Chapter 7

2.5K 268 16
                                    

Hello!!!!

Siapa yang udah nungguin chapter 7????? Mari langsung di baca, ya!

Happy reading!

=============================================

"Kau yakin, Mrs. Weasley?" tanya Harry panik.

Kabar buruk menyambut kedatangannya dan Arthur selepas dari Kementerian. Awalnya, Harry dan Arthur sendiri berniat menyampaikan berita baik tentang hasil persidangan, namun semua itu pupus karena lebih dulu mereka mendapat kabar tidak mengenakkan yang terjadi di Grimmauld Place. Salah satu anak masa depan mereka hilang.

"Lebih tepatnya melarikan diri." Bisik Fred di atas sofa panjang. Dipangkuannya ada Lily, bermain kancing baju Fred yang sengaja dipasang mainan kecil berbentuk sayap peri mengepak-ngepak otomatis.

Molly tak mampu banyak bercerita di pelukan suaminya, "begitulah, Harry," katanya singkat. Wajahnya panik, keringat dingin terus bercucuran menantikan kedatangan Sirius dan Remus yang keluar untuk mencari ketiga anak itu. Mereka belum kembali. Sembari menunggu, kelima anak yang tersisa, kini menjalani interogasi dadakan oleh para remaja.

Tentu saja, kecuali Lily dan Hugo.

"Kalian benar tak tahu tentang rencana mereka bertiga?" tanya Ron menujukan pertanyaannya pada Rose meski terkesan untuk anak-anak yang lain juga.

Teddy menggeleng lebih dulu. "Mereka tak banyak cerita, Uncle, hanya saja tadi mereka mulai berbisik-bisik saat—"

"Bisik-bisik? Maksud kalian?" Ginny ikut bertanya.

"Di jendela itu," tunjuk Albus, "mereka bebisik-bisik saat melihat—apa itu namanya De—De apa?"

"Dementor, Albie," kata Teddy memperjelas. Albus berseru senang.

Semula tidak ada yang curiga dengan cerita para anak. Mereka membiarkan Teddy, Albus, dan Rose untuk bergantian bercerita, menggambarkan sosok hitam terbang berkeliaran di langit luar yang terus mereka sebut. Albus beberapa kali sibuk membuat visual dengan tangannya. Mengepal kecil lalu di gerakan naik memutar-mutar.

Lain dengan Rose, ia lebih jelas menceritakan kejadian yang ia ketahui cukup dengan berbicara. "Aku lihat Fredie tak ikut bermain dengan kami sejak Uncle Harry dan Granddad keluar. Dia terus ada di depan jendela, bengong. Seperti orang sinting—aku juga sempat perhatikan Fredie senyum sendirian. Seperti dia tak bisa lepas pada sesuatu. Saat kami ikut lihat makhluk kabut hitam itu, James dan Louis ikut-ikutan seperti Fredie. Lalu mereka tertawa juga—"

"Dia cerewet," bisik George tanpa melepas pandangan pada Rose.

Fred terkikik, "kombinasi sempurna. Ketahuan hasil buatan Ron dan Hermione." Jawabnya diam-diam.

Masih dengan menyimak para anak, Fred dan George turut sibuk menemani dua bayi lain tanpa mempedulikan Rose semakin seru dengan ceritanya sendiri. Hugo berada di tangan George. Bayi laki-laki adik bungsu Rose jauh lebih tenang bersamanya. Sedangkan Lily, berubah jadi liar ketika sayap mainan di kancing baju Fred patah dan tak bisa mengepak lagi. Badannya bergerak-gerak ingin di lepaskan. Entah dengan sebuah keahlian khusus apa. Cukup sekali memutar badannya ke kanan, Lily kecil melorot jatuh dan berdebum kencang mendarat lantai dengan pantat lebih dulu.

"Eh, lincah juga dia!" Fred memperhatikan Lily merangkak cepat ke arah jendela.

Ada sesuatu tampak sedikit becek di punggung tangan Lily. Hanya titik cairan yang jatuh dari mulut kecilnya yang terus terbuka kecil menggemaskan. Tetesan air liur Lily keluar sedikit demi sedikit ke tangannya sendiri ada pula yang terkena ke atas lantai.

Outside (time travel HP fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang