35 - Admire

132 14 0
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen ^^

SELAMAT MEMBACA

SEMOGA SUKA, YA ^^

--- >•< ---

"Diba itu punya gue! Gue baru makan setengah, ya Allah," keluh Zhifa.

"Bagi-bagi, Zhif. Stok Lays di rumah lo banyak," jawab Adiba.

"Lihat aja lo, gue ambil beruang grizzily lo nanti!"

"Susah, Zhif, lo harus ke rumahnya Diba dulu, dong?" sahut Zahira.

"Dia bawa kok, Zah, gue tadi lihat di tasnya," jawab Zhifa.

"Serius loo bawa boneka lo, Dib?" tanya Zahira pada Adiba.

"Iya, buat gue tidur nanti. Lo jangan ambil ya, Zhif! Gue rampok Lays lo nanti."

"Rampok aja, lays bisa beli lagi, kalau beruang grizzily belum tentu beli bisa dapet kaya punya lo."

"Nggak-nggak! Nggak ada, ya! Jangan macem-macem lo sama beruang gue."

"Makanya lo jangan ngerampok lays gue lagi! Lo kata punya uang banyak, masa beli lays nggak mampu."

"Gratisan lebih enak, rasanya beda sama yang beli sendiri."

"Gue setuju sama lo sih, Dib," ucap Zahira yang sedari tadi hanya mendengarkan dua sahabatnya itu mengoceh.

"Nah lo sendiri tumben nggak bawa cimory, Zah?" tanya Adiba.

Wajah Zahira berubah masam. Mengingat saat ia menerima ajakan Azhar dengan embel-embel akan dibelikan cimory, ternyata ia di bohongi, "Cimory gue habis, di tipu sama Azhar."

"Cimory lo di habisin Azhar?" tanya Zhifa penasaran.

"Nggak mungkinlah, lo pernah bilang ke kita Azhar aja sampai heran lo seneng banget sama cimory," sahut Diba.

"Bukan, bukan gitu. Kemarin gue diajak keluar sama Azhar, gue nolak tapi dia bilang mau beliin cimory asal gue mau nememin dia. Tapi pas pulang nggak di beliin, alasannya kemaleman keburu di marahin Papa."

"Lo tagih lagi, dong, biasanya kan gitu," ucap Diba memberi saran.

"Puasa ngomog gue sama dia. Sebel banget gue," jawab Zahira masih dengan muka masamnya.

"Lo berdua ngerasa gabut nggak, sih? Classmeet gini kita malah diem di kelas," tanya Diba pada Zahira dan Zhifa.

"Emang mau kemana? Kita nggak ikut lomba juga, kan?" tanya Zahira.

"Nonton pertandingan basket aja, yuk," ajak Diba.

"boleh, tuh. Kali aja ada cogan," ucap Zhifa menyetujui ajakan Diba.

"Istagfar lo, Zhif. Cogan mulu heran."

"Yaudah jadi nggak, nih?" tanya Zhifa.

"Lo ikut kan, Zah?" tanya Adiba.

Zahira menggeleng, "Lo berdua aja duluan, nanti Insyaallah gue nyusul," jawabnya.

"Sekalian ajalah bareng, Zah," ajak Diba.

Zahira menggeleng dan tersenym, "Nggak, kalian duluan aja."

"Sekarang aja, Zah, lo nggak mau nonton Azhar?" tanya Zhifa.

"Ck, dia lagi dia lagi. Sebel gue sama tuh anak."

"Ah lama lo, Zah, udahlah, gas! Gue nggak nerima penolakan," paksa Diba menarik kedua tangan Zahira untuk beranjak dari duduknya.

"Gue mager banget asli. Lagian apa sih yang mau di tonton? Enakan juga di kelas ngadem atau nggak tidur."

"NO! Kita udah mau lulus, ya. Jadi harus banyakin momen menikmati kegiatan sekolah biar kalau kangen ada yang di inget," ucap Adiba.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang