Chapter 20

1.6K 158 13
                                    

Akhirnya bisa up lagi :)

Happy reading!

======

Jauh di balik kerumunan para penyihir kotor lorong Knocturn Alley, Delphi hanya mampu mengerang tak mendapatkan hasil rencananya. Albus tak bisa ia andalkan dalam misi besar itu. Membohonginya jika bubuk mukus kering salamander hitam adalah bubuk gula-perubah-warna-lidah, sungguh seolah itu lelucon. Kalaupun Albus sempat percaya, bagaimana jadinya jika pikiran Albus berubah karena kejadian matinya burung hantu itu di kedai. Apa ia masih percaya jika yang diberikan bukan sekadar gula? Delphi memperhatikan para penyihir di sekelilingnya menatap heran. Anak kecil sepertinya bisa tersesat hingga ke komunitas terlarang di sana dan berpikir layaknya orang dewasa.

Merasa semakin tersudut dengan sorot mata para penyihir lapuk itu, Delphi mengayunkan tangannya dan berDisapparate. Tujuannya tak jelas, membuatnya terdampar di semak-semak tepat di depan bangunan besar di mana para penyihir masa depan ikut terdampar di dalam sana.

Delphi hanya terlalu banyak memikirkan Albus, jadilah ia ternganga berdiri menghadap Grimmauld Place dengan pikiran dipenuhi dengan kekesalannya pada Albus. Hanya tinggal selangkah lagi ia mampu menghilangkan nyawa Harry Potter. Dengan cara itu, semuanya jelas jika ia menginginkan keabadian ayahnya.

"Kalau Potter mati, Daddy akan tetap hidup. Tak akan ada yang bisa membunuhnya dan sekarang mungkin aku bisa bersamanya jika semua itu berhasil aku lakukan. Jadi sebelum semuanya terlambat, aku akan membunuh dia yang nantinya akan membunuh Daddy. Tidak akan ada lagi sejarah mencatat anak-yang-bertahan-hidup di usia mudanya mampu mengalahkan penyihir gelap terkuat sepanjang abad. Ya, tapi—"

Delphi terhenti ketika bangunan Grimmauld Place bergerak merentang. Membuka satu celah vertikal sempurna dengan jendela, pintu, dan tangga masuk. Nomor 12. Dua langkah mundur kebelakang, Delphi berharap tidak ada yang bisa mencurigai keberadaannya di sana. Sampai akhirnya dua sosok kepala muncul membuka pintu.

Harry dewasa terkesan berhati-hati untuk memeriksa lingkungan Grimmauld Place di luar pintu. Hanya mulutnya bergerak-gerak bicara pada orang lain di dalam. Sesaat kemudian muncullah sosok lain yang serupa. Berkacamata dengan rambut hitam acak-acakan. Hanya saja terlihat lebih muda. Ada perdebatan antara keduanya sebelum menghilang kembali masuk dan menutup pintu.

Brak! Dan Grimmauld Place kembali saling merapat.

"Harry.. Potter? Merlin, mungkin memang caraku salah."

Delphi keluar dari persembunyiannya. Berjalan mendekat penuh kepuasan. Dunia memberinya jawaban penting. "Kunci terampuh untuk menghabisi musuhmu adalah dari musuhmu itu sendiri. Aku tak bisa menghabisi Harry Potter tua itu untuk membuat Daddy kembali. Itu percuma, tapi tidak untuk dirinya yang masih muda di sana. Bodoh! Kenapa aku tak terpikirkan. Aku bisa menghabisi dua sosok sekaligus jika aku membunuh yang muda. Tidak ada orang tua yang tak melalui masa mudanya, kan? Jika aku bunuh Potter yang masih remaja, tidak akan ada Potter tua di masa depan."

Rambut silver-bluenya bergerak-gerak tertiup angin. Kemenangannya akan disambut penuh suka cita. Nantinya, Delphi percaya jika ayah dan ibunya pasti akan bangga dengan usahanya. Membuat mereka kembali bersama sebagai keluarga.

"Nak, kau tak apa? Itu rumahmu?"

Seorang pria tua bersama anjing kecil berhenti di belakang punggung Delphi. Ia kebingungan mengapa Delphi hanya tersenyum menatap pintu Grimmauld Place nomor 11 seperti orang menemukan harta karun.

"No." Jawab Delphi tegas. Ia berbalik melihat pria tua tak dikenal itu, menunggu jika ia kembali ditanya.

Dan memang benar. Pria tua itu menanyakan sesuatu pada Delphi.

"Kau tersesat, ya? Kau mencari seseorang?"

Delphi mengangguk, "ya, tapi aku bisa mencarinya sendiri. Aku tak butuh bantuan. Aku sudah besar." Sisi kekanak-kanakannya masih jelas terasa.

"Ah, kau berani sekali, nak. Kau mau permen? Ini, ambillah. Kalau boleh tahu.. siapa namamu?"

Delphi menerima satu batanglolipop merah besar dengan senyuman manis khas anak-anak. Dengan sopan ia berkata,"thank you, sir. Perkenalkan.. aku Delphi Riddle."    

Tbc...

Ketahuan deh itu bocah siapa.. yg baca Cursed Child paham ini mengarah ke mana 😁

Outside (time travel HP fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang