part 24

306 42 13
                                    

Vote & comment
Happy reading

****
Matahari mulai menampakkan diri tidak seperti seorang gadis yang masih bergelut manja di balik selimutnya. Barang-barang yang tidak berada pada tempatnya karena tidur yang tak pernah diam.

Brak...
Pintu kamar terbuka

"WOY BANGUN!"teriak Andre kesal dengan kakaknya." Sedangkan yang dibangunkan hanya diam masih dalam tahap pengumpulan nyawa.

"Sekolah!lo tidur mulu kayak orang mati"umpat Andre masih kesal."jam berapa?"tanya Nesya santai.

"Lo lihat gue udah kece gini"balas Andre sambil melihat tubuhnya."jam berapa?"tanyanya lagi bernada dingin."tuhkan kulkasnya keluar lagi"sahut Andre.

Nesya bangun melewati Andre seraya menyenggol lengannya membuat Andre mengusap dada. Nesya mengambil alarm yang terjatuh, terlihat jarum alarm menunjukkan pukul 06.30.

"Sana pergi!"usir Nesya."sumpah,kalo lo bukan kakak gue udah gue tenggelamin ke laut"umpat Andre seraya membanting pintu kamar.

"Woah!males sekolah"gumam Nesya seraya meregangkan kedua otot lengannya,kemudian ia mengambil handuk untuk mandi beserta seragam.

Setelah itu ia memakai sedikit bedak dan lipbalm dengan rambut yang dikuncir kuda,perfect. Ia bergegas mengambil tas dan turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarga. Dan ternyata sudah ada Bagas di sana.

"Pagi"sapanya. "Pagi"balas mereka serempak kecuali Andre masih dengan muka kesalnya."dia yang nyolot dia juga yang kesel"sindir Nesya.

"DASAR KEBO"ejek Andre langsung mendapat tatapan tajam dari Nesya. Betapa malunya diejek adiknya sendiri seperti itu di depan calon suami lagi.

"Udah debatnya kasihan calon menantu ibu mau makan aja keganggu karena tingkah kalian"ucap Sandra menengahi.

Sontak membuat Nesya dan Andre menatap Bagas,yang ditatap pun menaikkan satu alisnya seolah bertanya apa. Padahal Bagas merasa tidak terganggu dengan perdebatan mereka dan asyik memakan roti.

"Kami berangkat dulu yah bu"pamit Bagas."ibu senang kalian semakin dekat jadi nggak sabar pengen cepet-cepet lulus terus nikah"ucap Sandra membuat keduanya tersenyum kaku.

"Kalian hati-hati di jalan ya"ujar Marcella diangguki keduanya. Setelah berpamitan mereka berangkat ke sekolah menggunakan motor Bagas.

Jalan tak begitu ramai hari ini sehingga mereka datang tepat waktu di sekolah. Nesya turun dari motor diikuti oleh Bagas seraya menggenggam tangannya,sontak membuat Nesya berusaha melepaskan genggaman itu.

"Nggak akan pernah gue lepas tangan ini"ucap Bagas penuh dengan senyuman.

"Sok atuh digandeng terus nyampe pelaminan ya bang"goda Nesya.

"Siap laksanakan"ucap Bagas sambil melakukan gerakan hormat.

Mereka berjalan beriringan menuju kelas Nesya penuh tatapan dari beberapa siswa. Ada yang memuji dan ada juga yang mengiri.

****

Guru olahraga memasuki kelas MIPA 2 padahal ini bukan jamnya karena seharusnya ada di jam kedua. Ada apa ini?

"Pagi anak-anak, saya mau memberitahukan di jam kedua saya ijin ada urusan mendadak- "ucap guru itu belum selesai, Pak Asep.

"JAMKOS ALHAMDULILLAH"teriak Suci dari arah belakang."kita gabung sama anak MIPA 1, silahkan kalian ganti baju dulu saya tunggu di lapangan"lanjut Pak Asep meninggalkan kelas.

"Anjir,nggak jadi jamkos"cibir Manda."gue kayak udah males banget sekolah padahal kita kurang beberapa bulan lagi mau lulus"ujar Fanisa.

"Gue juga"sahut Nesya."lo mah lulus langsung kawin"ucap Fanisa asal."kawin palamu!"ujar Nesya ngegas.

Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang