jangan salah lapak, kalo gasuka jangan kesini •᷄ࡇ•᷅
⚠︎ NC SCENE! Pls be a wise reader.
Happy reading
Felix masih menyembunyikan wajahnya pada tengkuk di tampan, semburat merah jelas terpatri apik menghiasi pipi gembil nya.
Felix tau akan apa yang terjadi untuk sesaat kedepan ketika pria itu meletakkan tubuh ringkih nya diatas futon hangat.
Pria tampan rupawan itu terus-menerus menatap nya dengan kabut gairah seksual yang kentara. Felix sampai dibuat pusing keliling dengan atmosfer yang pria itu ciptakan. Pandangan keduanya kini bertemu dan terkuci satu sama lain. Sungguh, manik Chan terlihat sangat indah membuat Felix ingin selalu berenang disekitarnya.
"emhh... kak pelan-pelan..." lidah pria itu menari dengan lihai di atas kulit tengkuk sensitif nya. tidak hanya menjilat, chan kini juga menggigit guna memberi tanda kepemilikan disana. Beberapa kancing piyama felix dibuka dengan tergesa-gesa, tangan besar nan keras itu tak henti-hentinya menyentuh dada, tengkuk dan perut si manis.
Chan seakan tuli dengan perkataan pemuda kecil yang ada di bawah kukungan nya. Felix bak nirmala malam, si manis tampak tak memiliki celah sedikitpun membuat nafsu binatang yang selama ini selalu ia abaikan seketika meraung-raung minta dipuaskan.
Hanya dengan Felix, hanya dengan melihat bocah itu.
sentuhan-sentuhan kecil yang ia berikan ternyata berefek besar pada Felix, membuktika bahwa pemuda manis ini masihlah suci bersih putih.
Pakaian Felix terlepas sepenuhnya. menampilkan keseluruhan tubuh polos si pemuda manis.
"Kamu mau lanjut? Kita bisa berhenti sekarang. Keputusan ada di tangan kamu." Pria itu berbisik tepat di cuping merah nya. Kejam sekali, pria ini benar-benar menggoda Felix habis-habisan. Untuk apa Chan melontarkan kalimat basa-basi seperti itu?
Felix memutuskan untuk tidak menjawab, ia lebih memilih untuk memberanikan diri menarik kemeja putih yang pria itu kenakan. Felix rasa bahasa tubuh lebih diperlukan saat ini dari pada bersusah payah bertutur lisan.
Chan tersenyum miring ketika kerah kemejanya ditarik oleh pemuda manis yang berada di bawah. Nafsu nya semakin membuncah ketika mendapatkan lampu hijau dari si mungil itu.
Rasanya tak sabar untuk bergegas menghancurkan lubang Felix. Sungguh, ia ingin sekali meledak di dalam sana, kemudian mengotori tubuh putih bak porselen itu dengan tanda-tanda gigitan—atau mungkin melumuri seluruh tubuh telanjang Felix dengan sperma.
Ide yang sangat jenius. Dia akan membuat si cantik ini berantakan sekaligus membuat nya meronta-ronta untuk meminta sebuah pengampunan.
Membayangkan nya saja Chan sudah dibuat tak waras.
"Keputusan yang tepat. Kamu milik saya."
Saat kalimat itu terlontar Felix sudah siap memberikan segalanya pada pria yang tengah menggerayangi tubuhnya dengan gila.
The house
Felix meringis menahan rasa perih ketika terbangun dari lelap nya. Pria itu benar-benar gila. Bagaimana bisa dia kuat menghajar lubang Felix semalaman tanpa rasa lelah. Kalau saja Felix tidak hampir hilang kesadaran mungkin permainan mereka bisa awet.
Mata nya bergulir menatap eksistensi seseorang yang masih terlelap dalam tidurnya. Hati Felix menghangat dibuat nya ketika melihat wajah polos pria itu. Entah untuk alasan apa Chan terlihat jutaan kali lebih menawan saat tertidur.
