part 34

204 21 0
                                    

Apa kabar?

Happy reading

______

Di sebuah kamar yang  cukup besar terdapat tiga gadis SMA sedang asyik menonton film di layar tv dengan beberapa makanan ringan di depannya. Mereka amat berisik saat terdapat adegan romantis,untung saja tidak ada orang di rumahnya.

"Aaaaa... pengen juga kayak gitu" cetus Elsa seraya menunjukkan tangannya ke layar tv.

"Bukan lo doang gue juga pengen kali,"sahut Tania menatap malas Elsa yang tengah memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Pengen dipeluk, dipegang, diperhatiin, dimanja seseru itu punya orang yang punya tempat lain di hati kita" lanjut Tania sambil melihat ke lampu kamar Naya seolah mengalaminya.

Sebuah bantal mengenai wajah cantik Tania, Naya pelakunya. "Alah paling-paling manis di awal pahit di akhir"celetuk Naya setelah minum soda.

"Tergantung orangnya lah, nggak semua hubungan itu manis pasti ada pahitnya contohnya hubungan pertemanan kita"ucap Tania menatap satu persatu temannya.

"Gue lihat pertemanan kita manis-manis aja, nyatanya sampai sekarang kalian masih sama gue selalu ada buat gue"telak Naya seraya mengangkat kedua alisnya.

"Lo bilang kayak gitu karena lo belum pernah rasain punya cowo" ejek Elsa seolah dirinya sendiri pernah mengalami.

"Heh temennya frozen diem! kayak pernah pacaran aja lo"sarkas Naya menatap tajam Elsa yang cengar-cengir.

"Pertemanan kita manis?"tanya Tania hanya dibalas anggukan dari Naya,lalu Tania menoleh ke Elsa yang hanya mengangkat kedua bahunya.

"Sampai saat ini iya sih, tapi kita nggak tahu besok siapa tahu lo pada tobat jadi anak baik terus ngilang"imbuh Tania kembali memasukkan makanan.

"Gue ya gue bukan mereka yang sempurna di mata orang"terang Naya seraya melipat kedua tangannya.

"Widih... ini baru temen Elsa"ucap Elsa sambil bertepuk tangan.

"Nyenyenye, pulang sana besok kita udah sekolah!"usir Naya melihat temannya yang kembali tidur.

"Tiga hari kita diskors dan tiga hari kita di rumah lo" tutur Tania yang merebahkan tubuhnya.

"Gara-gara Thalita kemarin padahal niat kita baik bantu promosi produknya eh malah kena skors sama BK" celetuk Elsa memeluk erat guling di sampingnya.

"Bego, jangan heran kesayangan itu selalu sempurna" terang Naya ikut tidur di samping Tania sebelah kanan  dengan Elsa di samping kiri Tania.

"Kira-kira enaknya kita apain tuh cewe?"Tanya Tania menatap ke samping kiri dan kanan.

"Pikirin nanti aja, gedeg banget gue kalo bahas dia" balas Naya melepas jeday yang mengganggu tidurnya.

"Kapan orang tua lo pulang dari luar negeri?"tanya Elsa terdiam sejenak.

"Nggak tahu, mereka sibuk sama kerjaan,"balas Naya tercekat.

"Gue itu nomor dua walaupun begitu gue tetep sayang sama mereka kalo ada yang jelek-jelekin pun gue tetep nggak terima persis yang dilakuin Thalita kemarin"imbuh Naya hampir meneteskan air mata.

"Gue salut sama lo, walaupun begitu lo tetep tahu mana yang baik mana yang buruk"sahut Elsa tersenyum hangat kepada Naya.

"Kalo kalian di posisi gue gimana yang tiap hari lihat orang tua berantem nggak di rumah nggak di tempat umum nggak sama keluarga gue yang lain,"

"Gue malu tiap pergi sama orang tua gue sendiri, mereka lupa masih ada gue yang butuh kasih sayang mereka" tukas Tania menatap atap kamar Naya.

"Ngapain malu mereka orang tua lo sendiri, jangan peduli in omongan orang lain mereka nggak tau,"

Bad Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang