gelap

966 204 62
                                    

Chan menatap tak percaya pada penjelasan dokter yang ada di hadapan nya. barusan dokter itu berkata jika tak ada satupun hal yang salah pada diri Felix mapun tubuh Felix. pria itu bahkan berkata jika tubuh Felix semakin sehat dari yang terakhir kali.

"kamu benar-benar yakin dengan keadaan Felix?" 

yang di tanya hanya mampu menegup saliva canggung sebelum membenarkan letak kaca mata nya. siapa sih yang tidak takut pada orang yang ada di hadapan nya? salah-salah bertindak yang ada nyawa nya melayang. tapi untung nya sang dokter berhasil untuk meyakinkan chan.

...

felix sudah bangun beberapa jam yang lalu dan kembali terlelap barusan. chan yang sedang tidak melakukan hal apapun akhirnya berinisiatif untuk membuatkan susu cokelat hangat khusus untuk orang hamil seperti felix. 

mungkin setelah  membuat susu chan akan membangunkan Felix untuk minum sesaui jadwal yang diam-diam chan perhatikan. sialan, jangan tanya kenapa chan mau repot-repot melakukan ini karena ia sendiri pun tidak tau harus menajwab nya dengan apa.

ruangan dapur hening, hanya ada chan seorang disini. para maid sudah pulang sedari tadi siang, ia sengaja untuk memulangkan mereka karena cemas Felix akan kembali kesal seperti pagi tadi. suasana sunyi namun tidak terlalu terasa karena chan menyukai kesunyian.

kriett...

 saat sedang fokus memanaskan air tidak sengaja Chan mendengar bunyi lemari tempat bahan makanan terbuka sendiri. kalian tau jika bisa mendengar hal sekecil apapun jika ruangan sunyi kan? dan chan mendengar suara dengingan lemari itu terbuka dengan sangat perlahan.

Tidak ingin ambil panjang, mungkin saja engsel pintu lemari memang sudah rusak.

Sebaiknya ia benar-benar harus menyelesaikan pekerjaan nya dan bergegas menuju kamar Felix untuk mengantar minuman.

Ketika Chan membalikkan tubuhnya untuk keluar dari dapur ia cukup tersentak kaget ketika mendapati lorong dapur menuju kamar Felix gelap. Tidak hanya lorong ini namun satu rumah seperti nya dihadapkan oleh pemadaman listrik, terkecuali dapur tempat ia berada.

Ingatkan Chan bahwa besok ia harus memanggil teknisi.

Pria itu pun bergegas jalan menuju pintu dengan perasaan bimbang dan gamang. Di luar sana benar-benar gelap dan Hitam, Chan bahkan tidak mampu melihat apapun karena saking gelap nya. memilih untuk mengabaikan ia pun berjalan keluar tanpa memikirkan apapun lagi.

sesuai dugaan, chan benar-benar tidak bisa melihat apapun, walau begitu ia tetap berjalan menuju kamar dengan persaan cemas akan sesuatu yang tidak ia ketahui secara pasti.

berjala, berjalan... lorong pendek yang seharusnya bisa dilangkahi dengan beberapa langkah terasa begitu panjang dan tidak berujung. benar-benar tidak beres, chan tau ditail sekecil apapun tentang letak rumah ini dan lorong panjang yang ia langkahi ini jelas tak pernah ada. 

ia bertanya-tanya dalam hati sebenarnya apa yang tengah terjadi seraya berlari sampai akhirnya dari kejauhan ia menemukan sebuah ruangan terang benderang dengan pintu yang terbuka sebagian kecil.

ruangan apa itu pun chan tidak tau, tidak ada kamar ataupun ruangan yang berada di lorong. 

