Vania Ralista Metta
Binti Bian Alex Auberon
Lahir :
22 Febuari 2002
Wafat :
21 Febuari 2020Calvin membawa buket bunga mawar untuk vania "Selamat ulang tahun cantik, gimana? nyaman disana?"
"Van, lu kok tega ninggalin gue si" alea meremas gundukan tanah makam Vania dan berusaha menahan air matanya, tapi apa gunanya air matanya tetap meluncur bebas
"Makasi udah datang di mimpi aku tadi malam, aku seneng banget tadi malam kamu dateng dalam keadaan bersih, gak ada bekas luka"
"Cie keturutan keinginannya, tapi kenapa harus berakhir kaya gini?"
"Kamu pengen ayah kamu menyesali semua kan? kamu pengen di peluk ayah kamu, semua sudah terjadi vania, tapi kenapa yang gak aku inginkan selama ini ikut terjadi?"
Marvin menepuk pundak calvin pelan "Udah vin, semua orang hidup bakal mati, lagian kasian vania kalo lu semua ga ikhlas atas kepergiannya"
"Tapi kenapa secepat ini mar? dia cinta pertama gue, dia wanita paling sempurna setelah nyokap gue" Sahut calvin tak ikhlas
"Aku ga tau harus cari kaya kamu itu dimana, wanita sempurna, wanita kuat, ga lemah"
"kira kira cewe kaya kamu ada ga ya di shopee?"
"Oh ga ada, yauda tokopedia? bukalapak?" Calvin bertanya dan menjawabnya sendiri
"Bilangin tuhan kamu, maaf aku gabisa jaga baik baik hambanya"
"titip salam sama bunda liora ya, makasih uda lahirin wanita sekuat kamu, btw kamu makan apa si kok bisa sekuat ini?"
"Doain aku bisa masuk ke kampus yang aku impikan selama ini, eh impian kamu juga kan? haha aku dulu pengen banget satu kampus sama kamu, tapi sekarang boro boro sekampus satu dunia aja kagak"
"Aku gak tau gimana kehidupan ku kedepannya tanpa kamu, gak ada yang aku jemput sekolah, ga ada yang bar bar di sekolah"
"Oh ya, mami kemarin nangis banget, kamu udah kaya anak kandung mami, maaf ya mami ga ikut aku kesini, mami belum siap menerima semua"
"Mami masih merasa ini mimpi, gak tau deh kamu make pelet apa sampe mami sesayang itu sama kamu"
calvin berjalan ke arah nisan sebelah makam vania "Sore bunda"
"Bunda, keinginan vania sudah tercapai, dia pasti seneng banget bisa menempati sebelah makam bunda"
"Vin udah, Ikhlasin Vania" ujar Alea, padahal Alea juga tak menyangka bahwa sahabatnya sekarang sudah tiada
"Pulang vin, udah mau malem" ajak Marvin
Rasanya Calvin tak ingin pergi dari makam Vania, Ia merindukan seorang gadisnya, kenapa secepat ini kamu meninggalkan kami Vania.
• • • •
Tulisan ini gue buat untuk wanita tercantik yang pernah gue temuin.
Selamat atas seragam baru mu Vania, pertama kali nya dan terakhir kali nya kamu memakai seragam tanpa dilepas sampai kapan pun itu, iya kain kafan.
Ini adalah kado terindah bagimu, tapi tidak bagiku, walau rasanya berat, tak menyangka bahwa kamu tiada secepat ini.
Aku akan berusaha mengikhlaskan tapi tak melupakan.
Terima kasih telah melengkapi hidup ku, Terima kasih telah Bertahan, Maaf aku belum sempurna, Maaf aku terlalu buruk untuk kamu miliki.
Maaf Dan Terima Kasih adalah ucapan yang bisa aku ucapkan sekarang, Walau sampai kapan pun kamu tak bisa merespon ucapanku.
Tunggu aku di dunia yang berbeda ya cantik.
Agama kita beda dan dunia kita juga berbeda.
Antara kiblat yang menentukan arahmu pulang, dan salib yang membuatku tenang.
Sekeras apapun kita berkehendak, kehendak tuhan yang lebih dari segalanya.
Calvin Ezra Pratama.
Kematian mu tak nyata, tapi rasa kehilanganmu sangat nyata.
-RaisyaBerawal manis, dan berakhir sadis
-RaisyaDipertemukan oleh sekolah, Disatukan oleh takdir, Dipisahkan oleh Alam.
-RaisyaVania kamu kan dah mati, Calvin nya aku ambil ya🙏
-Raisya
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA [SELESAI]
Teen Fiction⚠️SEBELUM BACA WAJIB FOLLOW⚠️ ⚠️JANGAN SAMPAI KETINGGALAN VOTE+KOMEN⚠️ {DALAM TAHAP REVISI} Cerita ini bercerita tentang seorang gadis yang kehilangan kebahagiaannya. Gue gabakal nyerah sampai yang diinginkan ayah tercapai. -Vania Ralista Metta Sesu...