Chapter 23

1.5K 144 6
                                    

Hi, hi!!!
Datang di malam hari lagi. Baru selesai ngerjain tugas. Jadi agak telat hehehe... Lanjut langsung, ya!

Happy reading!

===========

"Aku hanya ingat Jamie pernah cerita tentang kakek dan nenek Potternya, Uncle Harry kecil. Aku juga pernah melihat foto mereka. Tapi sedikit lupa."

Fred Jr baru sadar, jika suami-istri yang menolongnya adalah kakek dan nenek sepupunya sendiri. Dulu, James pernah menunjukkan album foto lama yang memuat potret ayahnya ketika bayi bersama orangtuanya. Secara garis besar, keduanya tentu saja nenek dan kakek James, Albus, begitu juga Lily. Hanya saja, ketika melihatnya Fred Jr tidak mengingat jelas bagaimana rupa James dan Lily Potter senior di foto itu. Sampai akhirnya ia sadar bahwa sosok di foto lama keluarga James yang dulu pernah ia lihat, kini ada dengan nyata di hadapannya.

Sejak Harry muda tersadar, tidak ada kata lain selain menyebut 'Mum' dan 'Dad' secara bergantian. Beberapa kali. Ia tidak percaya orangtuanya hadir di depannya sekarang. Bukan seperti cermin itu atau batu itu. Jelas mereka hidup.

"Aku tak percaya—ini benar-benar kau, Mum?"

"Ya, aku juga tak percaya ini kau—"

Buru-buru, James mendekat dari arah tangga. Menangkup wajah Harry muda mendekatkan ke wajahnya. Tubuh Lily sampai-sampai hampir saja terjungkal ke belakang. Beruntung, Fred Jr datang untuk menahan.

"Kau benar Harry putraku. Bloody hell, kau tampan sekali, nak. Aku yakin banyak perempuan akan menyukaimu nanti." James membanggakan sesuatu yang mengejutkan Lily sebagai ibu.

Tangan Lily spontan menyentil telinga kiri James. "Kenapa harus perempuan, sih?" Ujar Lily. Tak bagus jika mengingat Harry yang sebenarnya ia asuh masih bayi. Kebiasaan menjaga lisan di depan putra kecil mereka.

"Tenang saja, Auntie Ginny adalah perempuan cantik, Grandpa James." Fred Jr penuh kebanggaan.

"Ginny? Istrimu?"

Harry muda mengangguk lemas. "Di masa depan. Ternyata aku menikah dengannya. Putri bungsu Weasley."

"Wow," James masih tak terkendali, "Lily sayang, bayi cantik si Arthur dan Molly yang lahir beberapa bulan lalu ternyata menantu kita. Oh Merlin. Kita berbesanan dengan Arthur. Aku pikir nasibku tak bisa bersatu dengan keluarga Weasley karena semua anaknya laki-laki. Tapi nyatanya, keturunan perempuan pertamanya akan menjadi Potter." James mengerang kencang tepat ia menyebut nama keluarganya.

Euforia James terkesan berlebihan. Terlampau jauh ia membayangkan apa yang akan berlangsung bertahun-tahun nanti. Tidak bisa dipungkiri, keluarga Potter memulai sejarah baru sejak James menikahi Lily. Perempuan berambut merah, yang mana menurut James perempuan seperti itu adalah tipe-tipe perempuan cantik dan luar biasa dalam segala hal.

"Tidak hanya rupa yang tampan, kau juga mewarisi seleraku, Harry."

Yang diajak bicara oleh James hanya bisa diam dan berusaha menahan malunya. Fred Jr menahan tawanya sampai wajahnya memerah. Ia paling suka seseorang dibuat malu bertubi-tubi. Meskipun itu adalah paman kesayangannya sendiri.

"Dan seingatku.. anak ini menyebut.. Jamie. Jamie punya ayah yaitu kau. Harry. Bisa kau jelaskan?"

"Aku punya nama, Grandpa Prongs. Fred. Fredie." Fred Jr cepat menyela sebelum Harry muda menjawab.

James memutar bola matanya sebal. Entah mengapa keusilan Fred Jr cukup menakutkan. "Oke, Fred. Tapi benar, kan? Siapa Jamie itu. Benar anak Harry?"

Outside (time travel HP fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang