Vote & komen
Tetap lanjut ceritanya walaupun nggak ada yang baca dan vote
Happy reading
_________
Entah mengapa Bagas sangat kesal dengan Nesya, "rasain sekali-kali dia digituin gue mulu yang ngejar"
gumam Bagas fokus menyetir mobilnya.Bagas membelokkan stirnya ke arah jalan menuju ke apartemen, namun di tengah perjalanan ia bertemu dengan Thalita seperti dalam keadaan mabuk.
Thalita yang mengetahui mobil Bagas seraya berbicara tidak jelas menghentikan mobil Bagas dengan berdiri tepat di tengah jalan.
Kalau saja Bagas tidak fokus sudah dipastikan Thalita kembali kepada sang pencipta.
Cit...
"Buset dah, nggak ada hujan badai angin ribut kenapa harus ketemu nenek sihir sih"gumam Bagas agak syok hampir menabrak Thalita.
Thalita pun berjalan sempoyongan mengetuk jendela mobil Bagas, "sayang nebeng ya"ucap Thalita diiringi tawa seperti kunti.
Bagas tak tega melihat kondisi Thalita dengan make up di wajah yang mulai luntur rambut urak-urakan baju yang di pakai pun sudah tak layak untuk dikenakan, apalagi high heelsnya tinggal satu.
Mendadak nih orang kayak orgil batin Bagas susah menelan ludahnya.
Dengan berat hati Bagas membukakan pintu mobil, " jangan aneh-aneh tapi," pesan Bagas kepada Thalita. Sedangkan yang diajak bicara hanya tertawa tidak jelas.
"Rumah lo mana?" tanya Bagas sedikit melirik Thalita yang sedang menulis di jendela mobil Bagas.
"Nggak mau pulang, mau ikut kamu hihihi"balas Thalita tak meninggalkan tawa kuntinya.
"Nggak, hp lo mana?" tanya Bagas memberhentikan mobilnya.
"Di buang"sahut Thalita tidak jelas.
"Ck, lo nggak sekolah?" tanya Bagas melihat kondisi Thalita yang tidak enak dipandang.
"Nggaklah, orang gue kabur dari rumah" jawab Thalita memainkan rambutnya yang berantakan.
"Kenapa?"
"Orang tua gue pulang dari luar negeri eh malah balik lagi, gue kesel terus kabur hihihi"ucap Thalita tersenyum kikuk.
Bagas mulai paham penyebab utama Thalita seperti ini, ia mulai melajukan mobilnya ke arah tujuan pertamanya.
Setelah beberapa menit ia sampai di apartemen miliknya, lalu melihat Thalita yang sudah tertidur setelah berbicara tidak jelas.
"Masa gue yang angkat?" tanya Bagas pada dirinya sendiri.
Secepat kilat ide muncul di pikirannya dengan cepat ia keluar dari mobil lalu memanggil pak satpam untuk meminta bantuan.
"Selamat siang pak"
"Siang, ada apa ya mas?" tanya pak satpam yang menjaga pintu apartemen itu.
"Boleh minta bantuannya?"
"Boleh selagi saya bisa"
"Tolong angkat temen saya ke apartemen milik saya"
"Kenapa nggak mas sendiri?"
"Ada hati yang harus saya jaga pak hehe"
Pak satpam paham akan situasi itu pun bergegas melangkahkan kaki ke arah mobil Bagas dan mulai membuka pintu serta mengangkat Thalita.
"Ini temannya kenapa mas?"tanya pak satpam yang meringis melihat keadaan Thalita.
"Biasa pak, efek obat habis"sahut Bagas melirik Thalita sedikit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Roman pour AdolescentsPERINGATAN ⚠️ [SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA SIMPAN DULU DALAM PERPUSTAKAAN KEMUDIAN VOTE DAN KOMEN KARENA MEMBACA CERITA INI BERSIFAT GRATIS TANPA DIPUNGUT BIAYA] Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki sifat cuek,judes,gala...