Mereka bersepuluh pulang jalan kaki sampai rumah. Jarak dari sekolahan PAUDnya dengan rumah tak terlalu jauh.
Cheryl yang sedang menyiram bunga, langsung menoleh saat suara langkah kaki mulai terdengar.
"Anak-anak kok kalian pulang jalan kaki? Loh tante Mutinya mana?"tanya Cheryl mengerutkan dahinya binggung
"Tadi tantenya pulang Mabun."
"Pulang? Pasti kalian macem-macem kan?"tanya Cheryl memicingkan matanya.
Mereka gelagapan.
"Ndak kok Mabun. Tantenya aja gak ndak becua ngulus kita belcepuluh."
"Betul tuh kata Nathan. Selatus buat Nathan!"
Cheryl menghembuskan nafasnya kasar. Tidak mungkin Muti pergi meninggalkan mereka berdua begitu saja tanpa adanya alasan. Cheryl jadi tak enak hati. Ia harus meminta maaf.
"Kalian masuk ke dalam. Ganti baju terus makan!"
"Ockey!"
Cheryl merogoh kantung bajunya. Ia menelpon seseorang.
"Halo. Kamu gakpapa Muti?"
"Gapapa sih gapapa. Cuma gue kesel aja sama mereka Ryl. Bikin darah tinggi huh."
"Lagian kamu sok-sok'an mau nemenin mereka. Maafin atas sikap mereka ya, aku jadi gak enak nih sama kamu."
"Yoi. Harusnya gue yang minta maaf karna gue ninggalin dan lari dari tanggung jawab gitu aja."
"Gapapa kok."Cheryl mematikan telfonnya. Ia mengambil tas-tas bergambar kartun itu, dan mengendong semuanya ke dalam.
Langkah Cheryl berhenti. Matanya terpejam. Ia berusaha agar tidak emosi apalagi sampai berteriak.
"Tadi Mabun nyuruh kalian ngapain?"
"Ganti baju telus makan."
"Terus kenapa gak dilakuin, malahan ngeberantakin ruang tamu? Kalo Payah kalian liat rumah berantakan, pasti bakalan marah. Kasian, nanti Payah kalian pulang kerja capek langsung dapat hadiah kayak gini."
"Tenang Mabun. Itu Ethan yang ulus."Balita itu menepuk dadanya.
"Beresin sayang. Belajar rapih."
"Ndak! Olang kita masih mau main juga!"
Mereka masih ngeyel, menghiraukan seruan dari Bundanya. Menghadapi kesepuluh balita ini memang harus mempunyai sabar yang sangat extra. Harus bisa mengontrol emosi juga.
Semoga Cheryl diberi kesabaran, ketabahan, dan semangat dalam menghadapi semua ini.
Mata wanita itu membulat melihat anak-anaknya berlarin kencang saling kejar-mengejar satu sama lainn.
"JANGAN MAIN DI TANGGA! KALO JATUH BAHAYAAA!!"teriak Cheryl menggelengar. Matanya tak luput dari pergerakan mereka.
BRUK!
Baru juga di omong. Salah satu dari mereka langsung tergelincir dari tangga kebawah.
Cheryl membulatkan matanya secara lebar. Ia langsung berteriak dan berlari menolong anaknya yang terjatuh dari tangga.
Kejadiannya begitu cepat bagaikan angin yang lewat.
Cheryl panik, ia menelfon suaminya lewat telfon rumah.
"KAMU CEPAT PULANG! ANAK KITA AZKA JATUH DARI TANGGA!!!"
Tut.
Darah dari kepala balita itu menetes dan mengalir deras. Cheryl panik setengah mati, ia menangis. "Azka kamu bertahan ya nak."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHERYL [2] END
Teen FictionCHERYL 2 BERBEDA. Jika ada nama geng yang berbeda mohon di maklumi, karna belum sempat di revisi🙏🙏🙏. Mungkin akan banyak perbedaan Cheryl 1 dan Cheryl 2. So? Enjoy! Jangan bingung ya. •••• Setelah melewati ma...