Vote dan coment fren!
Terimakasih
Happy reading
_______
"Sesuai kesepakatan mulai besok lo udah bukan babu gue,"ucap Rina memperhatikan Vano yang fokus menyapu lantai, sedangkan yang diajak bicara hanya diam tidak menyahuti seolah keberadaan Rina dianggap sebagai angin lalu.
"woy bulot jawab napa!!!" Rina yang merasa dihiraukan melempar bantal yang berada di tangannya hingga mengenai wajah mulus Vano dan sapu yang digenggamnya terjatuh.
Vano menoleh dengan pelan menampilkan wajah datarnya, kemudian mengambil bantal ancang-ancang melakukan hal yang persis dilakukan Rina. Lalu terdengar suara tawa menggelegar memenuhi ruang tamu.
"Anjir! sedikit aja nih wajah lecet siap-siap gue kulitin"ancam Rina sambil menunjuk wajahnya.
"Emang berani lawan gue hmm?"ucap Vano memajukan tubuhnya kepada Rina hingga tak ada ruang untuk lepas dari kungkungannya.
Suasana menjadi panas dan menegangkan, mereka berdua saling bertatapan dalam dengan posisi yang tidak nyaman untuk dilihat. Rina mencoba melepaskan diri dari tubuh Vano namun tidak dengannya,ia malah semakin memajukan wajahnya hingga berjarak 2 cm dari wajah Rina.
Ctarrr....
Hampir saja bibir tebal milik Vano mendarat di bibir mungil milik Rina, kalo saja Rina tidak menamparnya dengan keras.
"Aduh sakit bego!"rintih Vano memegang pipinya yang ngilu tak lupa ia memoles kepala Rina pelan.
"Emang enak!salah siapa tadi lo mau cium gue kan?!"tanya Rina ngegas agak percaya diri seraya membenarkan rambutnya.
"S-sembarangan!gue nggak demen sama bibir lo ya!"telak Vano agak terbata-bata. "Alah ngaku aja deh"ujar Rina dengan jahil mencubit pinggang Vano hingga si empunya sempat mengaduh.
"Noooooo! tadi gue itu mau bantu bersihin upil di hidung lo tuh yang mau jatuh,"telak Vano sambil menyerahkan sebuah kaca kepada Rina. Dan yang benar saja terlihat ada dua upil yang sudah keluar dengan sendirinya.
Anjir malu banget gue!aaaaaa mamaaaaaaa!!! batin Rina mau meledak.
"HAHAHA...., makanya jadi orang tuh positif thinking jangan nuduh orang sembarangan. Orang mau berbuat baik kok malah dituduh yang nggak-nggak"lanjut Vano tertawa terbahak-bahak.
"Sialan lo Vano!"umpat Rina sambil menghentakkan kakinya kesal.
"Mimpi lo dicium sama cowok secakep gue?! gue juga pilih-pilih kali"ucap Vano melirik sinis Rina yang kesal padanya.
"Gue juga nggak sudi dicium sama lo!"balas Rina yang tak mau kalah. Vano mulai mengambil sapu yang jatuh tadi dan melemparnya sembarangan ke Rina,yang tak sengaja mengenai kaki mulusnya.
"Mau kemana lo? main lempar aja!"ucap Rina dengan wajah sedikit merah meredam amarah.
"Makan"jawab Vano singkat.
"Terus yang bersihin ini semua siapa?!"tanya Rina dengan suara agak keras.
"Lo lah,sekalian hidung lo dibersihin BWAHAHAHA....!!!"teriak Vano berjalan menuju dapur dengan senyum tidak jelas.
Dasar cewek aneh! pengen banget gue cium batin Vano kegirangan.
"Salah apa gue bisa punya babu songong kayak dia! sabar orang cantik disayang Jaehyun"umpat Rina pelan.
Kemudian ia mulai membersihkan ruangan yang sudah tak tertata rapi itu dan mengembalikan bantal-bantal yang terjatuh ke tempat semula.
"Hey! tapi besok lo bukan babu gue lagi ya!"teriak Rina kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Teen FictionPERINGATAN ⚠️ [SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA SIMPAN DULU DALAM PERPUSTAKAAN KEMUDIAN VOTE DAN KOMEN KARENA MEMBACA CERITA INI BERSIFAT GRATIS TANPA DIPUNGUT BIAYA] Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki sifat cuek,judes,gala...