16 - Go home

167 15 1
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen ^^

SELAMAT MEMBACA

SEMOGA SUKA, YA ^^

--- >•< ---

Isham, Azhar dan Rafkha pulang selesai membagikan nasi kotak kepada anak-anak jalanan. Mereka berada di mobil dalam perjalanan pulang.

"Jam berapa, sih kok udah adzan Ashar? Cepet banget," tanya Rafkha yang mendengar suara adzan di jalan.

"Emang nggak kerasa lama kalau aktivitas," jawab Isham menanggapi.

"Masjid yang deket sini mana ya?" ucap Azhar melihat kanan kirinya dengan tangan yang menyetir.

"Lo fokus aja nyetirnya, kalau lihat masjid gue kasih tau," ucap Isham.

"Nah dengerin, Zhar, gue masih muda. Gue nggak mau ya lo nabrak gara-gara nggak fokus," ucap Rafkha.

"Diem lo, berisik," sinisnya pada Azhar.

"Lo berdua laper nggak, sih? Gue masih laper," ucap Rafkha polos.

"Lo sih emang nggak pernah kenyang kalau makan, heran gue," ucap Isham.

"Kebiasaan susah kenyang tapi pas banyak orang jaim," sindir Azhar.

"Mending gue gila makan, daripada lapar makan teman," jawab Rafkha berbangga diri.

"Baru kali ini gue bangga punya temen kayak lo," ucap Azhar.

"Harus dong!" Rafkha membenarkan krah bajunya berbangga diri, merasa paling keren, merasa paling pro dalam ber-quote.

"Tuh, aja masjid. Belok kanan, Zhar," ucap Isham menunjuk letak masjid yang ia lihat.

Azhar menepikan mobil milik Ayahnya Isham di tempat parkir yang tersedia. Kebetulan, tempat parkir luas, sangat cocok dengan lokasi masjid yang berada di pinggir jalan raya yang mana dijadikan sebagai tujuan dalam melaksanakan ibadah saat melewati.

Azhar melempar kunci mobil pada Isham, "Ham, tangkap," ucap Azhar.

Isham menangkap kunci mobil milik Ayahnya dengan baik. Rafkha yang melihatnya tak tinggal diam. Kalau Rafkha, sih, belum puas sebelum cari gara-gara.

"Mentang-mentang anak basket lo berdua, kunci aja di lempar kaya bola," sindir Rafkha.

"Iri bilang bos!" Siapa lagi yang jawab kalau bukan Azhar.

"Ngapain iri, anak futsal damagenya nggak kalah berdamage," jawab Rafkha.

"Sangat toleransi ya, Bray," ucap Azhar.

"Mamamu pasti bangga," sahut Isham.

Setelah melepas sepatu, mereka bertiga berwudhu sebelum mengikuti sholat Ashar berjamaah. Selesai berwudhu, mereka masuk ke dalam masjid untuk segera bergabung dengan jamaah lain agar tidak tertinggal sholat berjamaah.

- 🌻🌻🌻 -

"Asli seger banget habis wudhu," ucap Azhar selesai memakai sepatunya.

Keadaan masjid sudah cukup sepi. Hanya ada beberapa orang yang masih berada di masjid. Juga seorang Bapak yang sedang mengunci pintu masjid dan mungkin salah satu pengurus masjid tersebut.

"Air wudhu the best banget emang," sahut Rafkha menanggapi.

Pandangan Azhar tak lepas dari tiga orang gadis yang memakai gamis dan tote bag yang dibawa salah satu gadis itu. Ia seperti pernah melihat tote bag itu di kamar Zahira. Ingatannya berputar mengingat Zahira saat akan pergi ke rumah Isham.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang