38 - Surprised

132 13 1
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen ^^

SELAMAT MEMBACA

SEMOGA SUKA, YA ^^

--- >•< ---

Zahira kembali ke ruangan tempat Azhar dirawat setelah sholat Isya' bersama Papanya. Ia membuka knop pintu, ekpresinya berubah senang saat melihat Azhar sudah sadar dan sedang dalam posisi duduk.

"Abang!" teriak Zahira antusias. Zahira berlari dan memeluk Azhar dengan erat.

Azhar tak membalas pelukan Zahira, Zahira mendongak karena tidak ada gerakan dari Azhar.

"Bang, kok diem?" tanya Zahira.

"Lo siapa?" tanya Azhar binggung.

Zahira terkejut dan menatap Azhar tak percaya, "Bang?"

"Siapa?"

"Lo nggak inget gue, Bang?" tanya Zahira, Azhar menggeleng.

"Bang ini gue Zahira, kembaran lo, adik lo," jawab Zahira mulai panik. Ia masih tak percaya jika kecelakaan yang di alami oleh kembarannya itu menghilangkan ingatannya.

"Gue cuma inget Mama sama Papa," ucap Azhar menunjuk kedua orang tuanya.

"Bang, tolong inget gue. Maafin gue udah buat lo kaya gini," ucap Zahira lirih. Zahira tidak kuat lagi menahan air matanya untuk tidak keluar. Nyatanya, air matanya kali ini mengalir lebih deras tanpa perintah.

"BWAHAHAHAHAHAHA! PLIS MUKA LO KOMUK BANGET ZAH!" tawa Azhar pecah, ia berhasil mengerjai Zahira.

"LO BOHONGIN GUE?!" protes Zahira tak terima.

Azhar menjulurkan lidahnya mengejek Zahira. Pukulan bertubi-tubi dari Zahira melayang pada Azhar.

"Woi, Zah, udah! Tangan gue masih sakit ya Allah."

"Nggak lucu!"

"Gue juga nggak ngelawak."

"Jangan gitu, Bang. Gue takut," ucap Zahira dengan mata yang berkaca-kaca.

Azhar melihat mata Zahira, mata kembarannya itu terlihat merah dan bengkak seperti habis mnangis.

"Lo nangis?" tanya Azhar.

"Iya, nangis kejer kamu nggak cepet sadar, Zhar," ucap Mama Santi memberitahu diikuti tawa dari Papanya.

"Mama sama Papa keluar dulu ya, mau cari makan buat Papa. Zahira jagain Azar bentar, ya," ucap Mama Santi.

"Iya, Ma. Hati-hati."

"Dih, kenapa lo?" tanya Azhar menaik turunkan alisnya menggoda Zahira.

"Apasih, Bang!" Zahiar menyembunyikan wajah malunya. Lalu Azhar menarik tangan Zahira dan memeluknya.

"Maafin gue, ya, udah bohongin lo kemarin," Zahira menggeleng.

"Seharusnya gue yang minta maaf sama lo, karena gue ngambek lo nekat beliin gue cimory dan lo jadi kaya gini."

"Justru karena gue mau minta maaf sama lo udah bohong ke lo kemarin."

Zahira menggeleng, "Gue ngerepotin lo terus ya, Bang?"

Azhar menatap Zahira binggung, tidak paham dengan arah pembicaraan kembarannya ini, "Gue nggak paham maksud lo apa."

"Kemarin masalah foto itu, lo jadi orang yang selalu ada buat gue, dengerin gue ngeluh saat gue dikatain yang nggak-nggak sama temen seangkatan. Sekarang, lo ngalamin kecelakaan karena nggak mau gue marah sama lo," ucap Zahira pelan. Mungkin beberapa detik berikutnya, air matanya jatuh kembali.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang