part 33

148 18 2
                                    

Vote & komen

Happy Reading

______

Nesya merasa jengah dengan sikap Bagas yang merengek ingin memiliki adek bayi. Jika bayi hanya sebuah mainan pasti sudah ia belikan sedari tadi,tapi masalahnya ini adalah anak manusia.

"Sya ngomong dong jangan diem"desis Bagas menggoyang-goyangkan lengan Nesya.

"Hmm" balasnya singkat,Nesya lebih asyik menyecroll beranda instagramnya.

"Liat gue"ujar Bagas kesal tidak dianggap keberadaannya.

"Liat gue Sya,"ucapnya lagi menahan emosi.

"Liat gue atau gue lempar hp lo!"ancam Bagas sudah tersulut emosinya. Namun Nesya sama sekali tidak memperdulikannya.

Sontak Bagas merampas handphone Nesya dengan kasar lalu membantingnya,membuat Nesya memejamkan mata dengan deru napas tidak teratur.

"Liat gue!"

Nesya menatap tajam Bagas yang tersulut amarah, "apa?puas lo!"ucap Nesya menatap Bagas dengan tatapan kecewa.

"Lo kenapa sih? kalo gue salah ngomong atau lo butuh apa? jawab!"ujar Bagas dengan tegas.

"Nggak ada, cari bayi sana!" usir Nesya seraya mengerucutkan bibirnya kesal.

Bagas telah dibuat gemas oleh Nesya, sosok perempuannya sedang cemburu kah dengan sosok bayi yang sedari tadi ia inginkan?

Oh tidak mungkin, seorang Nesya cemburu pikir Bagas dalam hati.

Bego, cemburulah namanya juga perempuan semua yang terjadi terikat dengan perasaan. Walaupun hanya hal kecil di mata lelaki tak ada artinya namun kenyataannya begitu berarti.

"Sayang, cemburu?"ucap Bagas lembut dengan mengelus rambut Nesya yang mulai memanjang.

"Manggil sayang kalo buat bujuk doang. Dasar cowok nggak peka!!!"teriak Nesya tepat di wajah Bagas.

"Cewek cantik kalo teriak-teriak nanti cantiknya berkurang loh"peringat Bagas dengan wajah polosnya.

"Alah, kalo emang dasarnya cantik mau ngapain aja bakal tetep cantik"Nesya menatap malas Bagas yang menghela nafasnya.

"Masih pms ya?"tanya Bagas pelan-pelan.

"Emang kalo cewek lagi marah harus pas lagi pms hah? emang ya cowok nggak pernah peka udah tau cemburu masih aja suka disebut!" Balas Nesya tak santai ingin sekali menenggelamkan dirinya ke bumi.

Sudah beberapa kali Bagas menghela nafasnya, bingung itulah yang dipikirkannya.

"Pulang sana!"

"Lo nyuruh gue pulang?"

"Lebih tepatnya ngusir! gue k-e-s-e-l sama lo bujang!" sarkas Nesya ditengah mengeja seraya memukul lengan Bagas.

"Aduh aduh iya gue pulang,kalo ngambek jangan lama-lama!" ucap Bagas agak teriak kemudian berlari  setelah mencium kening Nesya.

Nesya menyentuh bekas ciuman itu dengan wajah terkejut," Dasar cowok sinting!" teriaknya.

"Cowok sinting ini calon suami lo, kalo ngomong harus dijaga" ujar Bagas hendak memasuki taksi yang dipesannya tadi sebelum tragedi ini terjadi.

"Emang gue mau jadi istri lo?"tanya Nesya dengan gaya menolaknya.

"Mau nggak mau lo harus mau, nggak ada yang bisa gantiin lo di sini " ucap Bagas kembali menghampiri Nesya seraya menyentuh dadanya di akhir.

"Hilih bicit omong kosong!"

"Jaga ucapan lo atau gue cium?!"ancam Bagas membuat Nesya tidak takut sama sekali malah merasa dirinya tertantang sekarang ini.

Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang