SPIRITUAL - TEENFICTION || END
"Maaf," ucap Isham, lagi.
Zahira terkekeh, "Bilang gitu lagi, dapet piring cantik lo."
'Dapet lo aja gimana? Lo lebih cantik soalnya,' batin Isham.
Dua insan yang saling mencintai namun lebih memilih untuk sama-sama di...
"Nggak lagi gue beli sayur disana," kesal Rafkha datang tiba-tiba membawa plastik berisi sayuran.
"Lo kenapa?" tanya Isham.
"Ngapa lo marah-marah? Di ghibahin emak-emak lo?" tanya Azhar.
"GUE MALU BRO!"
"Lo kenapa, sih? Ngomong yang jelas.
"BESOK-BESOK LO BERDUA AJA DEH YANG BELI SAYUR."
"Ya lo kenapa dulu, teriak mulu heran gue," desak Azhar.
"Jadi, gini, ah nggak jadi. Nanti lo berdua ketawain."
"Gue usir juga lo lama-lama," sinis Isham.
"Iya-iya gue cerita. Jadi gini, gue kan beli sayur tadi-- lanjut part 5."
"Gue usir beneran, Kha," ujar Isham.
"Ya tahu kita lo beli sayur. Ke intinya ngapa sih," protes Azhar.
"Lanjut nggak nih gue?"
"Lanjut!"
"Nah di tanyain dong mau beli sayur apa, gue jawab dong. Nah habis itu, pas mau bayar, harusnya kan gue tanya 'berapa, Bu' gitu, kan. Nah gue malah bilang gini 'sama apalagi, Bu' gitu. Jadi seakan-akan gue yang jual padahal gue yang beli!"
Tawa Azhar dan Isham pecah seketika. Membayangkan betapa malunya Rafkha saat membeli sayur.
"Ketawa lo berdua," sindir Rafkha.
"BWAHAHAHAHA, itu, sih, lo yang emang bikin malu, bukan malu lagi!" ejek Azhar sambil memegang perutnya yang sakit.
"Di ketawain dong, lo, sama ibu penjual sayurnya?" tanya Isham.
"Nggak cuma itu, Bro! Di ketawain juga, noh, sama ibu-ibu yang lagi beli sayuran."
