31 - Bestie

125 11 0
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen ^^

SELAMAT MEMBACA

SEMOGA SUKA, YA ^^

--- >•< ---

"Udah, lah, gue pusing!" keluh Zhifa selesai mengerjakan soal matematika di bukunya.

"Belajar lain, Zhif, biar nggak pusing," ucap Adiba.

"Besok hari pertama jadwal matematika, masa belajar fisika, kan nggak nyambung," sahut Zhifa.

"Lah, gapapa, dong. Gue aja belajar bahasa Inggris."

"Stres lo, Dib," ucap Nazhifa.

"Lo nggak belajar matematika beneran, Dib?" kali ini Zahira yang bertanya.

"Belajar, dong, tapi nanti malem aja. Sekarang bahasa Inggris dulu," jawab Adiba.

"Bahasa Inggris jadwalnya masih lama, Dib. Masih hari Kamis. Iya, sih, ambis, tapi cara lo salah," ujar Nazhifa.

"Gini, ya, bestie gue tercintah. Besok hari Kamis jam pertama tepatnya mata pelajaran bahasa Inggris, pengawas gue gurunya killer. Jadi, mau nggak mau ya gue belajar, lah. Gue lemah di bahasa Inggris."

"Sok tahu, lo. Jadwal pengawas cuma guru yang tahu," ucap Zhifa menanggapi.

"Lo tahu darimana, Dib?" tanya Zahira.

"Gue punya jadwal pengawas."

"BENERAN, DIB?!" ucap Zhifa setengah berteriak.

"Nggak, gue bohong. Ya beneran, lah!"

"Ah, bohong lo kayanya," elak Zhifa tak percaya.

Adiba mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Lalu membuka galeri dan menunjukkan foto jadwal pengawas yang ia potret beberapa hari yang lalu.

"Nih, kalau nggak percaya," ucap Adiba menunjukkan jadwal pengawas yang ia foto.

Nazhifa mengambil alih ponsel Adiba. Zahira yang juga penasaran mendekat pada Nazhifa.

"Lah, bener!" ucap Nazhifa heboh.

"Lo gimana bisa foto, Dib? Bukannya ruang guru rame, ya?"

"Bisa, dong. Itu kapan, ya, gue lupa. Pokoknya itu waktu gur ngumpulin laporan praktikum yang kedua, gue kumpulin sendiri ke ruang guru. Nah, pas di koridor ketemu sama gurunya, di suruh taruh aja di meja. Gue taruh di meja, terus gue lihat jadwal pengawas, gue foto deh."

"Nggak ada guru yang lihat emang?" tanya Zahira.

"Ada, tapi nggak banyak. Waktu itu jam pelajaran, jadi ruang guru sepi."

"Pinter juga lo, Dib," ucap Nazhifa.

"Sungkem sini sama gue," jawab Adiba.

"Dih, ogah."

- 🌻🌻🌻 -

"Zah, penggunaan is dan are gimana? Gue lupa," tanya Adiba.

"Soalnya mana?" Adiba menunjukkan soal yang ia kerjakan pada Zahira.

"Penggunaan are buat subjek seperti you, we, they. Kalau penggunaan is untuk subjek he (dia untuk laki-laki), she (dia untuk perempuan) sama it (untuk kata benda)."

"Terus kalau was sama were bedanya apa?"

"Was sama were itu bentuk past tense dari is sama are. Was itu sama kaya is, kalau were sama kaya are. Bedanya is sama are bentuk present tense."

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang