⚠️ Sequel ⚠️ Inside - 1. Keluarga Potter

949 116 19
                                    

"Dengar, Nak. Biarkan aku memakan itu."

"Tidak, itu jatahku."

Sepotong sayap ayam pedas manis tergeletak tak berdaya pada piring saji. Hanya sepotong sebab lainnya telah habis menyisakan tulangnya saja. Beginilah sekarang. Dua orang Potter saling beradu argumen untuk sebuah ayam goreng berlumur saus merah itu.

"Di jamanku tidak ada makanan ini. Sedikitlah mengalah, istrimu sering membuatnya untukmu, kan. Ayolah, biar aku yang makan!" James tetap bersikukuh mempertahankan sepotong ayam terenak yang pernah ia makan.

Harry dengan keras kepala menolak bujukan sang ayah. Garpu ditangannya belum enggan ia turunkan. Semakin James memaksa untuk mengambil alih ayam itu, semakin erat genggaman garpu Harry di tangannya.

Sebuah tepukan pelan di pundak Harry coba menenangkan. "Sayang, mengalahlah." Ujar Ginny mulai tidak enak dihadapan ayah mertuanya.

"Begini, ayam ini akan aku simpan—"

"Jangan!"

James dan Harry memekik bersama. Lily di depan tempat cuci piring hingga terlonjak saking terkejutnya. Anak-anak di ruang bermain untung saja tidak peduli dengan dua Potter dewasa yang kini masih saling serang. Suara nyanyian pembuka animasi berbentuk kereta api kesukaan James jauh lebih menarik.

"Chu.. Chu!" James Jr sesekali terdengar menirukan suara kereta api. Lantas tawa renyah terdengar dari bayi Harry dan si kecil Lily Luna.

Kembali ke ruang makan, Ginny kembali membujuk Harry agar mau menyerahkan sayap ayam itu untuk ayahnya.

"Kau tahu, Gin. Aku sudah minta dimasakan ini sejak dua hari lalu. Aku memastikan banyak sayap yang akan aku makan, tapi nyatanya.."

"Ada ayahmu sekarang. Jadi kau harus membaginya." Pinta Ginny sekali lagi. "Besok aku buatkan lagi, ya."

"Tidak bisa. Aku mau sekarang." Harry terus protes.

Lily ikut mendekat setelah mengecek sebentar kondisi anak-anak di ruang bermain. Semua kondusif, kecuali para orang dewasa.

"James, sudahlah. Kau sudah makan banyak, loh. Biarkan Harry yang memakan itu."

Keempat Potter pun sempurna berkumpul. Seperti keluarga yang hangat. Namun sayangnya, mereka kini sedang ada masalah. Meributkan sepotong sayap ayam yang mulai dingin dan tak kokoh lagi.

"Semakin lama kalian memutuskan, semakin tidak enak ayam itu dianggurkan." Lily mengambil piring itu menjauh. Memutar bagian sendi sayap itu dan membaginya menjadi dua bagian.

Satu ia serahkan ke Ginny, dan satu lagi ia miliki. "Kami belum mencicipinya. Ayo, Ginny. Kita makan saja." Ujarnya.

"Yah, sayang. Jangan di makan. Bagaimana dengan ASImu? Harry akan sakit perut." James khawatir. Cepat-cepat ia tahan tangan istrinya. Sayang, Lily sudah lebih dulu memakan sayap itu dengan lahap.

"Ini tidak terlalu pedas. Tenang saja." Lily memastikan ia tidak akan membahayakan bayi Harry yang masih minum ASI.

Sama halnya Ginny, Harry sempat khawatir karena Ginny ikut memakan itu. Ia tahu Ginny tidak terlalu suka dengan sayap ayam yang terlalu banyak kulit dan lemak.

Rupanya, itu salah. "Enak juga." Kata Ginny. Ia habiskan daging sayap itu hingga ke sela tulang-tulang. Ia pun menjelaskan jika ia mulai menyukai sayap ayam setelah mencobanya. Sebelumnya, Ginny hanya suka memasaknya untuk Harry dan James Jr. Jarang sekali ikut memakannya.

"Sekarang, temani anak-anak. Sebentar lagi ajak mereka tidur." Suara Lily perlahan tenggelam di balik tembok dapur. Lily dan Ginny membereskan sisa piring kotor dan beberapa peralatan memasak yang tertinggal.

Outside (time travel HP fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang