Happy readingKeduanya tengah berjalan kembali menuju rumah, entah mengapa jarak yang tadinya terbilang cukup dekat terasa jauh bagi Felix.
Tangan si manis tiba-tiba ditarik dari belakang, Jake lah pelakunya. Senyuman lebar nan mengerikan masih tersampir apik di paras rupawan nya. Felix akan lebih senang jika pria itu berekspresi datar seperti kakaknya.
"kamu lihat? Di atas pohon itu ada penghuninya, lho."
Felix diam, lagi-lagi hanya bisa diam.
"Kenapa kamu mau menikah sama orang sinting kayak Chris?"
Di mata Felix Jake terlihat lebih sinting.
Tetap diam, berusaha untuk tidak peduli dengan ucapan sampah yang terus-menerus keluar dari mulut Jake.
"Dia perempuan yang pernah chris bunuh karena udah berani nyatain perasaan nya sama Chris. Ada banyak, sih tapi cuma perempuan ini yang aura nya paling kuat."
Jake menunjuk ke arah sebuah pohon beringin yang ada di pekarangan luas nya rumah membuat Felix reflek melihat kearah yang dituju. Diam-diam manik si manis menyipit tajam guna melihat pohon berakar gantung tersebut dan yah sesuai logika Felix tidak melihat hal aneh apapun di sana.
Hanya ada pohon yang terlihat sangat mengerikan jika dilihat saat malam hari.
"Dia gak suka sama kamu. Dia benci sama kamu."
Si manis menelan Saliva gugup, entah kenapa jantung nya berpacu dengan begitu keras. Kilasan ingatan seketika terbayang, pasalnya Felix beberapa kali kerap mendapati siluet tubuh seorang wanita bergaun putih berkeliaran di sudut matanya. Jika Felix berusaha berbalik kepala dan melihat pasti siluet itu sudah lebih dulu pergi.
Awalnya ia mengira itu adalah salah satu maid, tapi saat mendengar perkataan Jake baru sekarang Felix terbayang.
Tak ada maid di rumah nya yang menggunakan gaun putih.
Apa sih mau pria gila ini? Membuat pikiran Felix melayang-layang saja.
Bagaimana bisa orang ini yang akan menemani hari-hari Felix di rumah nanti. Yang ada Felix sudah mati ketakutan terlebih dahulu.
"Mending kamu diam, deh." Setelah diam cukup lama akhir nya Felix membuka mulut dan menatap manik jake secara langsung penuh sangsi sebelum berlari menuju pintu rumah meninggalkan Jake yang kebingungan sendiri.
Felix langsung mendudukkan dirinya diatas sofa ruang televisi dengan nafas memburu. Apa yang sudah Jake bicarakan tadi? Pria itu selalu berbicara aneh-aneh dengan nya.
Akhirnya Felix memilih untuk tidak ambil pusing, paling bocah itu hanya sedang mengerjainya. Dulu di sekolah Felix juga sering dibodoh-bodohi oleh orang-orang sekelas nya, walaupun tidak se-ekstrim ini yang Jake berikan.
Felix mengigit bibir, kebiasaan nya saat tengah berfikir terlalu keras. Sebenarnya ada apa sih dengan Jake? kenapa pria itu menggangu nya seperti tadi?
"Gak jelasi si Jake! gatau ah. Mana sih kak Chan?!" sungut Felix dengan kesal terlihat dari pipi nya yang sudah mengambung dan bibir nya mencebik sepeti bayi bebek kuning.
"Saya disini."
Felix terkejut, bahkan hapir loncat dari atas sofa jika saja ia tak mampu menahan dirinya untuk tetap tenang. Pria itu tiba-tiba saja menyahutinya dari belakang tanpa aba-aba sama sekali.
Cepat sekali sih padahal Felix rasanya baru saja duduk.
"ayo tidur. Jake sudah ada si kamar nya."
"iya kak."
keduanya kini tengah berjalan di lorong panjang yang mengarah ke ruang kamar. Tak ada satupun yang membuka suara sama sekali, mereka seolah fokus pada pikiran masing-masing sampai akhirnya Felix yang pertama memecah keheningan canggung tersebut.
"kalau boleh tau Chris itu siapa kak?" tanya Felix lirih yang untung nya masih dapat di tangkap oleh indra pendengar sang suami.
Chan kini malah tersenyum miring seraya menatap Felix lekat membuat si manis dengan konstelasi bintang itu bertanya-tanya kebingungan, pasalnya Chan hanya akan tersenyum jika Felix melakukan tindakan konyol dan akan tertawa jika Felix telah melakukan tindakan bodoh yang sudah terlewat batas namun sikap aneh Jake tiba-tiba terlintas di kepala Felix. Kenapa sih orang dua ini suka sekali tertawa tidak jelas?
"beneran ada setan yang melawak ya kak?"
Si manis makin kebingungan ketika mendapati pria itu kini tertawa pelan sebagai jawaban. Felix rasa wajah manis nya sudah merona hebat di bawah sinar temaram lampu hanya karena melihat wajah Chan yang terlihat berkali-kali lebih tampan ketika sudut bibir itu di tarik ke atas. Apa Felix harus menjadi orang bodoh dan konyol dulu jika ingin melihat senyuman hangat sang pria?
"Di dunia ini gak ada yang nama nya setan. Kamu ini ada-ada saja dan Chris itu nama asli saya, kamu ternyata gak tau banyak tentang saya." Setelah berujar demikian Chan langsung saja berjalan dengan cepat meninggalkan Felix.
Felix jadi merasa bersalah pada Pria itu.
"kakak ngambek ya!?" sahut Felix dari belakang. Kaki nya berlari-lari kecil guna meraih sang suami. Memang nya salah Felix? Mereka kan baru dua bulan kenal wajar Felix tak tahu apa-apa.
"Saya gak seperti yang kamu bilang tadi."
"Tapi kakak iya." ucap Felix sambil terkikik geli. Kapan lagi Felix membuat Chan kesal? lagi pula hal itu bagus supaya sang suami terlihat lebih ekspresif.
Chan berhenti tiba-tiba membuat Felix menubruk tubuh kekar sang suami. Tak bohong, Felix bahkan hampir terpental saking keras nya tubuh sang pria.
"Ugh... sakit." gumam Felix pelan sambil mengusap hidung merah nya perlahan.
Belum sempat Felix melancarkan protes tubuh nya sudah diangkat layaknya karung beras secepat kilat, tak hanya itu bahkan bokong nya juga sudah diremas oleh tangan besar Chan.
"Anak nakal."
"KAKAK MESUM!"
Ya, mari kita berdoa supaya Felix bisa berjalan saat bangun keesokan harinya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The House (Chanlix)
HororFelix tidak tau setan mana yang merasuki raga nya ketika mengiyakan perjodohan yang orang tuanya tawarkan semudah itu-hanya karena ia merasa putus asa akan hubungan asmara yang bahkan belum pernah ia coba, terlebih pria yang yang menjadi suaminya it...