Muti mendadak pucat. Tangannya yang memegang stir menjadi kaku. Tapi, Muti harus bersikap biasa-biasa saja didepan Cheryl. Gengsi dong kalo sampe ketahuan bahwa dia sedikit takut.
Mungkin bukan hanya sedikit, tapi melebihi sedikit.
Muti mengatur nafasnya. Dia tak berani menatap ke arah samping.
"M-muti d-dia d-dikit lagi mau k-keluar."Rintih Cheryl yang tak kuat menahan Melyn lagi.
Muti bergetar. "Yaudah suruh dia keluar aja. Gak takut gua."Lain dimulut, lain dihati.
Cheryl diam-diam terkekeh. Ia sudah tau gerak-gerik Muti yang terlihat seperti ketakutan.
"B-beneran?"
Muti refleks mengangguk.
Sial. Kenapa gua pake ngangguk segala sih?!-batin Muti.Muti menoleh melihat raut wajah Cheryl yang nampak marah. Ralat, Melyn.
Sekarang sudah berganti. Melyn yang mengambil alih tubuh Cheryl membuat Muti, mati-matian untuk bersikap seolah-olah biasa saja.
"Bisa ulangi perkataan lo tadi?"tanyanya yang sangat amat menusuk.
"Yang mana?"seolah-olah tidak tahu. Muti harus bersikap santay.
Muti seketika menjadi merinding.
"Tadi."
Muti tiba-tiba tidak bisa bicara entah karna rasa takut yang menjadi-jadi atau apa. Ia kehilangan kata-kata.
Melyn mendekat. Muti tersentak kaget. Jantungnya seakan ingin meledak. Bahkan, Muti sampai menahan nafas.
Melyn semakin mendekat lagi. Muti lantaran kaget, ia membanting stir dan menjerit keras.
Malahan, Melyn tertawa terbahak-bahak. Ternyata itu adalah Cheryl bukan Melyn.
Muti memberhentikan mobilnya dipinggir jalan. Ia mengatur jantungnya yang masih berlomba-lomba.
Menatap tajam ke Cheryl.
"Hahahahaha. Maaf, habisnya kamu sih lucu."Cheryl tak bisa lagi untuk menahan tawanya.
"Lo baru saja bikin jantung gua bertukar posisi sama otak."
.....
"MUTI TUNGGUIN!!!!! ISH! MUTII!"bumil itu berlari-lari dengan nafas tersengal-sengal.
Cheryl berhenti berlari, mengelap keringatnya yang sudah banyak.
Muti marah.
Padahal Cheryl tadi cuma bercanda. Apakah Muti segitu takutnya kepada Melyn?
"Muti, ini baksonya gimana? Ayok makan bareng, keburu dingin."Bujuk Cheryl. Muti masih sama, ia mogok ngomong.
"Masih marah? Maafin aku, tadi aku benar-benar ga sengaja. Gak mau maafin ya?"lirih Cheryl melihat sahabatnya yang kini tengah menatap ke arah lain.
Cheryl menatap lesu. "Yaudah, kalo gitu aku pulang ya. Sekali lagi maafin aku."Dengan berat hati, Cheryl izin pulang.
Dia ingin memberi Muti waktu sendiri. Cheryl tau kalo Muti bener-bener marah kepadanya.
"Tapi boong! Pfttt.."
Cheryl terbelalak. Ia membalikan badannya menatap kesal ke arah Muti yang sedang tertawa.
Jadi Muti bales mengerjainya?
"Dasar!"cibir Cheryl.
Kriuk
Kriuk
Kriuk
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERYL [2] END
Teen FictionCHERYL 2 BERBEDA. Jika ada nama geng yang berbeda mohon di maklumi, karna belum sempat di revisi🙏🙏🙏. Mungkin akan banyak perbedaan Cheryl 1 dan Cheryl 2. So? Enjoy! Jangan bingung ya. •••• Setelah melewati ma...