mau tak mau ia pun berjalan mendekat guna memastikan, namun ketika berada hampir di depan pintu subuah kepala menyembul dari luar tanpa aba-aba. kulit kepala nya meleleh dengan mata lebar melotot kearah nya, bibir nya juga merah ranum sekali, bukan karena pemerah bibir tapi bibir sosok itu terluka sehingga mengeluarkan banyak darah.

hanya kepala yang mengintip dari celah pintu sedangkan tubuh nya tersembunyi dibalik sana. chan berteriak reflek mundur menjauh dari kamar tersebut sampai jatuh menggelinding di lantai.

 chan berteriak reflek mundur menjauh dari kamar tersebut sampai jatuh menggelinding di lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tubuh chan terasa kaku, bahkan tidak bisa bergerak barang sejenak. tak lama sosok tersebut  keluar dari dalam ruangan dengan tertatih-tatih sebelum kemudian sosok itu berlari kencang seraya berteriak nyaring kearah nya.














"HAAHH!"

chan terbangun dengan jantung yang berdegup kencang, suara siulan teko kencang tanda jika air sudah mendidih penyebab mengapa ia terbangun dari posisi duduk dengan tangangan menelungkup diatas meja.

pria bang itu mengehela nafas lega ketika mengetahui fakta jika kejadian mengerikan tadi hanyalah bunga tidur.

ia pun bergegas menuju wastafel dan membasuh muka sejenak sebelum menyiapkan gelas dan membuat susu untuk Felix sesuai dengan niat awal.

saat sedang mengaduk susu ia mendengar suara yang tak asing di pendengaran nya, jangan bilang kalau...

kriett...

tubuh pria itu membeku kala mendapati sebuah deja vu. perasaan gamang lagi-lagi menyelimutinya, kenapa firasatnya berkata jika mimpi buruk tadi akan terulang kembali?

 chan perlahan membalikkan tubuh dan melihat kearah sumber suara. benar saja, pintu lemari kecil itu kini tertutup sendiri tanpa ada seorang pun di sekitarnya datang untuk menutup.

chan tidak tau, ia memilih untuk mengabaikan semua itu.

pada akhirnya chan memutuskan untuk keluar dari dapur dan berjalan menuju kamar tempat dimana felix berada.

peluh sudah membasahi kening, ia tak peduli tangan nya akan terluka atau bahkan sekalian melepuh ketika air panas di genggaman nya tumpah akibat ia berjalan dengan tidak sabaran sebab perasaan nya sudah tidak karuan ketika mendengar ramai suara lalu-lalang langkah kaki tepat dibelakang. padahal kalian tau jika disini tidak ada seorang pun selain felix.

sesampainya di kamar ia merasakan kelegaan yang luar biasa ketika melihat Felix disana tengah berbaring tanpa melakukan apapun.

"wajah kakak pucat, kenapa?" tanya Felix. chan memilih untuk mengabaikan felix dan meletakkan cangkir berisi susu tersebut di nakas sebelum bergabung bersama Felix untuk berbaring di atas kasur.

Pria itu memeluk Felix dengan sangat erat, bahkan tidak terlihat tanda-tanda ingin melepaskan rengkuhan tersebut. Hal itu tentu membuat Felix bertanya-tanya dalam keterdiaman nya.

Bukan nya Felix tidak suka, ia malah sangat menyukai hal ini. Beban yang sedari tadi ia tahan rasanya langsung menghilang begitu saja ketika tubuhnya menyapa tubuh sang suami.

"Jantung kakak berdegup keras." Ujar Felix yang di balas gumaman tak jelas dari lawan bicaran. Tak selang lama keduanya pun kembali terlelap dalam tidur.


TBC

haloo hehehe... Aku bakalan usahain rajin update 😭😭

Kalian pada suka gasie sma book ini? Klo suka tuh knp, yah?😭 Biar aku ada alesan dan makin smngtt nulis nya

KRITIK DAN SARAN SANGAT TERBUKA

aku bakalan update kalo udah 100 vote, bye byee ❤️😍

The House (Chanlix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang