28 - Nothing suspicious

143 11 0
                                    

Assalamu'alaikum temen-temen ^^

SELAMAT MEMBACA

SEMOGA SUKA, YA ^^

--- >•< ---

"Gue nggak nemuin hal mencurigakan woilah!" ucap Rafkha setelah duduk dengan posisi sempurna.

"Lo gimana merhatiinnya?" tanya Isham.

"Ya sama kaya yang lo suruh kemarin. Merhatiin Bian dari jauh, lah," jawab Rafkha.

"Kan gue udah bilang, nggak ada hal mencurigakan," sahut Azhar menanggapi.

"Apa mungkin seharusnya gue pake pakaian detektif kali ya?" tanya Rafkha.

"Lo kira kembar botak!" protes Azhar melempar kulit kacang garuda kearah Rafkha.

"Ck, kali aja dia ngaku dia pelakunya."

"Pelaku nggak sebodoh itu," ucap Isham.

"Apa mungkin Bian tahu kalau kita curiga ke dia?" tanya Rafkha.

"Bisa jadi?" Azhar menyetujui.

"Nggak mungkin, pas gue keluar toilet dia masih telfonan. Jadi kemungkinan nggak tahu kalau gue ngerekam."

"Fix, toiletnya ada cctv!" Rafkha heboh.

"Heh! Sembaragan, lo. Mana ada toilet di kasih cctv! Privasi orang tuh," protes Azhar.

"Kali aja, Zhar. Konspirasi dari gue, nih."

"Konspirasi lo kurang berbobot," sahut Isham.

"Btw, gue mau nanya deh, Zhar," ucap Rafkha.

"Apaan?"

"Lo pernah bilang, lo nggak mau kejadian lima tahun yang lalu ke ulang lagi. Ada hubungannya nggak, sih, sama gue yang baru tahu kalau lo punya kembaran?" tanya Rafkha.

"Emang iya."

"Boleh di ceritain? Gue kepo, nih. Tapi kalau nggak mau gapapa, sih. Tapi gue tetep kepo," ucap Rafkha.

"Gue lupa kejadian jelasnya gimana, karena yang ngalamin bukan gue. Itu kejadiannya waktu gue sama Zahira masih kelas satu SMP. Kita satu sekolah, berangkat sama pulang kita bareng terus. Ada hari dimana gue nggak pulang bareng dia karena ada ekskul. Gue udah nyuruh dia pulangnya nungguin gue, tapi dia nekat pulang sendiri."

"Gue pulang sampai rumah sore sekitar jam empat lebih. Ternyata Zahira belum pulang. Singkat cerita, dia dibawa sama beberapa orang. Ditarik paksa sampai dibawa ke rumah kosong gitu. Habis itu, ya lo bisa simpulkan sendiri kelanjutannya gimana."

"Separah itu?" tanya Isham.

"Nggak, sih. Untung Papa gue keburu datang karena ada yang ngasih tau."

"Berarti hampir, kan?" tanya Rafkha.

Azhar mengangguk, "Terus dia pindah ke Bogor tinggal sama nenek kakek gue disana. Bahkan ngelanjutin sekolah disana juga. Zahira pindah kesini waktu naik kelas tiga SMA."

"Pantes aja gue baru tahu lo punya kembaran," ucap Rafkha.

"Isham juga baru tahu, bukan lo doang."

Rafkha mengarahkan pandangannya ke Isham, "Ck, diem mulo lo. Ngomong, kek, nggak pegel apa mulut lo!" ujar Rafkha.

"Emang gue harus ngomong apa?" tanya Isham.

"Ya apa gitu kek," jawab Rafkha.

"Kaya nggak tahu Isham aja lo, Kha," sahut Azhar.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang