Vote & comment
Happy reading ✨________
Terlihat seorang pria berada di atas ranjangnya sambil menatap langit langit kamarnya. Senyumnya yang belum pudar sejak pulang dari sekolah.
"Gas...Turun makan dulu!"teriak Mela dari bawah. Bagas dengan senang hati turun seraya bersenandung kecil layaknya anak kecil.
"Heran mamah sama kamu,dari tadi senyam senyum"ucap Mela."ya bagus dong mah"ujar Bagas.
"Iya,tapi kalo senyam senyum sendiri kayak orang G-i-l-a"ucap Mela seraya menuangkan nasi."eeh...malah ngatain gini-gini gantengnya ngalahin papah"seru Bagas sombong.
"Kamu ini bisa aja"ujar Ray seraya menggelengkan kepala,"nggak mau bagi cerita?"tawar Mela.
"Mamah kepo"cibir Bagas."bukannya kepo cuman pengen tahu aja. Ayolah bagi dong gas"minta Mela.
"Papah kok mau sih sama mamah?"tanya Bagas membuat Ray menaikkan satu alisnya seolah bertanya.
"Udah keponya selangit, bawelnya sepanjang jalan tol, cerewetnya nggak ada yang nandingin,untung cantik"ujar Bagas nyerocos.
Alhasil ia mendapat cubitan di perutnya dari Mela kencang."aww...SAKIT"rintih Bagas.
"Gitu aja sakit apalagi patah hati"sindir Mela."yah semoga nggak pernah terjadi"ucap Bagas.
"Mamah mau tahu nggak?"tawar Bagas dengan senyum manis mendapat beberapa anggukan dari Mela.
Bagas mendekat ke arah Mela kemudian membisikkan sesuatu dan setelah itu ia berlari ke kamarnya.
Mau tahu Bagas bilang apa?ia dengan keisengannya bilang ingin memiliki adik padahal usianya yang sudah beranjak dewasa mau nikah pula.
"KENAPA NGGAK DARI DULU?"teriak Mela saat punggung Bagas tak lagi terlihat. Sontak sendok yang akan masuk ke dalam mulut Ray terlepas.
"Apa sih mah teriak-teriak ini bukan hutan"ujar Ray kaget."anak kamu itu minta adik kenapa nggak dari dulu,kan sebel"ucap Mela cemberut.
"Yaudah kenapa sebel tinggal buat apa susahnya"ujar Ray."bener juga,yuk kamar"ajak Mela.
"Bentar makannya belum selesai"
"Oke aku tunggu di kamar"
Skip
Aduh... nanti kalo dibuatin beneran gimana padahal tadi gue cuman bercanda. Semoga aja nggak deh batin Bagas sedang tiduran di ranjangnya.
"Hari ini gue seneng banget"gumam Bagas seraya mengingat kejadian beberapa jam lalu di sekolah.
Flashback
"Gimana lo udah ada rasa sama gue belum?"tanya Bagas.
Mereka sama-sama terdiam. Hingga Nesya mengeluarkan suara dalam hatinya.
Udah saatnya gue bilang kalo gue sayang sama dia batinnya.
"Pengennya sih rasa cokelat tapi lo nggak punya"balas Nesya.
"Gue serius"
"Gue juga serius,salah siapa lo adanya rasa sayang buat gue"
Seketika Bagas terdiam membisu.
"Yah nih anak malah diem"
"Sayang doang, cintanya belom?"
"Cinta belum tentu sayang,kalo sayang mah jelas cinta"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
Ficção AdolescentePERINGATAN ⚠️ [SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA SIMPAN DULU DALAM PERPUSTAKAAN KEMUDIAN VOTE DAN KOMEN KARENA MEMBACA CERITA INI BERSIFAT GRATIS TANPA DIPUNGUT BIAYA] Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang memiliki sifat cuek,judes,gala...