40 - The truth (1)

146 16 1
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen ^^

SELAMAT MEMBACA

SEMOGA SUKA, YA ^^

--- >•< ---

"Diem lo, bocil! Gue aduin ke emak lo ya nanti!" teriak Rafkha memperingati Rafa.

"Diem, ya orang tua! Gue bukan bocil!"

"Wah ngatain gue tua lo?! Maju sini kalau berani!" Rafkha menggulung lengan bajunya bersiap menghajar Rafa.

"Apaan, sih, Bang. Diem dulu, deh. Bang Azhar sama bang Isham aja diem aja."

"Lo yang harusnya diem, nggak sopan ngerusuh di rumah orang!"

"Jangan marah-marah mulu, Bang, nanti cepet tua."

"Raf, sini, deh, duduk deket abang," panggil Isham.

"Kenapa, Bang?"

"Duduk sini dulu, abang mau ngomong."

"Udah duduk nih, Bang, kenapa?" ucap Rafa duduk di samping Isham.

"Ya gapapa, duduk aja. Nih, makan dulu," ucap Isham menawarkan Rafa makanan.

Rafa sengaja ikut Isham menjenguk Azhar yang pulang dari rumah sakit bersama dengan Rafkha. Isham dan Rafkha memang sengaja berkunjung ke rumah Azhar untuk menghibur sabahatnya itu.

"Sini deh, gue kasih tahu, Raf," ucap Isham menarik Rafa dan membisikkan sesuatu.

"Apa, Bang?"

"Bang Rafkha kalau lagi ngelawak nggak usah di ladenin, udah biarin aja, oke? Kalau kamu ladenin nanti ribut kasihan Bang Azhar pusing kalau berisik," bisik Isham pada Rafa. Menurutnya, Rafa adalah tanggung jawabnya saat bersamanya. Penting baginya untuk ia memberitahu atau menegur jika Isham rasa kurang tepat sikap Rafa.

"Oke, Bang. Laksanakan," jawab Rafkha sambil hormat.

Setelah itu, Rafa duduk anteng di samping Isham. Bermain handphone milik Isham yang menampilkan sebuah game. Azhar dan Rafkha saling pandang, binggung dengan perubahan sikap Rafa yang tiba-tiba.

"Raf," panggil Azhar.

"Iya, Bang, kenapa?"

"Lo gapapa, kan? Aman, kan?" tanya Azhar.

"Aman, Bang. Emang gue kenapa, Bang?

Azhar menepuk jidatnya, mengkesal dengan kelakuan tetangga Isham itu, "Aneh lo, tiba-tiba diem tadi aja ribut sama Rafkha,"

"Stay kalem, Bang," jawab Rafkha.

"Di bisikin apa lo tadi sama Isham?"

"Hooh, di bacain mantra apa lo, bocil?" sentak Rafkha.

"Su'udzon aja terus," sindir Isham.

"Ya gimana nggak su'udzon habis lo bisikin langsung diem anteng tuh bocil."

"Jangan panggil gue bocil dong, Bang!" ucap Rafkha tak terima.

"Bocil nggak mau di panggil bocil."

"Selisih lima tahun doang elah, Bang."

"Udah anteng jangan dipancing lagi, Kha," tegur Isham.

"Lo punya ilmu parenting ye, Ham? Hampir semua anak kecil yang lo ajak nurut mulu sama lo heran gue," kata Rafkha.

"Isham punya aura baik nggak kaya lo, Kha," jawab Azhar.

"Temen gue bukan sih lo, Zhar?"

"Tergantung lo, sih, nganggepnya gue apaan."

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang