritnya untuk melampiaskan semua, dan salah satu tempat yang sempat ia rencanakan untuk mengakhiri hidupnya.
Vania menatap pecahan gelas akibat ulahnya.

Vania tersenyum miring ia tau apa yang akan ia lakukan sekarang, mengambil serpihan kaca itu dan melukai, mengotori dirinya sendiri.

Vania mulai mengambil serpihan kaca yang lebih besar dari yang lain dan mulai membuat garis di tanganya
Tidak, tidak hanya di tangan tetapi juga di paha

Tetesan demi tetesan perlahan lahan menyentuh permukaan lantai balkon milik Vania

Jari jemarinya mulai menyentuh luka nya yang dipenuhi darah dan ia langsung menempelkan darahnya kepada dinding putih miliknya.

"Kenang kenangan." Gumam Vania dan tak melupakan senyumnya yang terlihat menakutkan untuk sekarang.

Gadis itu berdiri dan berusaha menstabilkan tubuhnya yang sedikit terasa sakit dan kepala yang seperti diputar.

Pikiran buruknya kembali datang di pikirannya

Dia ingin mengakhiri hidupnya.

Vania menatap bawah balkonnya "ini bisa bikin gue mati?" Tanya pelan gadis itu

Vania memejamkan matanya kejadian ini yang paling ia tak sukai yaitu bayang bayang gavin mendatanginya

"Adeknya abang gak lemah kaya gini" ucap pelan gavin yang memakai baju putih bersih dan sangat terang.

Vania kembali membuka matanya "GUE GA SUKA BANG, DI SAAT GUE PENGEN MATI LU DATANG!" teriak vania

Tak lama kemudian ia terjatuh ke lantai balkonnya.

■ ■ ■

Bayangan putih membuat alex silau, di dalam bayangan putih itu terdapat perempuan yang sedang menggandeng lelaki remaja sedang mendatangi alex

"INI YANG KAMU LAKUKAN KE ANAK KITA MAS?" bentak liora dengan emosi yang tidak bisa ditahan

Disana alex tak bisa membuka suara, ia merasa mulutnya terkunci rapat sekali hingga membuat ia jika memaksa membuka suara yang akan Alex rasakan seperti mulutnya ditusuk.

"ITU ANAK AYAH JUGA!" sambung gavin

"AKU GAK BAKAL TUNGGU KAMU MENYESALI SEMUA MAS"

"JANGAN HARAP KAMU BISA BERTEMU DENGAN VANIA LAGI!"

"GAVIN AKAN BAWA VANIA!" Pekik Gavin

Alex terbangun dengan nafas yang tidak beraturan, ia masih memikirkan yang terjadi didalam mimpi yang ia alami barusan.

Tanpa pikir panjang ia mengambil ponselnya lalu menelfon seseorang "Pesan tiket penerbangan untuk saya pulang besok"

"𝘛-𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘱𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘦𝘵𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘴𝘰𝘬 𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢?" Tanya seseorang di dalam ponsel itu

"IKUTI PERINTAH SAYA!" Bentak Alex

Tut tut tut

Telfon terputus oleh salah satu pihak

                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
                                           •••
𝙏𝘽𝘾

@nauraihsya
@vaniarlst
@calvinezpr

VANIA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang