Chapter 16

2K 187 16
                                    

Yuhuuuu balik lagi!

Langsung aja, ya. Happy reading!

=========================================

"Aku sudah mengaturnya. Kita hanya membutuhkan beberapa bahan yang bisa dicari di Diagon Alley. Tapi aku tak sempat membelinya, Harry. A—aku, aku rasa kita bisa dapatkan di masa ini."

George dewasa digiring Fred Jr turun ke dapur lantai bawah setelah semua orang berhasil mengepungnya pagi ini. Badan George dewasa menggigil. Ia berkeringat melebihi biasanya. Sebagai yang mengenal salah satu kembaran Weasley itu, Harry dewasa berinisiatif untuk memberi ruang agar George dewasa memiliki waktu untuk sekadar menenangkan pikirannya.

"Ayo, anak-anak. Kalian harus mandi dulu pagi ini." Harry mengedipkan matanya ke arah Ginny memberi kode mencari jarak. Ginny dewasa paham lantas mengajak Hermione dewasa untuk memandikan Lily, Hugo, dan Rose terlebih dahulu di kamar mandi yang lain.

"Anak-anak, langsung mandi! Jangan sampai setelah Hugo, Lily, dan Rose selesai, tapi belum ada yang mau mandi.. jangan minta sereal atau bahkan pancake untuk pagi ini!"

Mayoritas, para anak berteriak tak mau. Sereal dan pancake adalah dua menu sarapan wajib bagi para keturunan Weasley kecil itu. Tidak tahu sejak kapan, hanya itu setidaknya makanan manis rutin yang bisa dikonsumsi anak-anak itu tanpa larangan ini itu.

"Tapi, Mummy. Uncle George baru datang, kami mau main dulu dengan Uncle George!" James protes. Paman favoritnya telah datang dan itu sungguh kesempatan yang luar biasa. Fred Jr setuju begitu juga dengan Louis.

Albus dan Teddy mengangguk.

"Nanti kalau sudah mandi, bisa main lagi dengan Uncle George. Kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, Kids! Selagi Grandma Molly dan yang lainnya mempersiapkan sarapan, bukankah kalian lebih baik mandi?" ujar Harry dewasa membuat anak-anak berpikir keras.

"Nanti Uncle buatkan pancake kalau kalian selesai mandi."

Arthur menyela mengimbangi tuturan Harry dewasa, "nah, itu benar sekali, anak-anak. Ayo, siapa yang mau mandi di bak belakang? Ada bak mandi besar yang mirip kolam renang! Bukan begitu, Sirius?"

Ajakan Arthur dan Harry akhirnya disambut sorakan setuju. Di bantu Harry dewasa dan Sirius, para anak bergegas berlarian ingin lebih dulu mandi. "Tak perlu buru-buru, baknya muat untuk sepuluh orang sekaligus!" teriak Sirius disambut tawa Harry dewasa.

"Susah juga jadi orangtua, ya. Kau kuat, Harry, mengurus dua anak laki-laki ditambah satu perempuan?" tanya Sirius.

"Dad saja kuat merawat tujuh orang anak kenapa aku tak bisa." Lirik Harry dewasa pada sang ayah mertua di masa depan. Dengan bangganya Arthur menepuk dadanya sombong. "Aku banyak belajar darimu, Dad. Kau akan lihat nanti!"

"Ah, thank you, Harry. Aku tak bisa bayangkan bagaimana nanti saat aku punya banyak cucu!" Arthur berbisik pelan sambil mengambil beberapa handuk dan sabun mandi sementara Harry dan Sirius bergantian memilih pakaian ganti untuk para anak laki-laki.

Teriakan James membuyarkan dialog diam-diam para pria dewasa itu. "Jangan dibayangkan, Arthur. Sekarang pikirkan bagaimana kita mengurus bocah-bocah itu sekarang."

"Ya," Harry dewasa mengangguk. Ia menyempatkan melihat ke arah dapur tempat George dewasa, Ron dewasa, kembar Fred dan George, Remus, serta Ron dan Harry muda duduk dengan wajah serius, "setidaknya kita memberikan waktu pada George untuk menenangkan diri. Khususnya dari anak-anak."

***

George menerima segelas teh hangat dari Ginny muda. George mengulas senyuman tanda terima kasih pada sang adik yang terlihat masih sangat muda. Ginny hanya sempat mengangguk mengerti. Ia lantas kembali menghampiri Hermione muda di dapur bersama Molly untuk menyiapkan sarapan.

Outside (time travel HP fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang