adik ipar

1.4K 272 40
                                    

/mengungsi ke book ini

Happy reading 😚

Jantung Felix rasanya sudah akan copot saat itu juga ketika mendengar suara aneh dari luar rumah. suara benda keras bertabrakan dengan bagian gerbang rumah benar-benar memekakkan telinga.

Felix baru saja akan tidur, tapi kenapa cobaan harus datang silih berganti? Dalam hati sebenarnya ia juga bertanya-tanya, suara apa itu?

Fakta bahwa hari ini mereka hanya tinggal berdua di rumah membuat Felix ketakutan. Bagaimana jika itu berasal dari orang jahat?

Manik nya bergulir menatap Chan yang sudah terlelap dalam mimpi. Padahal suara nya keras tapi kenapa pria itu tidak bangun?

Dengan amat terpaksalah Felix mengguncang tubuh sang suami. Untungnya Chan bukan tipe orang yang susah dibangunkan jadi Felix tak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga ekstra.

"Ya, ada apa?"

Felix beringsuut mendekat, "kak, ada suara aneh aku takut ada orang jahat.".

Pria itu lantas berdiri setelah mendengar perkataan Felix.

"Mau kemana kak?" Tanya Felix.

"mau saya cek. Kamu tidur aja."

Felix lantas menggeleng ribut dan langsung berlari menuju Chan yang sudah berada di ambang pintu. Yang benar saja ia ditinggal di dalam kamar sendirian.

"Aku ikut."

Pria itu hanya mengangguk sebagai jawaban, kedua nya pun bergegas menuju pintu utama dengan Felix yang setia membututi sang suami dari belakang. Walaupun sudah tinggal berbulan-bulan di tempat ini Felix masih kerap kali merasa ketakutan jika berkeliaran di luar kamar terlalu larut seperti sekarang.

tidak mungkin yang menggedor gerbang adalah tamu, beri tahu Felix kira-kira orang bodoh mana yang bertamu ketempat terpencil seperti ini saat waktu hampir menujukkan tengah  malam.

firasat nya tak pernah bagus akhir-akhir ini apalagi semenjak kematian maid itu. Skenario buruk berkali-kali terbayang di dalam fikiran nya, bagaimana jika ternyata ada pembunuh berantai disekitar sini? dan kali ini mereka berdua yang menjadi korban selanjutnya setelah maid itu? oh tidak Felix masih ingin hidup lebih lama.

Di tarik pelan celana sang suami karena pria itu saat ini tidak menggunakan baju. Chan berhenti sejenak dan menoleh kearah belakang guna melihat pemuda mungil yang belum lama ini menjadi suaminya.

"kak, kakak ga bawa sesuatu? tongkat bisbol misalnya? buat jaga diri takut ada apa-apa."

perkataan Felix dianggap sebagai candaan oleh yang lebih tua, terbukti kini Chan tertawa sejenak tak lama setelah mendengar ucapan nya. Pria ini gila? Felix sedang tidak melontarakan sebuah lawakan.

"Saya engga takut apapun, Felix." Ekspresi pria itu dengan cepat berubah menjadi serius dan tegas, sungguh berbalik dengan yang tadi. Bagus di mata Felix kini pria itu adalah seorang aktor profesional yang suka sekali memainkan mimik di wajahnya.

Chan lanjut berjalan dan memilih untuk menghiraukan Felix, setelah sampai didepan pintu Chan pun tanpa pikir panjang langsung membuka. Jujur saja Felix merasa kesal dengan sikap se-tenang air yang pria itu bawa sedangkan felix dibelakang sudah memasang kuda-kuda terbaik nya. Suara debuman semakin terdengar dengan jelas membuat kewarasan Felix terpacu seketika.

Sial, ingatan mengerikan bebrapa waktu yang lalu tiba-tiba memicu Felix. Bagaimana jika di balik pintu ini terdapat 'kejutan' yang sama?

jika hal itu terjadi kembali Felix benar-benar akan bersumpah untuk meninggalkan Chan detik itu juga karena jika hal seperti itu terjadi dua kali maka ada sesuatu yag salah dengan Rumah ini atau bahkan dengan Chan.

pintu telah terbuka sepenuhnya, Felix mampu menghela nafas lega ketika tidak mendapati sesuatu yang aneh berada disana.

"di sana ada orang." Kening Felix mengeryit saat pria itu bergumam tak masuk akal, terlebih lagi seraya menunjuk kearah gerbang yang terlihat samar. Keadaan luar yang terlalu remang membuat penglihatan Felix menjadi terganggu.

Felix menyipitkan maniknya berusaha untuk melihat gerbang lebih jelas. Sial, ia melihat kaki seseorang dari celah bawah tepat dibalik gerbang yang entah kapan sudah berhenti menegluarkan suara.

"Dia jake adik saya." seakan dapat membaca pikiran, Chan bercelutuk demikian membuat Felix mengangguk paham.

pintu gerbang dibuka secara tiba-tiba menampilkan seorang pria muda yang sangat asing dimata Felix. Pria itu masih berdiri diambang gerbang sampai Chan berjalan menghampiri nya begitupula dengan Felix yang masih setia membuntuti dari belakang.

jarak mereka semakin dekat membuat Felix dapat melihat dengan jelas bagaimana wajah adik sang suami.

sepasang kakak beradik itu hanya diam tidak saling berbicara, terasa sekali canggung menyelimuti hubungan keduanya.

Chan lebih dulu pamit meninggalkan Felix dan jake diambang gerbang dengan alasan ingin buru-buru menyiapkan kamar sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chan lebih dulu pamit meninggalkan Felix dan jake diambang gerbang dengan alasan ingin buru-buru menyiapkan kamar sang adik. Felix rasa Chan tidak ingin berada dekat dengan sang adik, entahlah Felix hanya berfikir mereka punya konflik pribadi. itu bukan masalah karena yang menjadi masalah terbesar adalah kenapa Felix harus ditinggal bersama orang asing ini?

Sangat buruk, Impresi pertama yang Felix berikan kepada jake radalah senyuman Freak khas pria itu yang terlihat amat mengerikan dimata Felix. Terlihat bagaimana cara pria itu tersenyum bahkan nyaris tergelak tanpa alasan ketika manik mereka saling bersirobok.

Apa Felix kini telah merangkap menjadi badut maskot?

"Jadi kamu suami kak Chris?"

Felix mengernyit, siapa pula Chris itu?

"Aku suami nya kak Chan."

Jake sudah terbahak seperkian detik setelah mendengar ucapan Felix.

Sangat tiba-tiba? Jake telah menertawainya tanpa alasan saat ini padahal suasana obrolan mereka cukup serius. Felix seketika mengerang kesal karena merasa seperti orang bodoh.

"Kenapa? Memang nya ada setan yang lagi melawak sampe kamu ketawa begitu?!" lontaran omong kosong keluar begitu saja dari mulut Felix karena saking kesalnya.

Jake membelalakkan manik nya ketika Felix berujar demikian, tawa yang awalnya mengudara bebas langsung hilang begitu saja.

"kamu tau dari mana?"

Felix hanya diam setelahnya.





The House (Chanlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang