Hoi.. hoi! Apa kabar? Moga baik, ya?
Malam) hari ini kita ketemu lagi dengan lanjutan chapter yang kemarin. Kali ini kita akan menyimak ulah para bocah next-gen yang lagi nyasar ke masa lalu. Hayoo apa kelakuan mereka di chapter 5 ini? Penasaran? Langsung dibaca, ya!
Happy reading!
=================================================================
Tangisan dua bayi di Grimmauld Place, Lily dan Hugo, memecah keheningan pagi para penghuni lain. Khususnya bagi dua orang wanita, Ginny dan Hermione. Secara bersamaan keduanya bangun dan berlari cepat menuju salah satu box bayi di sudut kamar. Seperti ada dorongan untuk mencari tahu, apa yang sedang dilakukan anak-anak mereka.
"Kalian mau apa?" Tonks mengusap wajahnya kasar. Posisi ia tidur ada di paling dekat dengan box bayi. Kelopak matanya masih sebagian terkatup. Pelan-pelan ia berusaha bangkit dan tak lupa meraba-raba tongkat yang ia simpan di bawah bantal.
Hermione menoleh cepat, memperhatikan Tonks dengan ekspresi kebingungan.
"Di—dia menangis, Tonks, kau tak dengar?" tunjuk Hermione pada Hugo. Tanpa ia sadari, di sampingnya Ginny telah mengendong Lily sambil menimangnya.
Tonks meninggalkan ranjang pelan-pelan untuk menjaga Rose tetap terlelap bersama Molly. Namun, rupa-rupanya Molly pun sudah tampak terbangun. Meski masih memilih berbalik sambil menepuk-nepuk pelan punggung cucu masa depannya.
"Mereka mungkin pipis, coba cek!" Molly memerintah dengan tetap menjaga volume suaranya. Tidak lupa suara desisannya lebih keras terdengar di sisi kepala Rose.
"Benar," ucap Ginny, "pantat Lily basah."
"Bagaimana dengan Hugo?" tanya Tonks pada Hermione.
Namun, yang ditanya hanya mendelik dan tak berbuat apa-apa. Hermione mengaku tak cekatan dengan anak-anak. "Kau ini," gerutu Tonks langsung mengambil alih posisinya untuk mengangkat Hugo.
"Ya—aku belum paham dengan anak-anak, aku tak pernah mempelajarinya. Aku belum pernah membaca banyak soal mengurus anak—"
"Yang seperti ini tidak ada di buku mana pun, Granger. Pakai hati."
Hermione langsung saja mundur. Wajahnya menunjukkan rasa tak suka pada Tonks yang dengan seenaknya sendiri mempermalukannya di depan dua orang bayi. Hermione merasa sudah saatnya ia untuk mundur. Bukan kemampuannya untuk membantu di sana. Dari dalam diri Hermione, ia kecewa dengan dirinya sendiri. Hugo menangis sementara bayi itu adalah putranya. Tapi apa yang ia lakukan malah menjauh pergi.
Tepat di depan pintu, Hermione terhenti. Rose memanggilnya.
"Mummy—"
Hermione tidak menjawab, ia cukup berbalik saja. Belum terbiasa untuk menyadari dirinya dipanggil oleh seorang anak dengan sebutan Mummy. "Kemarilah, Mummy!" panggil Rose lagi masih berbaring di atas ranjang sendiran karena Molly sudah turun tangan membantu Ginny dan Tonks memandikan Lily dan Hugo sebelum menyiapkan sarapan.
"Mummy mau ke mana?" tanya Rose. Ia menepuk sisi ranjang meminta Hermione duduk.
"Eh—" Hermione sedikit gugup berdekatan dengan Rose. Mereka hanya berdua di kamar itu, "aku hanya—maksudku Mummy hanya mau ke dapur, menyiapkan sarapan. Iya, sarapan."
"Sarapan?" ulang Rose seolah tak percaya dengan yang didengar.
"Memangnya ke—kenapa, Rosie?"
Rose merubah posisinya jadi duduk bersandar di kepala ranjang. Rambut hingga punggungnya basah karena keringat. Mirip dengan Ron. Hermione sering tahu jika Ron suka sekali berkeringat setiap tidur. Bahkan menurut Harry, Ron biasa memilih tidur dengan pakaian tanpa lengan atau tanpa mengenakan pakaian sama sekali. Badan Ron suka sekali berkeringat. Dan rupanya, Rose pun begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Outside (time travel HP fanfic)
FanficOutside by Annelies Shofia Anak-anak menghilang di salah satu kamar Grimmauld Place setelah bubuk ajaib membuat mereka seperti tertidur. Saat semuanya serasa seperti semula, sesuatu jelas tampak berbeda. Orangtua mereka kembali remaja dan yang tela...