Paras nya terlihat tidak memiliki beban. biasanya pria itu tidak akan mau menampilkan ekspresi apapun, kecuali wajah jengkel nya. Harusnya selama ini Felix bisa bangun lebih awal supaya dapat pemandangan indah seperti ini.
Setelah puas memandang paras rupawan sang suami Felix pun perlahan mulai bangkit dari atas futon dengan tertatih-tatih. Ia kemudian Berjalan menuju lemari kecil guna mengambil jubah untuk sekedar menutupi tubuh polosnya.
Pintu kamar dibuka, ia berjalan keluar menuju dapur untuk menghilangkan dahaga yang sudah meronta-ronta minta dibasahi.
Felix Baru saja ingin meneguk air namun tepukan di salah satu pundak nya membuat niat itu urung. Tepukan jemari yang terasa sangat dingin, Felix sampai meringis dibuatnya. Dengan cepat Felix menoleh ke arah belakang dan betapa terkejutnya ia ketika tidak menemukan seseorang atau sesuatu disana.
"Kak? Kak Chan?" Felix memanggil nama seseorang yang mungkin saja tengah menjahilinya, namun bagaimana bisa?
Jika dipikir-pikir keadaan dapur teramat sunyi, kosong dan sepi. Tak ada siapa pun disini, hanya Felix seorang. Jika pun seseorang itu mencoba bersembunyi maka tak mungkin sebab tak ada bagian dapur yang bisa dijadikan tempat persembunyian.
Apakah para maid? Tidak mungkin mereka mau melakukan hal konyol tersebut lagi pula seperti nya mereka hari ini datang terlambat.
Perasaan gamang menyelimuti dirinya saat ini. Felix yakin jika ia tidak sedang berhalusinasi karena ia benar-benar dalam kondisi yang baik dan sadar sepenuhnya.
Felix mengembalikan botol minum dengan serampangan, ia harus ingin memastikan sesuatu saat ini.
Perlahan namun pasti, ia pun berjalan kembali menuju kamar mereka hanya untuk sekedar memeriksa keberadaan sang suami.
Pintu kamar digeser kasar, ia berhenti diambang pintu seraya menatap kedepan. Felix makin dibuat kalut ketika mendapati Chan masih terlelap dalam tidurnya. Tak ada yang berubah dari posisi tidurnya, membuktikan bahwa pria itu benar-benar asik dengan dunia khayalan nya.
Ting! Ting! Ting! Ting!
Ting! Ting! Ting! Ting!
Bel pintu ditekan dengan kasar berkali-kali membuat si manis menutup kuping barang sejenak. Jelas ia merasa makin kebingungan, tanpa alasan yang jelas bel berbunyi dengan teramat sangat nyaring, Entah pendengaran Felix yang terlalu sensitif atau apa tapi jelas ini sangat berbeda dari bunyi biasa.
Dengan tergesa Felix meninggalkan kamar dan beralih menuju pintu. Tak peduli jika rasa sakit kembali terpicu yang jelas ia harus membukakan pintu guna mencari tahu kira-kira siapa orang yang bertamu sepagi ini.
"Sebentar!" Sahut Felix dari dalam sembari menggenggam ganggang pintu. Menyebalkan sekali padahal Felix sudah menyahuti dari dalam namun tetap saja orang itu tak mau berhenti membuat kebisingan.
Pintu sudah akan terbuka, suara bel makin bersahut-sahutan—
Sesaat setelah pintu terbuka suara bel pun berhenti mengalun dengan begitu saja. Manik Felix terpaku ketika dipaksa melihat pemandangan yang benar-benar tak bisa dijelaskan. Sistem kerja otak nya terasa berhenti begitu saja.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/276654323-288-k263924.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The House (Chanlix)
HorrorFelix tidak tau setan mana yang merasuki raga nya ketika mengiyakan perjodohan yang orang tuanya tawarkan semudah itu-hanya karena ia merasa putus asa akan hubungan asmara yang bahkan belum pernah ia coba, terlebih pria yang yang menjadi suaminya it...