Chapter 1

6.7K 391 12
                                    

Hi, everyone!

Wow, Anne balik lagi. Kali ini Anne mau kasih fanfic yang pernah Anne tawarin di Wattpad. Outside ini pernah Anne publish di FFN dan.. kayaknya seru juga Anne pub juga di Wattpad. Bagi yang belum pernah baca Outside, silakan ikutin ceritanya! Yang udah baca.... boleh kok baca lagi, hehehe... Udah penasaran dengan cerita fic ini? Bagaimana kisah para bocah next-gen yang.. ah, baca aja deh!

Happy reading!

=====================================================================

Rencananya, Harry akan membawa ketiga anaknya mengunjungi Grimmauld Place untuk melihat kondisi markas tua order phoenix malam ini. Sayangnya, bayi sebelas bulan yang kini ia gendongan tak hentinya berteriak tidak mau diturunkan. Lily masih betah bergelayut manja dengan sang ayah. Menolak mentah-mentah tawaran ibunya untuk mengajak melihat burung di halaman belakang rumah. Jika Lily tak mau lepas, Harry tak bisa mempersiapkan beberapa hal sebelum mendatangi rumah warisan Sirius itu. Harry belum mandi dan berganti pakaian. Sangat susah jika mengingat ia juga belum menyiapkan mobil. Sebagai ayah Harry tahu berpergian bersama anak kecil tidaklah mudah.

Lily uring-uringan setelah seharian ia dikerjai James. Dua gigi kecil di gusi bawahnya tumbuh membuat sang kakak, khususnya James, gemas untuk tidak menyentuhnya. James akan membuka paksa mulut Lily dengan telunjuknya dan memainkan gigi Lily sampai bayi itu menangis kejang. Tentu saja James akan melakukannya jika Lily sendirian ketika ibunya memasak atau bekerja. Meski berkali-kali James harus mendapat omelan Ginny, anak sulung Potter itu belum juga kapok.

"Dadada!" seru Lily sambil terus menggeleng. Ia diberdirikan di samping sofa oleh Harry agar mau berdiri dengan dua kakinya. Lily belum bisa berjalan sendiri tanpa berpegangan. Hanya mampu merangkak dengan lututnya atau menggeser-geser tubuhnya untuk sekadar bergerak.

Satu tangan Lily terus berpegangan erat di pinggiran sofa sementara satu tangan yang lain menggenggam erat jempol ayahnya waspada. Kakinya sudah bergoyang ke kanan dan kiri takut akan ditinggal. "Oh, Lilyku sayang. James tak akan menganggumu lagi. Kita cari Mummy, ya, kamu pasti lapar menangis berjam-jam. Kita akan ke Grimmauld Place. Kamu belum pernah ke sana, kan?"

Belum sempat Harry menggendong Lily kembali, Ginny akhirnya terlihat di pintu kamar mandi lantai bawah sambil membawa satu kantung kecil berisi perlatan mandi.

"Ayo, ikut Mummy dulu. Sudah sore ini, nanti kemalaman sampainya." Teriak Ginny berusaha mengambil alih Lily dari Harry. Kantung kecil yang ia bawa segera diserahkan pada Harry sebagai ganti Lily. "Mandi di sana saja, ya. Sudah sore. Bukannya kita janjian dengan yang lain jam tujuh di sana? Lebih baik kita sampai duluan, kan. James dan Al sudah siap di atas. Tinggal kau, ganti bajulah dan ajak mereka turun."

Untungnya, Lily mau setelah diancam tak akan diberi ASI oleh Ginny. Harry segera bergegas menuju kamarnya dan berganti pakaian. Teriakan Albus menggema masuk ke lubang angin kamarnya dan Ginny. Ada terikan nama James disebut di sela kalimat penolakan. Harry paham betul apa yang sedang terjadi.

Harry siap menarik napas mengambil ancang-acang. "Kalau kau masih mengganggu adikmu, kau akan Daddy tinggal sendirian di rumah, James!"

Teriak Harry langsung menghentikan aktivitas kedua putranya.

"Good, boys!"

***

Pasangan Hermione dan Ron sampai lima belas menit lebih awal dari Harry dan Ginny. Tak ketinggalan Rose dan si kecil Hugo turut datang bersama kedua orangtuanya. Disusul kemudian dua pasang lain ikut datang seperti George-Angelina dan Neville-Hannah. Mereka mendapat tugas membantu membersihkan ruangan untuk sebuah acara mengenang perkumpulan besar yang didirikan Dumbledore itu. Meski telah banyak anggota yang tiada, Arthur dan Molly Weasley ingin sekali melakukan sebuah pesta kecil demi mengingatkan kembali para generasi baru tentang masa-masa berat bersejarah itu.

Outside (time travel HP fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang