Assalamu'alaikum temen-temen ^^
SELAMAT MEMBACA
SEMOGA SUKA, YA ^^
--- >•< ---
Tingkah aneh Rafkha tidak sampai disitu saja. Masih dengan posisi berdiri tegak di atas meja supporter. Siswa laki-laki itu tidak merasa mau ataupun berkurang nyalinya. Justru senang dan merasa bangga menjadi pusat perhatian siswa dua sekolah. Mungkin ia akan lebih populer setelah sebelumnya hanya dikenal sebagai kapten futsal.
Rafkha mengecek suara toa yang di pegangnya. Setelah dirasa aman, barulah ia kembali berpidato mengajak warga sekolah untuk merayakan kemenangan tim sekolahnya itu. Semangat rafkha dalam mengajak penonton di respon dengan baik. Mereka ikut berteriak sambil menyanyikan jargon kebanggan tim mereka.
Suara pukulan botol yang berisi batu kerikil bersahutan satu sama lain. Lapangan basket yang tadinya hanya di penuhi oleh angota tim basket, berubah menjadi penuh dengan penonton.
Rafkha kembali mengalihkan perhatian penonton. Kali ini ia berperan sebagai komando dalam mengatur kegiatan tersebut.
"HEY SEMUANYA!" ucap Rafkha.
"WOI!" sabut mereka bersamaan.
"Biar perayaannya tambah seru, gimana kalau kita paregoy?" tanya Rafkha.
"Pargoy woy, bukan paregoy!" teriak seseorang membenarkan.
"Ah, sama aja. Gue nyebutnya sesuai kamus Popo."
'Setuju!'
'Gaslah ya kali enggak'
'Sabi, tuh, sabi'
'Musik woi, musik!'
"Kita pakai lagunya oppa nasar gimana? Biar hepi kiyowok," tanya Rafkha.
'Boleh, tuh.'
'Gas cepetan udah enggak sabar, nih!'
"Oke, musik!" titah Rafkha. Salah satu siswa yang menjaga sound mulai menyalakan lagu yang dimaksud.
'SEPERTI MATI LAMPU YA SAYANG'
'SEPERTI MATI LAMPU'
'CINTAKU TANPAMU YA SAYANG'
'BAGAI MALAM TIADA BERLALU
HOBAHHHHHHH
EAAAAA
E E E E AAAAAAA
Lapangan indoor yang tadinya sepi sebab pertandingan yang menegangkan kini berganti dengan suara music dangdut atas pimpinan Rafkha. Beberapa menit Rafkha memimpin acara pargoy itu, kini setelah sesuai dengan durasi lagu yang telah dipilih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Feeling
Novela JuvenilSPIRITUAL - TEENFICTION || END "Maaf," ucap Isham, lagi. Zahira terkekeh, "Bilang gitu lagi, dapet piring cantik lo." 'Dapet lo aja gimana? Lo lebih cantik soalnya,' batin Isham. Dua insan yang saling mencintai namun lebih memilih untuk sama-sama di...