24 - Bad momment

156 13 0
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen ^^

SELAMAT MEMBACA

SEMOGA SUKA, YA ^^

--- >•< ---

"Dah ah, capek, gue," keluh Adiba meletakkan pensil yang ia pegang.

"Matematika jadi susah gini, ya? Perasaan kemarin-kemarin ngerjain soal harian nggak gini amat," sambung Nazhifa.

"Zah," panggil Adiba.

"Hm?" jawab Zahira yang masih sibuk dengan soal matematika dihadapannya.

"Nggak pusing lo, Zah?" tanya Adiba.

"Pusing lah, masa nggak."

"Kalau pusing ngapain di terusin? Berhenti dulu lah."

"Bentar, dikit lagi selesai."

"Orang pinter mah, beda."

"Eh iya, kalian mau minum apa gue ambilin?" tanya Adiba pada Zahira dan Nazhifa.

"Terserah, Dib. Tapi kalau boleh gue request jus jambu."

"Kata terserah, tapi mintanya spesifik," sindir Adiba.

"Ya lo nawarin, gue jawab lah. Nggak salah, kan?" tanya Nazhifa.

"Y-ya nggak salah, sih."

"Yaudah gue jus jambu aja."

"Nggak ada. Cuma ada es teh."

"YA KALAU GITU NGAPAIN LO NAWARIN, DIBAAA!" marah Nazhifa.

Adiba menggaruk belakang kepalanya yang tertutup jilbab, "Ya kan kali aja lo mau pake go food gitu."

"Lo bayarin kan, Dib?" tanya Zhifa.

"Bayar sendiri-sendiri, lah."

"ASLI GUE SEBEL SAMA LO, DIB!"

"Yaudah, pesen sana gue bayarin," final Adiba.

"Ah, ikhlas nggak lo?" tanya Zhifa.

"Su'uzon mulu, heran," jawab Adiba.

"Gue nitip sekalian, Dib. Gue bayar sendiri aja gapapa," ucap Zahira sambil membereskan alat tulisnya.

"Nggak usah, Zah, gue bayarin lo berdua. Kan lo berdua belajar nih di rumah gue, jadi gue bayarin."

"Makanan sekalian sabi lah, Dib," ucap Zhifa mengedipkan sebelah matanya.

"Dih, ngelunjak, lo."

Wajah Zhifa berubah datar, "Ck, nggak gitu konsepnya."

"Bercanda, pesen makanan gih. Tapi buat makan, bukan cemilan. Gue ada kalau cemilan."

"NAH INI BARU TEMEN GUE," ucap Zhifa antusias

"Giliran makanan cepet lo," sindir Adiba.

"JELAS! Kenyang itu prioritas pertama."

"Diem mulu, kenapa, Zah?" tanya Adiba.

"Nggak papa, cuma kepikiran kuliah aja."

"Oh ya, ntar pada kuliah dimana btw?" Tanya Adiba pada dua sahabatnya.

"Nggak usah gue jawab tahu lah ya, gue anak strict parents gaboleh jauh-jauh," jawab Nazhifa.

"Lo, Zah?" tanya Adiba.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang